Bagian 25

3.7K 254 49
                                    

"Kak Diba!" teriak Vina dari dalam rumah.

"Nah kan, lo ditungguin sama tuyul kembar itu."

Diba tersenyum lantas mengekori Daffa.

"Kak Diba! Akhirnya kakak kesini!" tangan Diba di tarik Vina untuk duduk di salah satu sofa ruang keluarga.

"Iya nih, aku baru sempet," jawab Diba menatap Vina.

"Katanya abang kemaren kakak lomba ya? Terus menang? Ih keren banget!" cerocos Vina menatap Diba berbinar.

Diba tersenyum kecil lantas mengangguk. "Iya, alhamdulilah menang."

"Nyanyi dong buat aku, suara kakak pasti bagus."

"Eh, apaan nih, mau ngeduluin abang?" Daffa menyela obrolan Diba dan Vina.

Vina melirik Daffa. "Apaan sih abang, ikut-ikut aja."

"Dih, kamu tuh yang ikut-ikut, Diba kesini kan buat abang, bukan kamu."

Diba menggeleng-geleng melihat kelakuan Daffa dan Vina.

"Vian mana, Na?"

Kedua orang adik kakak itu langsung menoleh pada Diba.

"Oiya, Mama kemana?"

"Vian ke rumah Rian, Mama di rumah Tante Vi."

"Panggilin gih."

"Harus banget aku?" tanya Vina ogah-ogahan.

"Ya terus masa Diba?" tanya Daffa balik yang membuat Vina mendengus lantas bangkit untuk memanggil Mamanya.

"Jadi kayak bocah lo, kalo udah sama Vian Vina," komentar Diba yang langsung ditanggapi cengiran oleh Daffa.

"Seru aja ngisengin mereka."

"Dasar bocah."

Daffa terkekeh dan bangkit dari duduknya menuju Diba. Ia berlutut di depan Diba yang duduk di sofa, tangannya menggenggam tangan Diba di pangkuan cewek itu.

"Diba, gue minta maaf buat semua hal yang bikin lo marah ataupun kecewa, gue minta maaf," ujar Daffa, matanya menatap lekat mata hitam Diba.

Diba mengedipkan matanya cepat lantas bibirnya melengkung membentuk satu senyuman cantik.

"Iya Daf, udah gue maafin, gue juga minta maaf suka marah-marah."

"Iya Diba sayang udah gue maafin," jawab Daffa masih menatap Diba.

"Yaudah, terus ngapain ini masih begini?" Diba menggoyangkan tangannya yang digenggam Daffa.

"Gini aja udah, takut lepas lo-nya."

Diba mendecak lantas terkekeh. "Apaan sih."

"Bian," ucap sebuah suara yang sontak membuat keduanya menoleh.

Mamanya menatapnya dengan senyum tertahan.

"Eh Mama." ia lantas berdiri diikuti Diba.

"Kenalin Ma, ini Diba."

Diba maju menghampiri Mama Daffa lantas menyalaminya. "Adiba Humaira, Tante."

Mamanya menatap Diba dengan pandangan yang sulit di artikan sedangkan tangannya masih menggenggam tangan Diba.

"Ini beneran pacar kamu Bi?" kini Mamanya mengalihkan pandangan padanya.

Daffa mengangguk.

"Kok dia mau ya sama kamu?"

Pertanyaan yang dilontarkan Mama Daffa membuat Diba tak kuasa untuk tertawa.

"Nggak tau juga, tanya aja sama orangnya." Daffa mengedikan bahu dengan muka masam.

Once Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang