21

3.7K 195 19
                                    

Ceritanya makin ngelantur ya..hhe

***

Ve Pov

Ahh Naomi sepertinya terluka. Aku meminta izin kinal dengan alasan ke toilet. Padahal aku ingin mengecek keadaan Naomi yang sepertinya terbakar terkena alat baberque.

Tanpa sengaja aku mendengar percakapan mereka.

"Apa hubungan kakak sama kak ve?" Naomi mengerutkan kening pura-pura tak mengerti. "Teh mel, shania selalu membicarakan tentang kalian. Dan kemarin di tempat latihan. Aku lihat kakak berciuman sama kak ve." Ucap frieska

Aku jadi ingat saat frieska memberitahu latihan akan segera dimulai. Ya saat itu dia melihat semuanya.

Cup.

Naomi mencium pipi frieska. Membuat wajah frieska memerah. Aku tersentak dengan perlakuan Naomi pada Frieska.

"Cuman ciuman sayang. Sama kaya kakak ke kamu tadi." Elaknya atau mungkin itu memang kebenarannya.

"Bukan pipi ka. Tapi.." ucap frieska mendekat ke wajah naomi.

Cup.

Tepat dibibir Naomi. Naomi diam tak berbuat apa-apa. Tak menjauh. Aku sendiri terlalu schok orang yang iu cintai du cium orang lain. sampai ku lihat bibit frieska memberikan lumatan dibibir naomi. Naomi hanya diam.

"Aku sayang kakak." Ucapnya dengan wajah memerah.

Ciuman adik melody itu sungguh diluar perkiraanku. Tapi yang membuatku tak habis pikir adalah reaksi yang di berikan Naomi. Kenapa dia tak menolaknya?

"Ve?" Ucapnya kaget melihatku. Seakan kucing tertangkap basah mencuri ikan.

Aku menjauh. Tak ada seruan memanggil namaku. Gila. Naomi sama sekali tak mengejarku. Dia malah bersama-sama keluar villa dengan frieska.

"Kenapa?" Tanya kinal melihat ku uring-uringan. Aku menggeleng.

Kinal tersenyum. "Terus itu kenapa pipi dikembungin?" Ledek kinal.

Aku hanya diam. Tangan kinal menyentuh pipiku mengelusnya. Hingga ibu jarinya menyentuh bibirku. Cup. Kinal mengecup bibirku.

"Malu dilihat orang." Ucapku.

"Malu dilihat orang atau ga ingin dilihat Naomi?"

Naomi POv

"Ve?" Ucapku kaget.

Ve memergoki kejadian diluar dugaanku atas tindakan frieska.

"Ka Maaf." Ucap frieska menunduk.

Aku memegang pipinya. Tersenyum padanya bahwa semuanya baik-baik saja. Dan aku sama sekali tak mempermasalahkan ciuman itu.

Aku bukan tak ingin mengejar ve dan menjelaskan yang terjadi. Tapi keadaan terlalu ramai mengingan status kami tidak ada kejelasan.

Saat di luar kulihat Kinal mencium bibir Ve dihadapan semua orang. Rasanya aku sangat iri dengan status mereka. Mau marah juga ga bisa mengingat statusku saja tak jelas.

Kinal melihat ke arahku. Dia tersenyum penuh kemenangan. Aku tahu dia sengaja melakukannya untuk memanasiku. Tapi aku mencoba menguasai diriku setidaknya untuk melindungi ve.

***

Sudah tiga hari aku tak bertegur sapa dengan Ve. Lebih tepatnya Ve yang menghindariku dan frieska menginitilku selalu.

Hari ini kami akan tour ke semarang. Berangkat malam hari dengan bus. Aku duduk di depan bersama frieska. Sedanglan ve di belakang.

"Ka naomi bisa gak tukeran tempat duduk?" Tanya ayana. "Aku takut mabuk kalau di belakang." Ungkap ayana.

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang