26. Tutor pt. 2

10.5K 893 21
                                    

Setelah Aalea lihat berulang kali, rupanya benar. Pemuda di hadapannya memang Ferhandito Ilgy Syailendra. Si kapten basket pacar Kandhira yang arogannya setengah mati.

Jika harus berhadapan dengan pemuda menyebalkan ini, rasanya Aalea ingin mengundurkan diri saja.

"Kenapa? Mau ngundurin diri? Inget, bayarannya lumayan, lho. Tiga ratus ribu sekali pertemuan dan seminggu kita ketemu dua kali," ucap Ilgy enteng seolah ia baru saja membaca pikiran Aalea.

Aalea menghembuskan napasnya berat. Okelah nggak papa. Lo pasti bisa, Aal!

"Siapa bilang gue mau ngundurin diri? Gue bukan orang yang gampang nyerah cuma gara-gara harus jadi tutor sebaya dari orang paling sombong sesekolah," elak Aalea.

Ilgy mendengus. Gadis di hadapannya baru saja menilai bahwa ia 'sombong'.

"Gue nggak tau kenapa gue milih cewek blak-blakan kayak lo jadi tutor gue. Sampai ngemis ke papa pula," gumam Ilgy lirih. Amat lirih. Hingga Aalea pun tak dapat mendengarnya dengan jelas. Ralat, bahkan ia tak mendengarnya sama sekali.

Aalea mengeluarkan buku tebal dari dalam tas selempangnya. Tatapannya menyiratkan kata-kata 'ayo belajar!'.

"Belajar? Ini kan pertemuan perdana. Harusnya masih tahap kenalan. Bukan belajar," kata Ilgy.

"Lo kan udah tau nama gue Aalea. Lo tau gue sekolah dimana. Apalagi yang mau dikenalin?" gerutu Aalea kesal.

Ilgy menggeleng.

"Belum gue belum kenal lo. Banyak hal yang belum gue tau. Ukuran BH lo misalnya." Ilgy melemparkan tatapan yang sulit diartikan.

Aalea menggeram. Pemuda yang akan jadi muridnya mesum. Membuatnya teringat pada Arjuna yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan Ilgy. Ilgy mesum, Arjuna polos.

"Gila!" ujar Aalea.

"Ya udah kalau nggak mau kenalan." Ilgy beranjak dari tempat duduknya dan pindah ke depan televisi. Tangannya mulai menyentuh seperangkat playstation keluaran terbaru yang ada di sana.

Ilgy mulai terhanyut dalam permainan virtual yang ada di hadapannya. Aalea juga mulai terhanyut dalam rasa kesalnya yang mungkin akan berubah jadi amarah beberapa detik lagi.

Tidak. Aalea tak bisa menyerah. Pokoknya apapun yang terjadi, Ilgy harus belajar.

"Woi! Belajar! Malah main!" ujar Aalea.

Ilgy tak peduli. Seakan telinganya telah disumpal oleh gabus yang sangat tebal.

Aalea menghentakkan kakinya di lantai. Ia kesal sekaligus frustasi. Gadis itu tak punya cara lain, ia harus merebut playstation itu dari tangan Ilgy.

Aalea duduk di samping Ilgy. Ia tersenyum licik kemudian menarik stik yang dipegang Ilgy. Namun, Ilgy tentunya tak semudah itu melepaskan stik PS miliknya.

"Apa-apaan, sih, lo!" seru Ilgy sembari matanya terus fokus pada layar besar di hadapannya.

Jangan panggil ia dengan nama 'Aalea' kalau ia gampang menyerah. Tangan mungilnya terus menarik stik itu kuat-kuat.

Entah Aalea sudah menjelma jadi Hulk atau bagaimana, namun tenaga gadis itu sangat kuat sekarang ini. Hingga ...

Bruk!
Aalea mendapatkan stik itu dengan usaha kuatnya. Ia terjatuh terlentang karena tenaga yang dikeluarkannya. Bukan hanya Aalea yang terjatuh, Ilgy juga. Ilgy jatuh tepat di atas Aalea.

Teenfictale #1: Prince Charming Next RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang