31. Kembali

11.9K 737 12
                                    

Gaun malam berwarna hitam membalut sempurna tubuh Kalea. Dengan cut-out di bagian punggung dan perut memberikan kesan seksi di badan Kalea. Kalea tampak mengagumkan malam ini.

"Kalea, jangan sampai lupa clutch-mu!" ujar Hailey mengingatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalea, jangan sampai lupa clutch-mu!" ujar Hailey mengingatkan.

"Iya!" Kalea terkekeh di akhir kalimat.

Meski sudah nyaris tiga hari tidak berbicara dengan Nate, hidup tetaplah berjalan dan Kalea tidak bisa terus hidup dalam keterpurukannya

Namun yang jelas, Kalea merindukan Nate.

Wajar saja suatu pasangan bertengkar, tapi Kalea tidak dapat marah lama-lama dengan Nate.

Angin malam menerpa permukaan kulit Kalea. Secuil harapan agar Nate dapat bersamanya sekarang tiba-tiba timbul dalam hati Kalea. Meski dia tahu itu mustahil. Dan di waktu yang sama, hatinya berkata jangan sampai Nate ada. Karena bisa-bisa Nate tertarik dengan Barbara Palvin seperti yang Kalea pernah katakan.

Tanpa Kalea sadari, terlintas suatu gagasan di benak Kalea. Jika Nate masih tidak menemuinya hingga seminggu ke depan, berarti Nate memang tidak serius dan Kalea akan memutuskan hubungan mereka. Bukannya Kalea tidak merasa galau, tetapi daripada Kalea menderita lebih baik diakhiri sekarang. Maksud Kalea, alih-alih mencoba menyelesaikan masalah, Nate malah membiarkan, padahal ini sudah hari ke-3.

• • •

Riuh tepuk tangan yang berasal dari penonton menggelegar di aula tersebut, Kalea tersenyum senang sambil ikut bertepuk tangan begitu namanya disebut oleh pembawa acara.

Satu persatu model mulai berjalan di catwalk. Kalea memperhatikan busananya yang sedang dikenakan oleh para model. Ketika Barbara Palvin diluncurkan, banyak orang langsung mengacungkan ponsel mereka entah untuk mengambil foto atau merekam video.

Dan tanpa Kalea sangka, Nate tiba-tiba telah berdiri di hadapan Kalea sambil membawa sebuket bunga mawar. Tatapan Kalea seketika terpaku pada laki-laki di depannya. Ya Tuhan, di momen seperti ini Nate malah terlihat sangat seksi. Entah Kalea yang kepanasan atau angin tiba-tiba lenyap tak bersisa dari tempat itu.

Nate berjalan maju ke arah Kalea, mengulurkan buket bunga tersebut. Kalea menatap bunga tersebut sambil menerimanya.

"Congratulations, baby," Nate menunduk lalu mengecup kening Kalea lama. Nate kemudian menjauhkan wajahnya sedikit untuk menatap mata Kalea.

Jantung Kalea berdegup tak karuan sekarang. Dia sangat bahagia saat ini. Bukan hanya karena acara fashion week-nya yang tergolong sukses, namun juga karena Nate telah memperlakukannya sangat manis. Well, after these two days, this is the sweetest thing he did to her.

"Thanks," gumam Kalea lalu tersenyum lebar.

Usai acara, Kalea menemui model-model di belakang panggung, kemudian berbincang-bincang. Namun Kalea paling banyak berbicara dengan Barbara Palvin. Sementara Nate berbicara dengan seorang pemuda yang sedang bersama dengan seorang wanita muda.

Kalea sedang berbicara dengan Barbara Palvin mengenai tas Chanel keluaran terbaru (bisa dibilang Kalea cukup boros dengan materi-materi seperti ini) ketika Nate menghampiri Kalea dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Kalea, membuat pandangan Barbara jatuh pada Nate. Wanita berprofesi model dengan lekukan tubuh sempurna itu tersenyum ramah pada Nate.

"Kal," Kalea tersenyum sekilas membalas ucapan pria di sampingnya.

Akhirnya, Nate dan Barbara-pun berkenalan. Kalea menyadari bahwa Barbara lebih sering menatap Nate daripada Kalea. Tindakannya itu sangat menunjukkan bahwa Barbara memiliki ketertarikan pada Nate. Tetapi Kalea percaya kalau mungkin ini adalah kali pertama dan terakhir Barbara melihat Nate. Jadi, Kalea tidak perlu khawatir.

Begitu acara benar-benar selesai, jam telah menunjukkan pukul 12 malam.

"Maafkan aku," ucap Nate lirih ketika mereka berada di parkiran mobil.

"You are forgiven, Nate." sahut Kalea tersenyum. Sekali lagi Kalea katakan, Kalea tidak bisa marah pada seseorang dalam waktu yang sangat panjang. Kecuali seseorang telah membunuh orang terdekatnya atau melakukan tindakan apapun di luar akal sehat manusia dan akibatnya sangat merugikan Kalea.

Walaupun mungkin kalian saat ini ingin melempari Kalea dengan batu.

"I know what I did was wrong." Sesal Nate. Entah kekuatan dari mana, Kalea mengulurkan tangannya menyentuh pipi Nate.

"Terima kasih sudah mengaku. Once again, you are forgiven, Nate," Kalea tersenyum manis.

Walaupun mungkin kalian saat ini ingin melempari Kalea dengan batu.

"Ke apartemenku, ya?" ajak Nate

Kalea terlihat ragu untuk menuruti permintaan Nate. Bahkan saat ini Kalea masih merasa canggung. "Mungkin lain kali?" usul Kalea. Maksudnya, tidak rasional 'kan jika wanita ke apartemen si pria setelah mereka tidak berbicara sama sekali selama dua hari.

"Oke." Nate tersenyum.

Kalea memecah keheningan yang melanda mereka berdua selama Nate menyetir, "Setelah ini kau akan kemana?"

"Pulang dan tidur." sahut Nate.

Sebelum Kalea turun dari mobil, Kalea menawarkan Nate untuk singgah sebentar di apartemennya. Perhaps, they can have a little chit-chat about these past 2 days.

"Kau yakin?"

Kalea mengernyitkan dahinya, "Tentu. Kenapa tidak?"

• • •

"Ya, dia dengan kepercayaan dirinya yang kelewatan itu berani mendatangi kantorku," Nate berdecak di akhir kalimatnya. Sementara Kalea menanggapi dengan kekehan.

"Lantas apa yang kau lakukan?"

"Yah, karena aku seseorang yang baik hati akupun akhirnya meladeni semua omongannya,"

Tak terasa hingga larut malam mereka menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang. Tanpa membahas masalah kemarin.



Saya akhirnya kembali. Hehehe. Thanks for waiting, peeps! Love you lots <3

Badewey, maaf ya kalau banyak typo dan salah EYD. Belum aku revisi soalnya...

21 Oktober 2016, 6:15pm WIB.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang