23

4K 192 21
                                    

Basah..basagan lagi nggk ya??
Ehh kok aku jdi keterusan adegan basah?

***

Naomi POV

suara berisik terdengar samar. Tapi mata masih enggak membuka. Nyaman.

Kurasakan dua jemariku terasa hangat. Terkadang terasa dipijat. Aku mencoba merabanya. Menggerakkan jemariku secara di tekuk. Jariku terasa menekan sesuatu benda kenyal. Entahlah apa itu. Tapi aku masih penasaran sehingga aku tak berhenti.

Aku mencoba memaju mundurkan jariku. Semakin terasa hangat di dalam sana. Tempat apa sebenarnya ini? Sampai aku merasa jariku terasa sangat lembab. Lama kelamaan basah.

Aku mendengar suara erangan dan desahan yang tertahan. Tapi mataku masih enggan memastikan. Biar telingaku menikmati mungkin ini yang disebut mimpi indahh.

Aku tahu jariku di penuhi lendir. Membuat jemariku lebih mudah masuk ke dalam tempat semput ini.

Jika tempat ini dimasukkan satu jariku lagi masih muat ga ya?

"Ahhh..shh..mi." suara desahan terdengar lebih jelas.

Aku kembali teringat niatku untuk menambahkan satu jariku lagi.

Tanganku serasa dicengkram keras. Sakit. Perih. Bahkan mungkin akan ada bekas luka di tanganku. Tapi untung ini hanya mimpi.

"Aghh..sakit mi." Suara itu suara ve.

Suara itu membangunkanku. Aku melihat wajah ve. Dia tampak menahan sakit. Ah tangan ve mencengkram tanganku keras.

"ve. Kamu kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Shakitt Mi Thapi enhaakk.. ng..ahh." menatapku sayu. aku mengerutkan kening tak mengerti.

Ada apa dengannya?

Author pov

Naomi terbangun dari tidurnya setelah mendengar erangan kesakitan. Dilihatnya wajah veranda terpejam yang seakan menahan sakit.

"Ve kamu kenapa?" Tanyw Naomi khawatir.

"Shaakit mhi. Thaphiii enhaakk agh." Suara ve terdengar mendesah.

Naomi mengerutkan kening tak mengerti. Tapi entah insting atau alam bawah sadarnya, jarinya masih asyik maju mundur dalam tempo sedang.

Apa naomi tak sadar apa yang dilakukannya sekarang? Ini lebih nikmat dibandingkan aku melakukannya sendiri. Pikir ve dihati.

"Apa yang sakit ve?" Tanya naoni lagi semakin khawatir karena merasa tubuh ve menegang.

"Baa..bawahh mi.. sakit thapii jangan berhenti." Erangnya lagi.

"Ayo kita masuk ke hotel." Ajak naomi. Namun ve menggeleng.

Bagian bawah? Kenapa jariku terasa dijepit?? Akhh tidak mungkin? Pikir naomi

"Kok berhentii mi?"

Naomi kembali mengerutkan kening. Dia sadar ada sesuatu yang salah. Dengan ragu naomi membuka selimut yang menyelinuti tubuhnya dan juga ve.

Jariku? Kenapa ada di dalam sana? Pikir naomi.

Naomi menarik jarinya sekaligus dan kasar membuat ve menggelinjang hebat.

Nafas naomi masih tersanggal. "Maaf ve."

Naomi mengecek jarinya. Berharap tak ada tanda merah di jarinya. Naomi bernafas lega jarinya hanya dipenuhi lendir yang memiliki bau khas.

"Ve maaf ya." Naomi berjongkok. "Aku hanya ingin ngecek aku ga sampai merusakmu." Ucao naomi hati-hati dan berjongkok di tutupi selimut tepat menghadap bibir bawah ve.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang