19

4.4K 193 21
                                    

rate ++ udah ya.. walo aku ga terlalu berani pake kata frontal. Tapi ya emang gini gaya aku nulis.hhe

***

NAOMI POV

Siluet matahari menerobos masuk di sela-sela jendela yang otomatis membangunkanku.

Dingin..

Tangan Ve masih melinggar diperutku. Kepalanya bersender di bahu kananku yang sudah mulai keram karena menopang kepalanya.

"ve bangun udah pagi." Aku membangunkannya. "Ve." Aku mulai mengelus rambutnya.

"Ngantuk Mi." Ucapnya yang makin menenggelamkan wajahnya di dadakananku. Membuat hidung mancungnya menggelitik payudaraku. Dan memberikan kecupan singkat.

Aish pagi-pagi udah mesum.

Yaiyalah dia masih ngantuk semalaman dia mengajakku bermain. Walay sudah tertidur bibir dan tangannya masih saja bergerak nakal.

"Tanganku sakit ve. Aku pengen mandi." Jawabku.

Ve membuka matanya sekaligus melihat kearag wajahku. "Yuk mandi bareng." Ucapnya bersemangat.

"Ogah. Yang ada kamu makin nakal." Ucapku bangun dari tidurku sembari menutupi tubuhku dengan selimut tipis. Sedangkan selimut tebalnya masih menutupi tubuh ve.

"Lah kok ditutupi segala?" Tanyanya bingung. "Malu ya" godanya. Membuat wajahku memerah. "Aishh padahal aku kan sudah melihat semuanya." Ucapnya duiringi tawa.

"Ishh siapa yang malu." Elakku. "Aku tak ingin memancing kamu aja."

"Ya iyalah tubuhmu sexy bangett dari ujung rambut hingga ujung kaki." Jawabnya membuat wajahku memerah lagi.

Ve hanya tertawa melihat wajahku. Aku yang salah tingkah langsung menuju kamar mandi.

Huft. Aku bernafas lega bisa terbebas dari ve. Aku mulai membuka selimut yang menutupi tubuhku.

Oh god apa ini?

"VERANDA!!" Teriakku histerisss.

"Kenapa Mi?" Tanyanya panik membuka pintu kamar mandi.

"VERANDA KELUAAARR." Ucapku membuatnya langsung menutup pintu.

"VE, APA YANG LO LAKAKUIN SAMA BADAN GUE?" Ucapku tak percaya melihat tubuhku dipenuhi tanda merah.

Ve kembali membuka pintu kamar mandi. "Hey. Shinta Naomi. Kamu ga nyadar kelakuanmu lebih parah." Ucapnya membuatku memperhatikan tubuhnya. Ya bercak atas perbuatanku memang sedikit tapi bukan hanya memerah tapi membiru. Aish aku lebih sadis tersnyata.

"Kamu jauh lebih sadis. Walaupun banyak setidaknya tidak membiru."ucapnya membuatku menelan ludah saat dia semakin dekat.

"Aku akan meminta pertanggungjawabanmu Shinta Naomi."

Aku langsung mendorong tubuhnya ke arah pintu kamar mandi.

Ve POV

Usai mandi kulihat naomi sibuk memasak. Aku melihatnya dari atas hingga bawah. Pemandangan yang membuatku sangat gerah padahal aku baru saja usai mandi.

"aish sebenarnya dia memasak dengan api atau dengan tubuhnya sih." ucapku yang masih melihat daerah pahanya yang mulus.

Padahal baru semalam. Tapi aku sudah menginginkannya lagi. Ingin menyentuhnya lagi.

"hot." ucapku pelan.

"Apa yang panas ve?" tanyanya yang mendengar ucapan terakhir ku.

"ah..aaa...i..tuu hati-hati minyaknya panas." jawabku gelagapan.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang