Ve pov
Aku bisa bernafas lega. Akhirnya kinal dikeluarkan dari tim. Setidaknya, tidak akan ada lagi alasan dia berdekatan denganku. Walaupun masalah video itu telah terpecahkan dan menghapus tuduhan pada naomi, tapi tetap saja naomi tak bisa bergabung lagi dengan tim. Dengan alasan kehidupan liar naomi. Setidaknya membuat namanya kembali baik di mata manajeman itu sudah cukup.
Aku berharap, aku bisa hidup tenang. Bisa hidup tenang dan bahagia bersama naomi. Bersama seorang shinta naomi yang aku cintai.
Kini aku menghabiskan waktuku bersamanya. Lebih tepatnya aku menikmat bmemandangi wajah cantiknya dati dekat. Sedangkan dia memperhatikan layar tv dengan serius.
Aku merilekskan diri dengan tiduran diatas pahanya.
"Mi.." seruku.
............
"Naomi!"
........
Perlu gue kerjain ini orang.
"Argggh.." desahnya keluar saat aku dengan sengaja menyentuh selangkangannya.
Aku tak berhenti tertawa saat lengkuhan terdengar dari mulutnya.
"Ve. Ga lucu tau!" Protesnya.
"Ya kamu serius banget nontonnya."
"Tapi kamu itu jailnya mesum banget Ya." Cibirnya.
"Tapi aku mesumnya cuma sama kamu Naomiku sayang." Jawabku yang membuat wajahnya memerah.
Aku kembali tertawa melihat wajahnya yang memerah.
"Kanapa lagi sih ve?" Ucapnya sok cool padahal tuh muka udah panas banget.
"enggakk.. enggak kok Mi. Cuma lucu aja.. ada tomat punya mata punya idung punya mulut." Ucapku menyindirnya.
Naomi mendelikku kesal. Namun beberapa detik kemudian matanya kembali fokus pada layar tv yang sedang menyiatkan pertandingan basket.
"Mi.."
"Hmmm.."
"Naomi."
"Hmm.."
"Shinta Naomi."
"Iya jessica veranda."
"Mi. Kamu kapan nembak aku nya?" Tanyaku.
"Masa aku harus nembak kamu ve. Kalau kamu mati bagaimana aku hidup." Candanya.
"Aish. Naomi kapan kamu mau menyatakan perasaanmu padaku?"
"Jessica veranda. Bukankah aku sudah menyatakan perasaanku padanu?" Dia membalikkan pertanyaanku.
Oh, iya ya.
"Ya maksudnya kapan kamu mau meresmikan hubungan kita shinta naomi prasetya?" Ucapku. "Kan sekarang statusku udah jomblo Mi."
"Emangnya harus ya ve?"
what? Apa katanya tadi? Emang harus?
Aku langsung membangunkan kepalaku dari lahunan pahanya.
"Jadi kamu ga mau meresmikan hubungan kita?" Kesalku. "Ahh.. aku tahu. Pasti kamu masih pengen jelalatan, masih pengen ganjen, masih pengen nyosor-nyosor ke cewek lain kan? Dasar playgirl." Runtukku kesal sembari memunggunginya.
"Ve kamu kok gitu sih ngomongnya?"
"Ya emang kenyataannya kan Mi. Kamu tuh masih suka tebar pesona ke cewek lain. Masih suka perhatian sama cewek lain. Terus tuh bibir masih aja suka nyosor-nyosor lidya, frieska trus yang kemaren yang terakhir ituuu siapa... ahh talia. Sampe mau making love segala." Kesalku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROTASI
Fanfiction13 Juni 2015 "Kejutan ini terlalu berat. Aku rasa ini bukanlah kejutan. Lebih tepatnya batu besar yang menimpaku. Aku kapten JKT 48Tim K3. Tidak! Mantan kapten. Dan dipindahkan ke tim J. Dan kejadian ini membuat sisi lain diriku kembali muncul. Namu...