Bagian 32

3.3K 280 50
                                    

Diba menyusuri Mall sendirian.

Sebenarnya hari ini Daffa mengajaknya untuk membeli album Justin Bieber namun tiba-tiba tadi pagi Daffa menelponnya dan mengatakan ia tak bisa menemaninya karena keluarganya akan bepergian.

Diba tak bisa marah karena ia pun akan melakukan hal yang sama jika Maminya mengajak pergi, keluarga yang utama. Jadilah, hari ini ia berangkat ke Mall sendirian. Kaset album Justin Bieber yang terbaru telah ia dapatkan, sekarang ia memasuki salah satu departement store sekedar untuk cuci mata.

"Kak Diba!"

Sontak Diba langsung menoleh dan mendapati Vina berlari ke arahnya.

"Hai kamu!"

"Halo kak, kakak ngapain di sini?"

Diba tertawa kecil mendengar pertanyaan Vina.

"Jalan-jalan aja, kamu sama siapa ke sini?" Diba melongokan kepala dan mencari-cari keberadaan Daffa.

"Sama Papa, Mama, Vian."

Diba mengernyitkan dahi. Daffa kemana?
"Abang nggak jadi ikut?"

Vina menggeleng. "Abang pergi ke-."

"Vina!"

Keduanya menoleh pada Vian dan tante Febri yang berjalan cepat ke arah keduanya.

"Kamu sukanya gitu pergi nggak bilang!" omel Vian begitu sudah berada di depan Vina.

Vina hanya menunduk. "Iya, maaf."

"Lain kali jangan gitu ya Vina," ujar tante Febri sambil mengusap kepala putri satu-satunya itu.

Vina mengangguk lantas tante Febri balik menatapnya. Senyum muncul di wajah tante Febri saat menatapnya, persis Vina ketika tersenyum.

"Apa kabar Diba?"

Diba langsung bergerak menyalami Tante Febri. "Baik Tan, Tante apa kabar?"

"Baik juga, Daffa mana?" tanya tante Febri sambil melongokan kepala ke belakangnya.

Diba mengernyitkan dahi. "Daffa?"

"Oh, Daffa nggak sama kamu ya, Tante kira pergi sama kamu."

Daffa tidak bersama keluarganya, malah keluarganya mengira Daffa bersamanya. Lantas dimana Daffa sebenarnya?

"Nggak Tan, aku sendirian kok."

Tante Febri mengangguk. "Oh gitu, pergi kemana dia ya? Tadi pagi langsung pergi gitu aja sih."

Tadi pagi?. Sudah jelas Daffa membohonginya.

"Mungkin Daffa pergi sama temen-temennya," ucapnya lebih pada dirinya sendiri.

Iya, mungkin Daffa pergi sama temen-temennya.

"Iya kali ya, yaudah Tante duluan ya udah ditunggu Om soalnya."

Diba mengangguk, setelah bersalaman tante Febri serta Vian dan Vina berjalan meninggalkannya. Ia masih berdiri di tempat yang sama selama beberapa menit.

Kenapa? Kenapa Daffa membohonginya? Kemana perginya cowok itu?

Diba menggelengkan kepala gusar. Ia harus berhenti memikirkan Daffa, ia tidak mau terlalu peduli pada cowok itu.

Bodoamat. Gue laper.

Diba segera beranjak dari tempatnya berdiri dan menuju salah satu restoran di Mall itu. Ia duduk di dekat kaca pembatas, setelah memesan makanan ia menimang ponselnya.

Once Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang