18

4.6K 185 17
                                    

Hati-hati dengan part ini..

Rate M?

M apa ya?..hahha

M for Mungkin. Mungkin bikin kalian baper lagi..hheu

Ato M for......

Kita liat aja ya gimana hasil jemari ini menari juga arus pikiranku..hhe

NAOMI POV

aghh. Veranda membuatku gila. Dia menginginka itu sekarang? Aish kenapa aku harus ngikutin kata ve, mengganti kata sex dengan kata itu.

Aku memasuki kamar saat ve berhasil menggodaku. Dan membuatku sadar bahwa aku jauh menginginkan melakukannya dibandingkan dia yang memintanya.

Ahh.. kau lagi tangan. Kenpa ga bisa di ajak komproni pake afar pegang-pegang bagian dada ve segala. Pikirku dihati sembari tak henti menggigit tanganku yang telah berbuat bodoh dan lancang pada pemiliknya

Tapi siapa yang tahan jika di goda seperti itu semoa orang pasti akan melakukan hal yang sama aku menghenikan kegiatan menggigitku

Tidak kamu tetep salah Naomi. Tanganmu menyentuh payudaranya. Pikiranku lainnya mulai membalasnya.

Ahh tapi payudaranya sangat padat. Kenyal. Dan... pikiran lainkupun menikmati.

Aish apa yang kau pikirkan shinta naomi. Mengapa tangan ini mebayangkan masih menyentuh bagian kenyal itu. Aku repot berperang perasaan dan pikiran hingga tanpa ve masuk dalam kamar.

"Kamu kenapa mi?" Tanyanya melihatku heran.

Sedangkannaku hanya menatapnya denga posisi aneh. Bagaimana tidak? Tangan kananku sibuk memukul kepalaku. Sedangkan tangan kiriku sudah habis terkena gigitanku sendiri. Posisi aneh bukan?

"A..aku ga apa-apa ve." Jawabku gugup.

Bagaimana mungkin aku bilang aku sedang merutuki kebodohan tanganku ini? Yang ada aku digodanya lagi. Tapi ve memang sangat menggoda. Lidya saja yang sudah telanjang bulat dihadapanku aku mengabaikannya. Tapi ve hanya dengan sikapnya aja udah membuatku sangatt menginginkannya.

Oh god. Bayangkan jika setiap jengkal tubuhnya aku dapat memberikan tanda.  Bayangkan jika aku berhasil menyentuh bagian sensitifnya. Dan dia mendesah menikmati sentuhanku. Mendesahkan namaku.

"Mi kamu diem aja sih?" Ve menepuk bahuku menghilangkan khayalan anehku.

"Bibirku jadi ga sexy lagi ve. Liat jadi jeding kaya gini." Ucapku memperlihatkan bibirku.

"Mau bales?" Tanya menggoda. "Nih." Menyodorkan bibir bawahnya.

"Aishh mesum." Ucapku seolah menolak.

Padahal aku sendiri lebih lancang. Telah lancang membayangkan setiap inchi bagian tubuhnya. Menyentuh bagian tubuhnya.

"Kenapa kamu gak minta itu hadiah ke pacarmu aja?" Ucapku yang mulai mengungkit ketidakjelasan statusku.

"Hampir Mi." Apa aku ga salah denger? "Aku hampir melakukannya dengan Kinal."

Tubuhku berdesir hebat. Diantara amarah, sakit hati. Tapi aku tak memiliki hak apapun.

"Ya sudah kenapa minta lagi ke aku. Kan udah dapet JATAH dari kinal." Ucapku sewot.

"Aku bilang HAMPIR. Aku inget kamu Mi. Aku sama sekali tak menikmatinya. Aku hanya ingin kamu yang menyentuhku. Aku hanya ingin yang melakukannya pertama. AKU HANYA INGIN KAMU MI." ucapnya kemudian dia menutup wajahnya dengan kesepuluh jemarinya.

Oh god. Aku melukainya.

Aku berjingkok dibawahnya. Aku menyentuh pipinya. "Maafin aku Ve."

Ve mendongkakan wajahnya. Ku cium keningnya. Ve terpejam. Ku cium kedua kelopak matanya secara bergantian. Berharap tangisnya terhenti. Mencium air mata yang telah membasahi pipinya. Berharap aku mulai bisa menghargai airmatanya.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang