34. Buster si Alaskan Husky

11.8K 660 16
                                    

Kalea berkutat dengan mangkuk besar berisi adonan dengan whisk di tangan kanannya. Pagi ini dia memutuskan untuk memasak pancake sebagai sarapan. Mengingat hasil yang Nate alami lantaran tidak makan kemarin membuat Kalea lebih memerhatikan pola makan pria yang bernotabene kekasihnya itu.

"Selamat pagi," Kalea menatap Nate yang berdiri di belakang meja mini bar sambil mengusap matanya. Mau tidak mau Kalea tersenyum melihat wajah Nate yang tampak begitu polos dan menggemaskan.

"Pagi, duduklah, pancake akan selesai secepatnya." ujar Kalea lantas kembali menekuni adonannya.

Keheningan pun melanda mereka berdua, Nate yang masih setengah sadar akhirnya memilih untuk bertopang dagu sembari memerhatikan gerak gerik Kalea yang sangat seksi. Oh astaga, Kalea begitu manis. Pikirnya.

Nate kemudian mengambil remote TV lalu menyalakannya, dilihatnya berita mengenai aktris wanita yang baru saja putus dengan girlfriend nya. Kalea mendengar berita tersebut dan tiba-tiba menyeletuk, "Love wins."

"Kau mendukung LGBT?" tanya Nate langsung mengalihkan pandangannya pada Kalea.

"Kind of," Kalea menyahut tak acuh.

"Aku orang Amerika dan aku tidak mendukungnya." 

"Bukan salah mereka kalau mereka menyukai sesama jenis." Kalea menuang adonan ke teflon.

"Sayang, LGBT adalah kelainan dan bisa disembuhkan. Aku tidak berkata kalau kita tidak boleh berteman dengan LGBT karena mungkin orang menganggap mereka menjijikan, malah seharusnya kita menemani mereka supaya mereka bisa sembuh." jelas Nate yang Kalea rasa sudah bangun sepenuhnya.

"Kau benar. Tapi aku tetap mendukung mereka." Kalea bersikeras.

"Alasannya?"

"Kebebasan individu. Love wins."

"Dengan LGBT kau tidak menghasilkan keturunan, pertama. Kedua, kau menikah dengan sesama jenis, setelah kau bosan kau menceraikannya, bukankah semua itu sia-sia?"

"Sekarang aku ingin bertanya, Nate, jika aku seorang bisexual, apakah kau akan tetap mencintaiku?"

"Seratus persen." jawab Nate tegas dan yakin.

"That's how love works, baby. Love wins. Despite of the weakness you have, I still love you. And this exactly how homosexuals feel to their partner. Now did you get what I tried to say?"

"Ya, aku akan selalu mencintaimu meskipun kau bisexual, karena seperti ucapanku tadi, aku pasti akan menyembuhkanmu."

Kalea membungkam, lalu melanjutkan memasak pancake. Kasihan otaknya yang harus berkerja sekeras ini di pagi hari.

**

Suatu kali, Nate dan Kalea baru saja selesai makan siang. Hari ini, karena matahari sedang bersinar cerah dan cuaca tidak terlalu panas, Nate memutuskan berjalan ke kafe yang terletak dekat dengan studio Kalea.

Sebelum sampai ke studio, Kalea tidak pernah tahu jika ada sebuah pet shop yang buka di daerah studionya. Kaki Kalea pun akhirnya terbimbing masuk ke toko tersebut.

"Aku akan melihat-lihat ke dalam, kalau kau harus cepat-cepat kau bisa pergi duluan." ujar Kalea, sifatnya yang satu ini mungkin telah mengakar dalam dirinya. Kalea selalu merasa tidak enak. Tidak enak jika membuat Nate menungguinya, bahkan saat melihat-lihat binatang peliharaan seperti saat ini.

"Tidak, Kal. Aku sedang kosong." Dusta Nate. Pekerjaanya di kantor ada, tapi tidak banyak. Oleh karena itu Nate berani mengambil risiko.

"Oke." Senyum Kalea kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko.

Saat melihat-lihat, mata Kalea menangkap sebuah anjing husky yang masih kecil. Di tag yang tertulis, anjing itu merupakan spesies Alaskan Husky. Rasanya seperti cinta pandangan pertama, seketika muncul di pikiran Kalea nama yang ingin dia berikan pada anjing itu dan berakhir Kalea membawa anjing itu pulang dengan nama Buster*.

"Kau akan langsung ke kantor?" Kalea bertanya sambil memandangi Buster, lalu mengalihkan tatapannya pada Nate. Mereka baru saja sampai di depan studio Kalea.

Nate mengangguk, "Ya."

"Baiklah. Hati-hati," Kalea mengecup pipi Nate sementara tangan Nate otomatis memegang pinggang Kalea lembut.

Wanita itu segera masuk setelah mobil Nate sudah tak terlihat, mengucapkan pamit kepada Hailey untuk pergi membeli seluruh peralatan dan perlengkapan anjing. Mulai dari makanan hingga sampo.

Setelah selesai mengurusi Buster, Kalea memutuskan untuk berkerja di mejanya yang berserakan kertas sambil menyemil makanan ringan. Dia tidak sadar kalau mulutnya yang nakal itu telah menghabiskan banyak snack ringan tinggi MSG, sampai ketika dia tidur dan bangun di pagi harinya, dia merasakan sakit di bagian tenggorokannya. Kalea meminum air putih namun terasa sakit ketika meneguk air ataupun salivanya. Terpikir olehnya untuk melihat apakah suaranya masih ada atau tidak.

"Kal-ea," Kalea mencoba menyebut namanya sendiri.

"Bus-ter," Kali ini nama anjingnya.

Sejumlah umpatan keluar dari hati Kalea. Dia kehilangan suaranya karena snack ringan keparat kemarin.


Sooner than usual. Gabisa bayangin Kalea mukanya kesel banget. Hihihi, hope you enjoy! :)

11 November 2016, 4:35pm WIB.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang