Selama ini Kalea mengerti itu. Dia paham akan hal itu dan dia merasakannya. Beruntung dia cepat menyadarinya. Pernah dengar kalimat seseorang tidak tahu apa yang dia tahu? Seperti sekarang ini, Kalea tidak tahu apa yang dia tahu. Selama ini, dia tidak tahu kalau dia mencintai Nate. Dan berterimakasih pada Tuhan karena sudah menyadarkan akal sehat dan batin Kalea.
Entah kenapa, seiring berjalannya waktu, Kalea merasa Nate semakin menjauh. Nate memang tidak menunjukannya secara terang-terangan namun Kalea tahu pasti itu. Kalea sudah selalu mencoba untuk tidak bersikap kaku, lebih sering berinteraksi dengan Nate. Dan tanpa disadari, Kalea menjadi lebih perhatian pada Nate. Meski sedikit, tetap saja itu merupakan kemajuan bagi Kalea. Awalnya setiap bersama dengan Nate, Kalea hanya suka membahas mengenai topik-topik berat akhirnya akan menanyakan hal-hal sepele. Nate senang, tapi ia juga sesak. Sedangkan Kalea ingin Nate-nya kembali seperti semula.
Kalea sedang menemani Nate di kantor untuk lembur. Entah dorongan darimana Kalea berinisiatif untuk menunggui Nate. Padahal menunggu orang adalah hal terakhir yang akan dilakukan Kalea di dunia ini. Fortunately, Nate is her boyfriend.
"Apa yang membuatmu lembur?" tanya Kalea begitu dia sampai di ruangan Nate. Menghampiri Nate dan mengecup pipinya, seperti yang biasa dia lakukan.
"Orang accountingku melakukan kesalahan kecil yang berakibat fatal dan sekarang dia cuti hamil." Kalea mengangguk mengerti.
"Nate, aku ke tempatmu malam ini," tanpa berpikir panjang Nate mengangguk, kemudian mengusap wajahnya yang tampak begitu lelah.
Kalea membawa beberapa cupcake coklat. Dia baru tahu akhir-akhir ini kalau Nate menyukai yang manis-manis dan Kalea berharap cupcake coklat setidaknya dapat mengurangi rasa lelah Nate.
Beberapa saat kemudian, Nate menyelesaikan pekerjaannya. Dia beranjak dari kursinya, menggumamkan ayo kemudian melenggang keluar yang diikuti oleh Kalea. Setiba di apartemen, Nate melonggarkan dasi, membuka dua kancing teratas kemejanya dan langsung merebahkan diri. Kalea mendengus melihat kebiasaan Nate yang satu ini. Selelah apapun Kalea, dia akan tetap membasuh kaki dan tangan lalu mengganti pakaiannya sebelum naik ke atas ranjang.
Kalea menghampiri Nate yang sudah terbaring lelah. "Kau tidak ingin ganti baju dulu, hm?" tanya Kalea pelan agar tidak mengagetkan Nate. Nate sangat mudah dibangunkan. Oleh karena itu, Kalea sebenarnya tidak ingin mengganggu tidur Nate.
Nate menggeleng sebagai jawaban, "Nanti,"
Dengan cepat Kalea menyambar selembar kaos putih. Dia melepas kancing kemeja Nate satu-satu, memaksa Nate untuk bangkit sebentar dan memakaikannya kaos putih itu. Tidak ada waktu bagi Kalea untuk bermesum ria, Kalea tidak bisa membayangkan bagaimana Nate jadinya bila dia tinggal sendirian. Apartemen Nate memang rapi, tetapi kalau tidak ada yang mengingatkan Nate akan dirinya, dia bisa lupa.
"Aku bawa cupcake coklat, mau?" tawar Kalea.
"Mau."
"Ayo makan di luar," ajaknya untuk tidak makan di atas ranjang.
Nate mengangguk samar. "Nanti, Kal, aku lelah."
"Maaf." Nate tidak membalas lagi. Sekarang Kalea yang merasa bersalah. Dia merasa menjadi pengganggu buat Nate dalam situasi ini.
Sejujurnya, Kalea tidak pernah ditolak Nate dengan alasan lelah. Tapi Kalea tidak ingin egois, Nate memang lelah, benar-benar lelah, dan Kalea tidak ingin bersikeras kali ini. Dia sudah cukup merasa bersalah.
Kalea bingung bagaimana dia harus bersikap. Dia ingin lebih perhatian terhadap Nate, namun sikap perhatiannya malah terkesan berlebihan dan Nate pasti tidak suka. Jika Kalea bersikap sebagai dirinya sendiri yang cenderung cuek, Nate kasihan kalau harus mengejar Kalea terus menerus. Bukan hanya Nate yang mencintai Kalea disini, tetapi mereka saling mencintai.
Namun, satu hal yang mengganjal di hati Kalea, mengapa ketika Kalea sudah membuka hati, Nate malah bersikap sebaliknya?
Boleh minta 60 votes untuk next?
20 Agustus 2016, 1:32am WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pull Me Closer
Romance[COMPLETED] NATE & KALEA Tentang dua orang dengan sifat keras kepala yang saling jatuh cinta. Tetapi, apakah mereka benar-benar mencintai, melihat banyaknya konflik yang terjadi di antara mereka? Cover from Pinterest.