Kalea menatap dirinya di pantulan kaca. Gaun Sherri Hill keluaran musim gugur tahun ini tampak begitu cantik di badannya. Riasan di wajahnya juga telah terpoles sempurna.
Kalea menambahkan anting-anting panjang yang terlihat menawan karena lehernya yang jenjang. Setelah itu ia mengenakan stiletto hitamnya dan menyemprotkan parfum ke leher, badan, dan pergelangan tangannya.
Malam ini, Kalea akan menghadiri acara pembukaan department store milik teman Jordan bersama asistennya, Hailey. Hailey adalah seorang keturunan Indonesia-Amerika dan mereka bertemu di LA, cukup wajar ketika mereka berdua bercakap Indonesia dengan lancar. Kalea dan Hailey bersiap-siap di apartemen milik Kalea dan pergi bersama.
"Hailey, bisa tolong perbaiki sedikit poniku yang bandel ini?" pinta Kalea sembari memutar bola matanya malas. Hailey terkikik pelan dan membantunya.
"Aduh, bosku, kamu sangat manis." tutur Hailey mengedipkan matanya genit. Saat di luar butik, mereka bukan terlihat seperti bos dan asisten melainkan seperti teman. Dan mereka sudah seperti ini selama 3 tahun.
"Hahaha, kamu juga, Hailey." tawa Kalea. Ia sudah sering mendengar Hailey memujinya dan itu sangat berlebihan. Menurut Kalea wajahnya biasa-biasa saja, tidak semanis itu. Malahan Hailey bisa dikatakan lebih manis.
"Ah, tidak kok, Kal."
"Jangan merendah diri, Hailey."
"Sungguh."
"Kamu juga manis dan dilarang membantah lagi. Hehehe." Kalea yang keras kepala itu akhirnya memenangkan debatan kecil bersama asistennya. Ia tersenyum di akhir kalimat.
Mereka keluar dari apartemen dan langsung menuju ke mobil. Hailey masuk ke kursi supir dan Kalea di sebelahnya. Sampai disana, Kalea teringat sesuatu dan beberapa detik setelahnya ia membulatkan matanya sempurna kemudian menolehkan kepalanya ke kiri (A/N: kalau di LA nyetirnya kidal).
"Hailey, aku lupa membawa undangannya!" pekik Kalea tiba-tiba. Hailey yang awalnya menatap Kalea penuh kebingungan ikut panik juga.
"Gimana jadi?!" balasnya keras.
Pikir, Kalea. Pikir. Jarak antara ballroom ini dengan apartemenku 30 menit. Tidak mungkin aku pulang. Apa yang harus kulakukan? Batin Kalea.
"Kal, kamu kan cantik dan elegan. Kita turun saja dan yakinkan sekuriti. Aku yakin mereka percaya melihat penampilan kita. Lagipula tidak mungkin kita kembali." suara Hailey membuyarkan pikiran Kalea. Kalea agak ragu dengan ide Hailey tapi akhirnya ia mengangguk pasrah.
Saat mereka sudah berdiri di depan pintu masuk, seorang pria berumur sekitar 50 an seperti Jordan turun dari mobil. Pria itu memerhatikan Kalea beberapa detik kemudian tersenyum lebar.
"Kau anaknya Jordan Hariyono, kan? Dia tidak datang?" tanya pria itu kembali menampilkan senyumnya. Rupanya ia merupakan orang yang mudah tersenyum.
"Ya, saya anaknya. Dan ia tidak datang. Apakah kau Stephen Trent?" tanya Kalea tersenyum. Stephen Trent adalah teman Jordan pemilik department store yang baru akan dibuka malam ini.
"Ya, benar. Ayo langsung masuk, acaranya akan segera dimulai." jawab Stephen dan Kalea menghela napas lega. Ia tidak perlu meyakinkan para sekuriti. Terima kasih, Tuhan. Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pull Me Closer
Romance[COMPLETED] NATE & KALEA Tentang dua orang dengan sifat keras kepala yang saling jatuh cinta. Tetapi, apakah mereka benar-benar mencintai, melihat banyaknya konflik yang terjadi di antara mereka? Cover from Pinterest.