8

3.4K 221 11
                                    

Naomi POV

Aku menuju ruang rapat ketua tim. Kubuka sepatuku. Meluruskan kakiku yang masih terasa sakit akibat pertandingan kemarin. Ku buka kemeja ku yang sebelumnya menutupi luka lebamku. Pertandingan kemarin sangat kasar dan tubuh kecilku berkali-kali menjadi korban.

Aku tersenyum melihat kakiku. Teringat kejadian saat berasama Veranda. Aku harap Kinal mendengar dengan jelas ucapanku tadi, biar panas dia.

"Ka." Aku memastikannya. Frieska.

"Aku ingin sendiri. Pergilah." Usirku.

"Kaki kakak kenapa?" Tanyanya cemas.

Aku segera memperbaiki posisi kakiku. Dengan menyembunyikan luka telapak kakiku. Hingga tanpa sadar Frieska sudah duduk disamping kananku.

"Ka, aku ga suka kakak deket sama ka Ve." Ucapnya yang membuatku kaget.

"Bukan urusan lo juga kan. Gue mau deket sama siapapun."

"Aku cuman ga mau kakak tersakiti." Ucapnya so perhatian.

CUP

"Aku suka kakak. Aku suka Shinta Naomi."

Tubuhku menegang. Baru kemarin aku bertemu dengan Lidya mantan pacarku sekarang adik dari seorang Melody menyatakan rasa sukanya padaku.

"Acara akan segera dimulai." Ucapku pergi meninggalkannya.

***

Acara sudah dimulai. Saktia dan Acha menjadi Host acara ini. Para fans sudah terduduk rapi.

Tim J yang hadir. Aku, ka Melody yang sekarang jadi GM, Shania, Beby, Ve juga Frieska. Dan sialnya aku harus duduk diantara Frieska dan Ve.

Tim K3. Kinal penggantiku, Sinka adikku, Yona mamber tertua, Rona juga Viny.

"Hati-hati duo badai duduk bersebelahan." Guyon saktia.

Aku dan Kinal menjadi sorotan pertama. Sebisa mungkin aku menahan segalanya.

"Mulanya mereka semua sulit menerima keberadaanku. Mungkin karena pengaruh Bunda tersayang mereka begitu besar untuk mereka. Tapi lama kelamaan mereka mulai bisa dikendalikan." Ucap Kinal.

"Jauh dari Sinka sangat sulit untukku." Komentarku saat itu.

Kurasakan Ve memegang tanganku.

"Cie. Ka Ve pegang-pegang tangan bunda Naomi. Ada paus ngamuk loh ka nanti." Celetukkan Saktia membuat mata melihat ke kami. Aku langsung melepaskannya.

"Ya gak masalah donk kan sekarang duo badai satu tim. Jadi tak ada salahnya bersatu." Acha menanggapi guyonan saktia.

***

"Ka aku duluan ya." Pamit Frieska padaku yang pulang bersama Kakaknya.

Ku suruh Yona untuk mengantar Sinka. Beby dan Shania pun telah berlalu.

"Aku bawa kok Nal. Kamu pulang duluan aja." Ucap Kinal.

"Aku duluan ya Ve." Ucapnya. Mencium pipi Ve.

Apaan mereka pake cium-cium segala. Kok aku jadi marah-marah sih? Arghh..

"Mi mau pulang sekarang, yuk?" Ajak ve.

Aku acuh saja. Padahal sedari tadi aku menunggunya. Tapi ciuman itu....... menyebalkan. Dari dulu kan memang ada sesuatu yang terjadi diantara mereka. Kenapa aku harus terkejut dengan ciuman itu?

"Duluan aja." Ucapku pada ve pura-pura sibuk.

Berselang 10 menit kepergian Ve. Aku segera keluar gedung. Namun di pinggir jalan ku lihat ve berdiri disana. Bukannya dia bawa mobil?

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang