21. Poor, Baby

14.8K 846 10
                                    

Begitu mendengar penjelasan ayahnya, Kalea nyaris murka. Untungnya akal sehat Kalea bekerja dengan semestinya. Kalea tidak suka Jordan ikut campur dalam hidupnya. Dia sudah berumur 25 tahun, demi apapun. Namun Kalea tidak ingin bersikap egois kepada ayahnya, Jordan menyayangi Kalea dan dia harus taat dan tunduk pada ayahnya. Jordan memang membuat Nate menjauh untuk sementara. Dan keadaan tersebut bukan hanya menyiksa salah satu di antara mereka tetapi kedua-duanya. Tapi semuanya sudah kembali seperti semula. Nate-nya telah kembali.

Kalea bergelung di selimutnya kembali ketika dia melirik jam di atas nakasnya masih menunjukkan pukul 6.

Why am I awake this early? Gerutu Kalea dalam hati.

Hari ini sebelum Kalea melakukan kunjungan ke sebuah perusahaan manufaktur tekstil, dia akan makan siang bersama Nate. Kalea sudah berbaikan dengan Nate. Alasan pertama karena dia sangat merindukan Nate. Alasan kedua, Nate sudah menjelaskan bahwa temannya sudah memiliki 'pacar' dan tidak seharusnya Kalea cemburu dengan wanita yang sudah memiliki 'teman wanita'. Masalah ciuman itu, Kalea tidak ingin mengingat-ingatnya lagi.

Banyak orang mengatakan bahwa jika kau cemburu dengan pasanganmu yang tengah bersama orang lawan jenis kelaminnya yang asing di matamu berarti kau mencintai dia. Kalea memang cemburu melihat Nate dengan perempuan lain. Tapi Kalea tidak ingin bersikap terlalu berlebihan sampai harus mengabaikan Nate dalam jangka waktu yang panjang.

Mata Kalea mulai terpejam perlahan dan dia kembali tertidur. Sementara Nate di waktu yang sama tidak bisa tidur, dia terjaga semalaman. Pikirannya dipenuhi oleh Kalea serta pekerjaannya.

Nate ingat tadi siang ketika Jordan menatapnya sengit akibat rahasia mereka yang terbocor.

"Kau..." geram Jordan menahan marah.

"Tenang, Jordan. Percayalah, aku kekasih pertama dan terakhir Kalea." Nate tersenyum percaya diri, tidak menujukkan ketakutan sama sekali.

Tetapi sebenarnya, yang mendominan pikiran Nate adalah kedekatan Kalea dan Caleb. Nate merasa kedekatan mereka berdua sudah tidak wajar. Inilah yang membuat hati Nate gelisah.

Nate tidak ingin Kalea bertanya-tanya tentang kantung matanya lantaran tidak tidur semalaman dan dia memutuskan untuk memaksakan dirinya tidur.

• • •

Siap dengan pakaiannya, Kalea melesat keluar dari apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siap dengan pakaiannya, Kalea melesat keluar dari apartemen. Demi dewa dewi di bumi ini, tadi pagi dia ke kantor sebentar dengan mengenakan sweatpants plus hoodie. Secepatnya setelah dia menyelesaikan urusannya, Kalea kembali ke apartemen dan mengganti bajunya.

Nate menjemput Kalea di apartemennya agar tiba di restoran bersamaan. Kalea selalu merasa bersalah membuat Nate menjadi repot. Tetapi suatu kali Nate meyakinkan Kalea agar Kalea mengubah cara berpikirnya tentang Nate-mengantar-jemput-Kalea. Dan Nate berhasil.

Kalea hendak mengeluarkan ponsel dari tasnya ketika mobil Nate terparkir di depan lobi gedung apartemen Kalea.

"Kalea," ucap Nate lirih. Kalea menghampiri Nate yang tengah memegangi perutnya, dahinya mengernyit menahan sakit.

"Ada apa dengan perutmu, Nate?" tanya Kalea khawatir.

"Sakit," Nate mendesah. Kalea benar-benar kasihan melihat ekspresi Nate yang sangat kesakitan hingga dahi Kalea ikut mengkerut. Bahkan Kalea tidak bisa membayangkan seberapa sakitnya perut Nate.

"Nate, ayo istirahat di apartemenku dulu sementara aku membeli makan," tanpa mendengar persetujuan Nate, Kalea menarik tangan Nate membawanya ke lift. Dia menggenggam erat tangan Nate yang dingin ketika lift bergerak.

"Sakit perut seperti apa, Nate? Ingin poo?"

Nate menggeleng lemah. "Maag?"

Nate menggeleng sekali lagi. Kalea menggigit bibir bawahnya sambil berpikir. Tidak mungkin sakit perut seperti akan datang bulan, Kalea bodoh, yang benar saja. Gadis batin Kalea mengomel.

"Hubungi aku kalau ada apa-apa." perintah Kalea dan Nate mengangguk. Bahkan saking sakitnya Nate hanya mampu menggeleng dan mengangguk.

Kalea segera membeli makan yang dijual di ruko apartemennya dan kembali ke apartemen. Tampaknya rasa sakit di perut Nate perlahan mulai reda melihat dirinya sedang sibuk dengan ponsel saat ini.

"Ayo makan." ujar Kalea secara tidak langsung menyiratkan singkirkan dulu ponselmu begitu masuk ke dalam kamar.

"Apa itu?" Nate melihat isi piring yang Kalea pegang.

"Nasi dan semur ayam. Ini enak, percayalah,"

Kalea menyodorkan sesendok nasi dan semur ayam, kemudian Nate melahapnya.

"Enak?" tanya Kalea. Nate mengangguk dan membuka mulutnya lagi. Bibir Kalea berkedut menahan kekehannya. Nate sungguh terlihat seperti anak kecil saat ini.

Setelah 15 menit menyuapi Nate, tiba-tiba Nate memegang tangan Kalea dan menghujani kecupan di punggung tangannya.

"Apa yang kau lakukan?" kekeh Kalea.

"Aku ingin menciummu. Tapi kau tidak akan mau mencium bau mulutku." Kalea tahu mulut Nate sedang bau semur ayam sekarang dan fakta itu membuat Kalea tertawa kecil.

"Siapa bilang?" Kalea mengecup singkat bibir Nate lalu segera menghilang dari situ.

Di luar dugaan Kalea, dua hari kemudian, Nate kembali merasakan sakit perut dengan intensitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kalea semakin khawatir terjadi apa-apa dengan Nate. Berulang kali Kalea membujuknya untuk pergi ke dokter tetapi Nate yang keras kepala itu menolak.

Tiba-tiba terlintas di benak Kalea untuk menekan bagian kanan bawah perut Nate.

"Nate, katakan padaku ini sakit atau tidak," begitu Kalea menekan perut Nate bagian itu Nate langsung menjerit.

Kalea memindah posisinya kali ini. Dia berada di bawah Nate yang sedang berbaring, kemudian mengangkat kaki kiri Nate, ditekuk lalu didorong ke depan. Respon yang sama dari Nate, kesakitan sambil memegang perut bagian kanan bawahnya itu.

"Nate," Kalea menatap Nate yang sedang meringis kesakitan.

"Dari hipotesisku, kau bisa jadi terkena usus buntu atau infeksi saluran kencing."



Hai semua. Tinggalkan vote dan komen ya! 115 votes for next? Hehehe.

11 September 2016, 11:49pm WIB.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang