14

3.4K 180 7
                                    

Cuap-cuap dulu ya..
Pasti banyak yang mikir aku kurang kerjaan sering banget update cepet..hhe
Kalo boleh jujur sih jadwal kerjaku cukup padat. Kerja dari jam 7.00 - 21.00. Berapa jam tuh? Malah keseringan ngambil lembur. Ga pulang sampe seminggu tidur di tempat kerja. Kerja apa??
Aku dapet primosi ke pusat dan masa percobaanku mulai besok ..
Intinya sih maaf-maaf kalo nanti updatenya agak jarang. Tapi aku usahakan untuk salalu menyempatkan menulis.
makanya aku sering ngejar banget buat nulis beberapa chapter.

Maaf ya.. maaf readers..

Selamat membaca

***

Sudah beberapa hari Lidya berada di kediaman Naomi. Naomi menjaganya dengan baik. Tapi Ve tak pernah membiarkan mereka melewatkan hari hanya berdua saja di rumah. Makanya Ve selalu menyempatkan diri mampir ke rumah Naomi. Atau ve akan memanfaatkan janji Naomi yang akan selalu ada untuknya walaupun sekdar membeli air mineral.

Lidya sebenarnya sudah menaruh curiga akan hubungan Naomi dan Ve. Tapi yang diingatannya Tata adalah kekasihnya. Walaupun setiap melihat kedekatan mereka, sebercik ingatannya mulai muncul.

Lidya POV

Terimakasihhya author memperbolehkan aku meneluatkan unek-unekku tentang Tata

Sudah hampir 3 hari aku berada di rumah Tata. Dan aku merasa terlalu melupakan banyak hal. Seingatku sekarang tahun 2010 tapi semua orang bilang sekarang 2015. Terus apa yang aku lakukan selama 5 tahun itu?

Aku ingat statusku pacar Tata. Tapi selalu saja perempuan bernama Ve itu mengunjungi Tata setiap harinya. Ve selalu berdekatan dengan Tata dan aku tak suka.

Saat aku marah pada Tata karena merasa dikhianati,  bahwa hubungan kita berakhir 5 tahun lalu. Tapi kenapa Tata enggan menceritakan apa yang terjadi.

Hari ini pun sama. Perempuan itu datang lagi.

"Mi, naomi.!" Seru perempuan itu yang selalu dingin padaku padahal aku sudah tersenyum.

Ve masuk ke kamar Tata. Aku mengintipnya dibalik pintu.

"Mi. Bangun! Kita harus latihan!"
"Aku masih ngantuk Ve." Ucap Tata langsung menutup wajahnya dengan bantal.

Ve masih belum menyerah. Mengayunkan tubuh Tata. Membangunkannya.

"Morning kiss dulu." Suara Tata parau.

"Ogah. Bau." Ucap Ve.

"Giliran kamu yang pengen kamu langsung nyamber bibirku begitu saja. Giliranku minta susah."gerutu Tata.

"Uhh ngambek yaa.." ucap ve dan mengecup bibir Tata.

"Ve pulang latihan aku pengen ke tempat street ball ya. Udah lama ga main." Rajuk tata. "Ayolah jessica veranda yang amat aku cintai."

Ve menggeleng. Tata memohon manja.

"Baiklahh." Ve menyerah. "Sana mandi mi atau mau aku mandiin?" Ucap ve langsung membuat Tata belari.

Street ball? Jessica Veranda? Ahh sakiit.. kepalaku..

Engghh. Aku mengerang.

"Kamu ga apa-apa kan Lid?"  Entah dari kapan ve susah di ambang pintu. Wajahnya tampak mengkhawatirkanku.

Tanpa menjawabnya aku belari keluar. Kilasan-kilasan 5 tahun ini mulai ku ingat. Aku berjumpa pertama kali dengan Ve di street ball. Dan mengingat saat terakhir bertemu Tata sebelum kecelakaan itu.

***

Aku mengerjap. Aku dimana? Aku melihat sekelilingku. Bau khas juga keadaan tanganku terinfus. Rumah sakit.

"Kamu udah bangun?" Suara itu ku cari asalnya.

"Aku Devi. Tadi aku liat kamu pingsan jadi aku bawa kemarin."

"Ah kamuu... ..." ucapku kaget melihat seorang artis yang menolongku. Seseorang artis yang ku kenal karena ngepoin Shinta Naomi yang pindah tim. Devi Kinal Putri.

"Sutt. Jangan berisik. Kalau pada tahu kan berabe." Ucapnya. "Oh ya maaf tadi aku membuka dompet mu. Untuk mengecak indentitasmu." Ucapnya memberi dompet milikku.

"Makasih." Ucapku tahu berterimakasih.

"Kamu kenal Naomi? Sepertinya kalian sangat dekat." Ucapnya yang sepertinya melihat fotoku dan naomi yang selalu terpajang di dompetku.

"Dia merebut pacarku."
"Ve?" Tanyaku meyakinkan. Dia mengangguk.

"Aku ingin hubungan mereka berakhir. bisa kah kamu membantuku?" Ucapnya yang membuatku tersenyum.

***
19 Agustus 2015

Hari yang indah bukan? Aku tahu kebiasaan datang Ve hanya tinggal brberapa detik lagi.

Aku memilih mendahului. Memasukki kamar Tata yang tak terkunci. Mencoba membangunkan Tata.

"Bentar ya Ve. 5 menit lagi. " ucap Tata merangkul punggangku yang duduk di tepi ranjangnya.

aku mendengar sebuah mobil terparkir di halaman rumah Tata. Aku tersenyum. Kalian akan segera berakhir.

Kudongkahkan kepala Tata. Mengusap lembut bibir nya. Aku mrnempelkan bibirku. Aku tahu Tata terlalu malas untuk bangun dari tidunya walau itu hanya untuk membuka matanya..

Jadi gini rasa bibir Tata. Pacaran dengannya hampir setahun tapi aku tak pernah merasakan bibirnya.

Tata mulai melumat bibirku. Aku membalas lumatanyya. Semakin liar.

Crek.

Seseorang membukakan pintu. Mudah ditebak siapa pemilik itu.

Karena suara engsel pintu yang bergerak atau mungkin entah karena apa Tata menghentikan pertautan bibir Kami.

"Hah lidya?" Ucap Tata kaget mengetahui aku berada diatas tubuhnya.

"Ahh. Maaf ganggu aktifitas kalian." Suara ve menyadarkan Tata.

Aku yakin mata ve bergrilya melihat pakaianku yang sengaja ku tebarkan di bawah kasur Tata. Dan kini aku hanya mengenakan underware.

Bagaimana Ve? Hadiah ulang tahunku bagus bukan? Aku persembahkan pertunjukkan tadi khusus untukmu.

Tata mendorong tubuhku kasar. Dan langsung mengejar ve tanpa basa basi.

"Ga. Ada yang perlu dijelasin lagi Mi." Teriakkan Ve membuatku tersenyum karena meyakini mereka sedang bertengkar hebat.

Hahahhaha

Tbc.

------

Pendekk cerita aja....

Next kinal PoV.. diusahakan besokk.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang