43

3.1K 182 109
                                    

part ini gimana nasibnya?

***

Ve POV

Aku ingin menghabiskan waktuku bersama naomi terutama setelah banyak waktu yang ku sia-siakan tanpa bersamanya.

"Kita langsung pulang ya Ve." Ucap naomi.

"Iya asal kamu nginep aja di apartemantku. Aku ingin ngabisin waktu bersamamu." Ucapku semakin memeluknya erat.

"Ve geli tau." Protesnya saat tanganku mungkin terasa menggelitik perutnya, tapi gak maksud lohh.

"Kamu gak usah geer ya Mi. Aku gak lagi ngegoda kamu. Aku cuma kangen meluk kamu." Aku mengingatkannya.

"Kangen kok meluknya di dalem kaosku. Nafsu itu namanya" Ucapnya pelan.

"Aku denger ya Mi." ucapku ketus. "Aku meluknya ga pake nafsu ya mi. Pake sayang. Kamu aja yang omes."

"loh kok aku yang omes? Jelas kamu lah ve yang ga bisa ngontrol, kaya tadi pake pegang-pegang paha aku di depan melody dan ghaida."

"Loh?" Kagetku. "Aku cuman bantu kamu ya Mi. Padahal kamu sendiri menikmati tanganku. Sok-sokan nyalahin aku." Ketusku lagi.

"Kok jadi ngeributin hal ga perlu sih ve." Protesnya.

Eh iyaya. Kok kita meributkan hal ga perlu sih. Tapi kangen sih ribut kecil kata gini. Hihi

"ya kamu yang mulai Mi."

"Loh kok aku Ve?"

"Ya iyalah kamu. Kamu itu banyak protes. Kamu itu gak bisa diajak romantisan. Kalo sama kamu itu ga pernah dapet moment romantisnya sukanya ngajak ribut aja."

"Kamu lupa ve? aku kan pernah ngasih kejutan waktu kamu ulang tahun."

"Iya sangat mengejutkan. Melihat yang dicintai berciuman dengan mantan pacarnya di hari ulang tahun."

"Au ahhh ve.." marahnya.

"Jangan marah donk Mi. Aku cuma becanda kalii."

"Becanda kamu ga lucu ve."

"aku sayang kamu Mi." Ucapku.

"Aku tahu." Jawabnya.

"Aku cinta kamu Mi." Ucapku

"Iya aku tahu."

"Ahh.. kamu emang ga romantis." Protesku.

***

Sesampainya di apartemantku. Aku langsung merebahkan diri. Merilekskan tubuhku. Ahh udah jam 1 ternyata. Pantesan nagntuk banget.

"Ve jangan langsung tidur kamu cuci muka dulu sana." Ucap naomi saat aku mencoba memejamkan mataku.

"Aku cape Mi. Aku ngantuk." Ucapku langsung memeluk gulingku.

"Aish baru tahu ada bidadari jorok." Gerutunya.

"Aku bukannya jorok mi. Cuman takut aja kalau sering kena air nanti cantikku ilang." Candaku.

"Terserah kamu deh ve. Bidadari mah bebas. Gimanapun kamu tetep cantik. Dan aku tetep sayang kamu."

Plak..

Aku melempar bantal dan tepat mengenai wajahnya.

"Sakit ve." Protesnya.

"Gombal tau."

"Iya tapi kamu suka kan digombalin. Hahhahha." Ucapnya diiringi tawa.

"Asal gombalmu cuman buatku aja." ucapku sedikit terkantuk.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang