31

2.4K 172 15
                                    

Part yang super duper ga dapet feelnya.. pasti bakalan ngedadak bosen dengan cerita yang ku buat. ..

***

Author pov

Apa ini yang disebut perputaran? Apa sebuah hatipun dapat berotasi? Apa hati bisa dipindah tangankan?

Jika perasaan cinta berubah jadi benci. Akankah cinta itu akan muncul lagi diantara mereka?

***

Keadaan tim J sangat kacau. Dua mambernya sudah satu minggu tak mengikuti latihan dan mengikuti acara theater.

Veranda. Beralasan bahwa dirinya sedang tak enak badan. Ya mereka semua sudah melihat kondisi veranda. Sangat menyedihkan. Wajahnya pucat. Tak ada gairah. Tak ada kehidupan.

"Sampai kapan kamu seperti ini ve?" Tanya kinal sambil mengelus rambutnya.

Kinal yang berpikir akan mudah untuknya membangkitkan kehidupan ve. Membangkitkan perasaan ve. Namun nyatanya dia salah besar. Efek naomi terlalu besar pada kehidupan ve. Sebesar perasaan cinta ve untuk seorang shinta Naomi.

"Ve. Tim membutuhkanmu. Bersemangatlah." Ucap melody.

Keadaan ve sudah diperiksakan dokter. Dokter mengatakan bahwa tak ada masalah dengan tubuhnya tak ada masalah dengan kesehatannya. Tapi tidak dengan batinnya. Ve hanya memerlukan makan dan tidur teratur, dan sesuatu yang membuat pikirannya tenang.

"Sepertinya efek naomi benar-benar berdampak besar." Ucapan pelan beby.

"Jangan pernah sebut nama itu lagi dihadapanku. Aku membencinya." Teriak ve tiba-tiba. Membuat  mata mamber lainnya membulat.

***

keadaan Naomi? Tubuhnya kuat. Dia terlihat tak semenderita veranda. Tapi dia jauh lebih sakit dari yang terlihat.

Tim J kehilangan kabar darinya. Dan manajeman memberinya SP 1.

Menurut sinka, naomi jarang pulang. Dan entah dimana keberadaannya.

"Kak Naomi jarang pulang ka. Sekalinya pulang tubuhnya....." ucapan sinka terhenti tak mampu menceritakan keadaan naomi yang sangat mengenaskan.

"Apa kamu tempat yang sering dikunjunginya?" Tanya melody.

"Aku tahu. Tapi aku gak yakin."

***

Melody, shania dan beby berkumpul untuk menyelesaikan masalah.

"Kalau saja dulu kita tidak meminta bantuan ka ve untuk membuat nyaman ka naomi semuanya ga akan seperti ini." Sesal shania.

"Tidak shan aku yang salah." Ucap melody. "Kalau saja aku mengesampingkan perasaanku pada Kinal saat itu, semua takkan memburuk." Beby dan shania mengerutkan kering. "Aku meminta naomi untuk menjauhi ve begitupun sebaliknya. "

"Aku pikir carenya ka ve terhadap ka Naomi bukan karena permintaan kita. Tapi itu alamiah. Pada ingetkan saat pertama kali ka naomi latihan? Ka ve beneran peduli sama ka naomi. Aku bisa melihatnya."

mereka kembali terdiam. Melody merenungi kesalahannya. Dia yang paling merasa bersalah bila dibandingkan dua temannya.

"Sorry ganggu." Ucapan itu membuat mereka mengarah ke sumber suara. Ghaida.

"Sebenarnya sebulan lalu aku tak sengaja mendengarakan perbicangan kalian tentang Naomi." Ucap ghaida. (Pada inget kan di part awal.)

"Mungkin aku dapat sedikit membantu. Jika masalah naomi, serahkan padaku." Ucap ghaida meyakinkan.

"Sebenarnya kita hanya perlu memancing salah satu dari mereka. Untuk memunculkan satu lagi. Untuk memunculkan naomi kita memerlukan ve. Begitupun sebaliknya" lanjut ghaida meyakinkan.

***

Naomi pov

Malam ini aku menuju ke club. Bukan untuk minum tapi untuk bermain di area ring boxing. Seminggu ini aku rajin mengunjungi tempat ini.

Tapi seseorang yang menunjukkan ku tempat ini tak pernah terlihat lagi. Ya talia menghilang setelah insiden itu. Aku hanya mengirim pesan padanya dan menminta maaf dengan apa yang kulakukan padanya tempo hari.

"Makin hari lo makin hebat aja Ta." Puji salah satu mamber club boxing ini. "Tapi lo masih bermain menggunakan emosi lo. Lo harus maen pake hati dan otak lo. Jika lo terus bermain dengan emosi suatu hati nanti emosi akan mengalahkanmu juga." Nasehat senior bernama dhikey.

Aku hanya diam. Pura-pura tak mendengarkan ucapannya. Aku memang tak pernah mengeluarkan suaraku terkecuali saat aku menantang seseorang ataupun kala aku berada di arena ring. Sisanya aku memilih menutup mulutku.

Suara gaduh terdengar dipintu masuk. Ku hiraukan. Aku sudah bersiap dengan pertindingan ketigaku.

"Gue denger ada anak baru yang cukup hebat. Gue pengen tanding dengannya." Suara itu terdengar semakin mendekat.

Suara itu terdengar semakin mendekat. Aku sedang berkonsentrasi dengan pertandingan ketigaku. Aku selalu menggunakan taktik permainan sama menghamburkan tenaga lawan selama satu menit. K.O. aku berhasil mengalahkan kembali lawanku. Siapa bilang aku sepenuhnya bermain dengan emosiku?

Prok..prok... prok.. suara tepuk tangan membuatku memalingkan wajahku.

Aku kaget dengan pemilik tepukan itu. Ghaida

"Ta. Kenalkan dia Ghaida. Dia pemain lama disini dan dia jagoan disini." Ucap dhikey.

"Bertandinglah denganku shinta Naomi." Kalimat tantangan itu terucap dari mulut ghaida.

Aku hiraukan tantangan itu. Aku tak ingin berbuat masalah dengan anak JKT.

"Kita bertaruh Naomi. Jika aku menang. Kembalilah ke tim. Jika kamu yang menang lakukanlah sesuka hatimu." Ucap ghaida.

"Gue ga tertarik." Ucapku datar. Meninggalkan ghaida.

"Bagaimana kita berbagi cerita tentang veranda, apa kau tertarik?"

Nama veranda suskes membuatku terhenti. Ah.. ya bagaimana keadaannya sekarang? Ahh dia akan baik-baik saja selama ada kinal.

"Ve dapat peringatan dari manajemant Mi. Sudah satu minggu dia tak beraktifitas. Hanya mengurung diri di aprtemantnya." Cerita ghaida.

Satu minggu? Apa Ve masih terpuruk dan marah padaku akibat kejadian tempo hari?

Ahhh.. mungkin ini hanya karangan cerita Ghaida. Aku harusnya tak memperdulikan dan tak mendengarkan ucapan bodoh itu.

"Kau bisa mempercayaiku kawan." Ucap ghaida seakan menangkap keraguanku.








Tbc

Sorry banget super singkat. Terus telat lagi..
Ngedadak ngeblank ide nya..
Ada yang mau ngasihh masukkan.. untuk part selanjutnya? Sumpah ngedadak ngeblankk..

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang