1

5.7K 283 6
                                    

13 Juni 2015

Di penghujung acara konser para mamber dan trainee JKT 48 di kumpulkan tepat sebelum beberapa menit acara di tutup. Managemant akan memberikan kejutan untuk para mamber.

"Selamat untuk Nina Hamidah trainee yang mendapatkan promosi ke Tim T." Ucap MC

"Juga untuk stefani, Serta Yensen bergabung bersama tim T."

Trainee yang mendapatkan promosi sebagai mamber saling berpelukan menangis haru. Perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil.

"Dan traineer yang paling mengejutkan Sofia bergabung dengan Tim J."

"Elaine dari tim T juga Sinta Naomi dari Tim K3 mendapatkan promosi ke Tim J."

Naomi hanya mematung karena terlalu terkejut. Mamber K3 memeluknya tak ingin kehilangan kapten tim terbaiknya. Sebisa mungkin Naomi menahan tangisnya. Tersenyum. Agar adik-adiknya tak menangis kehilangannya.

Namun ada mata yang yang memperhatikannya dalam diam. Tersenyum. Merasa senang dengan kepindahannya. Juga semakin mengagumi sosok naomi yang terlihat sangat dewasa. Senyum itu milik sosok bidadari cantik. Jessica veranda.

"Kinal akan bergabung dengan Tim K3 dan sebagai kapten tim tersebut."

Deg. Ve mematung. Nama yang sangat mentejutkannya. Sosok yang begitu dekat dengannya. Bahkan cukup berarti baginya. Kini harus jauh. Harga mahal yang harus dibayarnya.

***

Naomi POV

Nafasku memburu. Lagi-lagi mimpi itu. Mimpi pemindahanku ke Tim J.

Aku memperlihatkan pada tim ku bahwa aku tak masalah dengan kepindahanku. Aku hanya ingin memberikan kebahagiaan untuk mereka di hari-hari kebersamaan kami.

Namun jauh dilubuk hatiku aku tak ingin. Karena bagaimana aku bisa berjauhan dengan Sinka?

Kuusap wajahku, agar sedikit tenang. Membuka handphoneku mengecek waktu saat ini.

05.12
01 Agustus 2015

Tanggal itu membuatku merasa marah. Tanpa sadar aku melempar handphoneku. Nafasku masih tersanggal. Jantungku berdegup kencang.

Akhirnya tiba. Waktu yang tak pernah ingin aku lalui. Walaupun aku sadar, waktu adalah janji yang tak pernah ingkar.

"Ka! Ka Omi baik-baik aja kan?" Tanya adikku Sinka di balik pintu kamarku.

"I'm okey dudut." Jawabku berbohong.

Bagaimana mungkin aku mengatakan yang sebenarnya? Mengatakan pada Sinka bahwa aku selalu ingin bersamanya.

"Ka Omi jangan lupa kakak ada latihan pagi." Sinka mencoba mengingatkanku.

"Iya aku ingat." Jawabku malas.

Aku segera bersiap. Sebisa mungkin ku munculkan aura positif dalam diriku. Aku ingin melalui hari ini dengan baik walaupun tanpa sinka.

Ku lihat sinka sedang asyik menyantap sarapannya. Merasa diperhatikan dia menoleh padaku.

"Ka ayo sarapan." Ajaknya. Aku menggeleng mengingat waktuku tak cukup banyak.

"Ya sudah nanti kakak makan di tempat latihan ya." Sinka mengingatkan sembari tangannya sibuk menyiapkan makanan untuk bekalku.

Mobil yang ku kendarai sudah meninggalkan pelataran rumahku. Mobil ini mengarah ke kampus, aku mengantar sinka terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat latihan.

Sinka mengoceh banyak hal. Sedangkan aku hanya mendengarkan. Atau menjawab berOH ria.

Ku parkirkan kendaraan sesaat sampai di pelataran kampus. Sinka hendak keluar dari mobil. Namun dia kembali melihat kearahku.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang