7. Love?

19.1K 1.1K 28
                                    

"Bagaimana kalau sekamar saja denganku, Kal?" tawar Nate yang membuat Kalea secara spontan memukul lengan Nate.

"Tentu saja tidak!" Kalea menatap Nate tajam.

Apakah Nate sudah kehilangan pikirannya, mengajak Kalea tidur satu kamar dengannya di penthouse milik Nate?! Kalea adalah orang Indonesia tulen dan ia memegang erat budayanya.

Nate tergelak sebelum berkata, "Ayolah, ini Amerika!"

Kalea memutar bola matanya malas. "Cepat beritahu aku dimana kamar yang lain!" Kalea melemparkan tatapan sinisnya pada Nate.

Setelah percekcokan di kantor Kalea saat itu, akhirnya Kalea mengalah dan ikut kesini, Manhattan. Awalnya tentu saja Kalea menolak mentah-mentah permintaan Nate yang Nate sendiri klaim sebagai kebutuhan. Tetapi setelah mendengar semua alasan Nate yang seharusnya tidak penting tetapi masuk akal, Kalea akhirnya meng-yasudah-kan permintaan Nate.

Nate akhirnya menujukkan kamar lain yang letaknya bersebelahan dengan kamar utama Nate. Kalea merapikan barang-barang yang ia bawa. Ketika ia mencari charge ponselnya, ia tidak dapat menemukannya sama sekali. Demi Steve Jobs dan segala ciptaannya, ponsel Kalea sudah mati!

Jangan bilang Kalea lupa membawanya. Sebenarnya bukan hal baru lagi kalau Kalea tukang pelupa mengingat ia seringkali lupa mengumpul pekerjaan rumah semasih ia di sekolah.

Kalea beranjak dari duduknya dan bergegas menuju kamar Nate. Sebelum masuk ia mengetuk pintunya dulu. Kalea tidak ingin ia dengan lancang masuk ke dalam kamar seseorang apalagi seorang pria! Siapa tahu ia sedang bertelanjang dada atau benar-benar telanjang.

Damn! Enyahlah kau pikiran haram! Kalea menggelengkan kepalanya kuat.

"Masuk saja, Kal." Kalea mendengar suara Nate memperbolehkannya. Kalea memutuskan untuk tidak masuk ke dalam. Ia hanya membuka pintu sedikit dan menyempilkan kepalanya. Baru saja Kalea ingin meminjam charge HP, matanya malah membulat sempurna.

Punggung Nate yang kekar sedang menghadap ke arah Kalea. Beberapa detik kemudian Nate memutar tubuhnya, tersenyum pada Kalea yang tengah memasang wajah syoknya.

"Ada apa, Kal?"

"Uhm," Kalea berdeham, "Aku, mau pinjam charge HP."

Selama ini Kalea tidak pernah berbicara secara langsung dengan seorang pria yang sedang bertelanjang dada, kecuali Keenan, Keanu dan Jordan. Tapi Kalea akan berkata jujur sekarang. Nate terlihat lebih yummy. Ya ampun, sebenarnya mahluk apa yang merasuki Kalea?! Selama 25 tahun dalam hidup Kalea, setan mesum dalam dirinya akhirnya muncul juga.

Nate mengambil charge HP-nya dan menyodorkannya pada Kalea. "Kukira kau akhirnya setuju untuk tidur denganku."

Mata Kalea membesar hingga retina matanya nyaris keluar. Ucapan Nate barusan sangat ambigu.

"Maksudku, tidur satu kamar denganku." Nate memperbaiki lalu terkekeh pelan.

"Dalam mimpimu." dengus Kalea dan ia pergi dari situ. Kalea tidak tahu harus merespon seperti apa lagi. Ia yakin sesudah ia membalikkan tubuhnya, pipinya memanas dan pasti warnanya merah. Jika Nate sampai tahu, lebih baik Kalea gantung diri.

• • •

Nate mengenakan suit yang didesain oleh Kalea. Kemeja, jas, celana terlihat sempurna di tubuh Nate. Ia menatap dirinya di cermin. Rambut Nate yang biasanya acak-acakkan kali ini ia sisir ke belakang. Ternyata tampan juga ya aku. Pikir Nate. Ia menaikkan satu alisnya sambil tersenyum miring.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang