10

3.4K 207 18
                                    

Naomi POV

Pukul 2 siang aku sudah berada di kampus Ve. Lebih tepatnya saat aku menyelesaikan urusan kuliahku.

Rajin banget aku ini. Padahalkan Ve pulang jam 4. Entahlah aku terlalu bersemangat menemuinya. Wajahnya sudah menjadi candu untukku. Tak bertemu beberapa jam saja aku udah kalang kabut.

Perasaan ini sudah lama tak kurasakan. Perasaan yang tak pernah ku rasakan pada lawan jenisku. Terakhir kali aku merasakannya saat aku masih putih abu. Lidya. Ya dia adalah yang mengajari kucinta juga kesakitan.

Jam 4.

Ku melihat Ve berjalan mendekatiku. Senyumnya merekah indah. Aku tersenyum membalasnya.

Kinal? Kenapa dia ada disini?
Kulihat ve pun terkejut dengan kedatangan Kinal. Tanpa bisa menolak lagi, Ve mencampakkan aku.

Ku lihat dengan jelas saat kinal mendekatkan wajahnya pada ve. Lama lebih dari 10 detik. What? Mereka berciuman.

Ku pukul tanki motorku. Merasa kesal dan bodoh. Hatiku kembali salah melabuhkan diri.

Ku ikuti mereka dari belakang. Sampai akhirnya aku kesal sendiri dan memutuskan untuk tak lagi mengikuti mereka.

Aku merasa diatas angin, saat aku sadar kunci apartemantnya berada ditanganku. Aku tersenyum kemenangan.

Aku segera ke apartemantnya memilih menunggunya. Dudul dengan manis.

30 menit
Kaki mulai selonjoran.

48 menit

Agghh bosaaaannn. Lapaarrr

Mending aku ngepoin isi lemari es nya..

Aku memutuskan untuk membuat mie goreng. Sambil menunggu 2 bungkus mie direbus. Ku potong sayurannya. Tak mengiris bawang bombay dan mengiris 5 buah cabe rawit.

Ku nyalakan kompor. Menumis bawang, memasukkan telur. Kemudian menambah sayuran dan cabe rawit.

Kuberi sedikit air dan setelah itu kumasukkan mie. Memasukkan bumbu-bumbu dan kecap. Harum. Selesai.

Pedas. Mie nya sangat pedas. Membuat keringat membanjiriku.

"Gerah banget sih. Numpang mandi ahh"

Aku memasuki sebuah ruangan yang kuyakini kamar Jessica Veranda.

Mataku tak berhenti mengamati. Tapi tubuhku sudah tak ingin berlama-lama lagi. Gerahh. Aku membuka pakaianku dan memasuki kamar mandinya.

Kugunakan handuk yang menggantung di kamar mandi untuk mengeringkan tubuhku. Kembali memakai pakaianku. Sampai kudengar suara ribut di luar.

"Pasti ve kembali."

Langkahku menuju pintu utama. Ku lihat di layar kecil untuk memastikan kedangan Ve. Aku senang dia tak bersama Kinal. Dan sepertinya dia memiliki hobi menunggu sambil bertelur. (Jongkok ya yang aku maksud.)

Crek.

Pintu yang kubuka mengejutkan punggungnya. Hingga membuatnya terjungkal.

Tunggu apa yang dilihatnya?

"Sayang tertutup." Ucapnya pelan namun menyadarkanku.

"VERANDA." Teriakku sambil mundur beberapa langkah dan menutipu bagian kakiku.

Dia bengun dari tidurnya sembari membenarkan diri. Wajahnya memerah. Dan aku menatapnya kesal.

"A.. aku ga sengaja naomi." Ucapnya gugup seperti maling yang tertangkap basah "Lagian kan kehalang sama Sii.." Veranda langsung membungkam mulutnya sendiri.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang