Bagian 34

3.5K 271 45
                                    

Daffa menatap kotak bekal berwarna biru di hadapannya dengan senyuman lebar. Kotak bekal pemberian Diba.

"KI!" teriaknya pada Eki yang sudah mencapai pintu kelas.

"NITIP JUS STRAWBERRY SAMA AQUA SATU!" lanjutnya lagi saat Eki sudah menoleh padanya.

Eki mengangguk lantas melanjutkan langkahnya keluar kelas.

Ia membuka tutup kotak bekal dan isi di dalamnya membuat air liurnya hampir menetes. Walaupun ini bukan pertama kalinya ia dibuatkan bekal oleh Diba, tapi reaksinya selalu sama, bahagia dan langsung lapar. Nasi dengan udang asam manis di depannya sangat mengundang selera.

"Kayaknya enak itu."

Daffa langsung menoleh dan menatap Faisal dengan senyuman.

"Dari Diba, Daf?" kali ini Rafli muncul di belakang Faisal.

Daffa mengangguk. "Iya."

"Bagi, Daf."

Daffa langsung menutup kotak bekal itu dan memeluknya. "Nggak."

Faisal mendecak. "Ck sejak kapan lo jadi pelit sih."

Rafli mengangguk. "Tau lo Daf."

"Nggak, yang ini beda, spesial pake cinta."

Faisal dan Rafli mendengus. Eki datang tak lama kemudian dan langsung menaruh pesanan Daffa di meja cowok itu. "Nih, ceban."

Daffa mengeluarkan uang sepuluh ribuan dari kantongnya dan memberikan pada Eki. "Thanks."

Eki mengangguk dan duduk di bangku depan Daffa. "Dari siapa?"

"Dari pacar," jawab Daffa sumringah sambil membuka tutup kotak bekal.

"Dia jadi pelit gara-gara bekel dari Diba, Ki," ucap Rafli yang membuat Eki mengangguk-angguk.

"Nyicip dikit doang sih, Daf," tawar Faisal yang masih setia mengamati kotak bekal milik Daffa.

Daffa hanya menggeleng karena mulutnya penuh dengan nasi serta udang.

"Enak ya?" tanya Faisal lagi saat melihat ekspresi Daffa saat mengunyah.

Daffa mengangguk. "Masakan dia selalu enak."

"Bagi Daf, dikit aja," pinta Rafli.

"Nggak, ntar lo demen lagi."

"Ya siapa yang nggak demen sama cewek pinter masak sih," celetuk Eki yang diangguki Faisal.

"Nah, maka dari itu gue nggak mau bagi, kalo lo naksir Diba trus ngerebut dia dari gue gimana?"

Eki, Faisal dan Rafli menatap Daffa tak percaya.

"We Te eF?!" seloroh Faisal.

"Lebay banget anjir!" tambah Rafli.

"Parah lo Daf, lebay lo ngelebihin Rafa."

Daffa hanya nyengir dan memasukan lagi satu suap nasi ke mulutnya.

Beberapa hari ini Diba selalu membuatkan bekal untuknya, entah karena apa, ia tak peduli, yang pasti ia sangat senang dengan perhatian Diba dan makanan buatan Diba selalu berhasil membuatnya tersenyum.

Pake cinta bikinnya. Memikirkan itu Daffa langsung terkekeh.

"Dih lo kenapa?"

Daffa menggeleng masih dengan senyuman di bibirnya. "Nggak, cobain nih, gue kasian lihat muka mupeng lo pada."

Rafli dan Faisal langsung tersenyum sumringah. Keduanya langsung berebut untuk mencicipi duluan.

"Ya anjir, enak banget!" komentar Faisal saat satu suap nasi beserta lauknya masuk kedalam mulutnya.

Once Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang