28. Alasan Nate

14K 887 17
                                    

Pelayan restoran Meksiko itu membawa nachos pesanan Kalea. Kalea tersenyum, lalu berterimakasih. Sementara Nate memandangi wanita di hadapannya mulai memakan nachos dengan lahap. Kalea yang merasa diperhatikan mengalihkan pandangannya. Detik selanjutnya, mata Kalea bertemu dengan mata Nate.

"What?" tanya Kalea heran.

Nate menggeleng sebagai tanggapan, lalu tersenyum kikuk. Dia menjadi canggung dan nyaris mati gaya, namun tiba-tiba pelayan restoran datang mengantarkan makanan Nate. Nate menghela napas lega dan bersyukur dalam hati. Setidaknya dia tidak terlalu terlihat cemen. Karena sebenarnya memang ada yang mengusik pikirannya semenjak dia menjemput Kalea, dan lagi-lagi itu karena Nate melihatnya bersama seorang pria lain. Nate tidak suka melihat Kalea bersama pria lain selain dirinya, atau Jordan atau adik-adiknya.

Nate tidak ingin insiden dulu dengan wanita-yang-tidak-ingin-Nate-sebut-namanya terulang kembali. Oleh karena itu sekarang Nate berusaha keras memendam semua unek-uneknya yang bisa keluar kapanpun dan memilih untuk diam. Tetapi bagaimanapun juga Nate akan mencoba mengurangi sifat posesifnya yang tidak disukai Kalea, dan dia yakin seratus persen kalau Kalea mengetahui Nate tengah menyembunyikan sesuatu.

"How's your work?" Nate bersuara, memecah keheningan yang menyergap mereka beberapa menit.

"Been good." sahut Kalea.

"Jadi, apakah ada kemungkinan kau dan klien priamu itu bertemu lagi?" tanya Nate datar dengan wajah tanpa ekspresi.

"Maksudmu Owen?"

"You're calling his first name now?" nada bicara Nate sedikit meninggi. Dia tidak suka Kalea memanggil nama depan orang itu yang membuat Kalea terdengar akrab dengannya.

"I don't see it's a big deal." balas Kalea tenang. Kalea tahu Nate sedang cemburu sekarang. Sangat terpampang jelas di wajahnya. Kalea juga tahu bahwa Nate sejak tadi sudah cemburu, tetapi Kalea jengah membahas hal yang tidak penting.

Nate serasa ingin berteriak sekarang. Beruntung akal sehatnya masih berjalan dengan baik.

"Nate," Nate mengangkat wajahnya sehingga pandangannya lurus pada Kalea.

"Apakah kau masih tidak bisa percaya padaku?"

• • •

Halo Kal. Apa kau sedang sibuk? ☺️

Kalea mengambil tisu, membersihkan tangannya dari remah-remah biskuit, lalu membalas pesan dari Lara.

Tidak. Ada apa?

Kalea mengunyah sisa biskuitnya. Beberapa detik kemudian, Lara kembali membalas.

Oke, aku ke kantormu sekarang. Ingin memesan baju dan berbincang dengan calon adik iparku. 😘💖

Haha. Baiklah, aku tunggu. x

Kalea memandangi foto Nate. Sebuah foto 3 x 4 yang Kalea selipkan di antara meja kacanya. Pikirannya kembali ke sikap Nate yang mungkin orang tidak melihat ada perbedaan. Tetapi Kalea tahu, Nate sedang cemburu. Dan dia berusaha menutupinya.

Kalea benci ketika Nate cemburu yang keterlaluan dan nyaris menjadi posesif. Dia tidak suka hidupnya diatur. Misal, dengan siapa dia boleh bergaul dan tidak boleh. Kalau Nate takut Kalea akan mencintai pria lain, Nate sudah salah besar. Kalea bukan wanita yang dalam sekejap bisa langsung mencintai orang lain tanpa adanya komunikasi yang banyak. Dengan kata lain, Kalea bukan wanita murahan.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang