Karena banyaknya request ....
Ternyata masuk kuliah tidak semudah pikiran seorang Aaleasha Cleonna. Dulunya ia berpikir, setelah kuliah ia bebas mau masuk jam berapa saja dan pakai baju apa saja. Nyatanya tidak.
"Duh! Kan gue udah bilang jangan jemput ah! Mana ada juga penerima beasiswa miskin tapi dateng tiap hari pake mobil mewah begini!" gerutu Aalea. Sementara laki-laki berkaus putih itu tertawa saja.
"Aduh, Aalea Sayang. Jangan khawatir deh. Kalau ada yang berani nyabut beasiswa lo sini gue cabut nyawanya," laki-laki itu mencubit pipi Aalea gemas.
"Ferhandito Ilgy Syailendra! Sakit tau!" protes Aalea.
Ilgy lagi-lagi tertawa gemas. Sudah jadi kebiasaannya--hampir--setiap pagi mengantar Aalea pergi kuliah. Padahal Aalea selalu menolak habis-habisan. Tapi Ilgy tidak kebisan cara untuk membujuknya.
"Jangan panggil nama gue lengkap-lengkap gitu dong ... kan pengen ngehalalin jadinya," ledek Ilgy dibalas oleh jitakan di kepalanya.
Ilgy mengaduh, walaupun dalam hatinya sebenarnya senang.
Begitu nama fakultas Aalea kelihatan, mobil itu berhenti. Ilgy bahkan membukakan pintu untuk Aalea.
"Apaan sih alay," semprot Aalea.
"Kan biar tangan Tuan Putri Aalea nggak capek-capek buka pintu mobil." Ilgy tersenyum lebar.
Ilgy menggandeng tangan Aalea.
"Ilgy!" tegur Aalea menolak. Ilgy cuma ketawa.
Greb! Tangan Aalea disentak, lebih tepatnya direbut dari tangan Ilgy.
"Bagus ya kamu, Aal. Aku mau jemput kamu nggak mau, eh malah dijemput sama kakak kelas curut ini!" seru seorang laki-laki berkemeja biru langit. Iya, ia Arjuna.
Sepersekian detik, Aalea terpanah. Mata itu, hidung itu, kulit itu, senyum itu ... semuanya masih berhasil membuat Aalea kadang-kadang hilang kesadaran.
"Ng-nggak gitu, Jun. I-ini dia maksa tiba-tiba dateng ke rumah," jawab Aalea gagap.
Memang iya, Ilgy itu memang tipe pemaksa. Tiba-tiba saja tadi pagi dia sudah nangkring di depan rumah Aalea.
Sedangkan wajah Arjuna masih datar. Tidak begitu puas dengan jawaban Aalea. Ilgy sih cuma bisa memberikan cengiran terbaik.
"Ya udah nih, Bro. Tuan putri Aalea gue titipin ke lo," kata Ilgy sambil menuju mobilnya.
"Titip? Bukan titip lagi ya. Kan emang tanggung jawab gue jagain Aalea," jawab Arjuna sedikit sinis.
Ilgy ketawa-ketawa saja lalu masuk ke mobilnya dan berlalu. Tersisa Arjuna dan Aalea di area itu. Arjuna yang beraut kesal dan Aalea yang ketar-ketir.
Arjuna lalu melpaskan genggamannya pada tangan Aalea dan berjalan mendahului. Gawat, mampus gue.
"Juna! Ih kok aku ditinggalin?" Aalea mengejar Arjuna.
Sebenarnya Aalea gemas melihat tingkah Arjuna yang begini. Pengin cubit katanya.
"Nggak tau ya, sana gandengan aja sama Ilgy."
"Kamu ... cemburu ya?" tanya Aalea. "Arjuna, masa iya cemburu sama Ilgy? Kamu kan tau dia kaya Kakak aku doang."
"Ya gimana nggak cemburu? Orang dia dulu pernah suka sama kamu. Lagian kamu nggak mau aku jemput tapi akhirnya berangkat dianter dia," cecar Arjuna.
Aalea tertawa. Mungkin penyakit 'doyan ketawa'-nya Ilgy sudah nular ke Aalea.
"Kok ketawa sih, Aal?"
Tanpa basa-basi, Aalea langsung memeluk laki-laki yang lebih tinggi darinya itu. Aalea suka aroma ini. Aroma tubuh Arjuna yang tidak pernah berubah dari dulu, manis.
"Kamu lucu kalau lagi cemburu. Arjuna sayang, aku nggak ada apa-apa sama Ilgy. Aku sayangnya cuma sama kamu. Dia mungkin bisa jemput aku sekolah, tapi dia nggak bakal bisa peluk aku kayak gini. Jadi udah ya? Jangan cemburu lagi," tutur Aalea lembut.
Arjuna paling lemah kalau Aalea sudah memanggilnya dengan sebutan 'Arjuna Sayang'. Rasanya sendi-sendi di lututnya kehilangan fungsi.
Senyuman Arjuna sudah kembali ke bibirnya. Memang ia bukan tipe orang yang bisa marah berlama-lama pada Aalea.
Ia kemudian menggandeng tangan Aalea. Menyematkan jari-jarinya di antara milik Aalea.
"Aal, nanti malem ada acara nggak?" tanya Arjuna.
"Nggak. Kenapa?"
"Aku mau kenalin kamu ke Ayah," jawab Arjuna.
"Hah?"
"Aku mau minta restu sama Ayah," jawab Arjuna lagi.
"Ih, Arjuna! Restu apaan sih? Aku kan nggak mau nikah muda. Pokoknya harus S2 dulu ya," protes Aalea.
"Kan minta restu pacaran sama kamu. Bukan nikahin kamu. Ah, jangan-jangan kamu ya yang nggak sabar aku nikahin?" ledek Arjuna.
Aalea mengkerut. Tidak Ilgy, tidak Arjuna, sama menyebalkannya.
Arjuna tertawa. Lebih lepas dari tahun-tahun lalu sebelum Aalea masuk ke kehidupannya.
Aalea membawa banyak perubahan untuknya. Dan Arjuna menerimanya dengan senang hati. Arjuna bersyukur bisa menemukan seseorang seperti Aalea.
"Ogah banget ya nikah sama kamu," sahut Aalea.
"Masa?"
Cup! Arjuna mencium pipi kanan Aalea dan membuat gadis itu merona.
"Tuh kan dicium aja pipinya merah. Apalagi kalau nanti nikah sama aku," muka Arjuna tidak terdefinisi.
"Ih! Arjuna sejak kapan jadi mesum!" protes Aalea.
"Lho? Yang mikir mesum itu siapa, Aalea?" tanya Arjuna. "Kan maksud aku kalau kita nikah nanti, kamu aku cium terus."
Aalea merona lagi karena malu. Baik dulu ataupun sekarang, satu-satunya yang berpikiran kotor di antara mereka ya cuma Aalea.
"Ih ... Aalea mesum ya ternyata?" ledek Arjuna sambil tertawa.
"Arjuna nyebelin!"
Jadi kamu #TeamAaleaJuna atau #TeamAaleaIlgy nih? :v
Jangan lupa cek work baru ya hehe ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenfictale #1: Prince Charming Next Room
Teen FictionArjuna adalah pangeran sekolah yang dicap serba sempurna. Tampan, kaya, cerdas, dan bebas. Empat komposisi untuk kehidupan bahagia. Berbanding terbalik dengan Aalea. Gadis sederhana yang hidupnya penuh tekanan gara-gara Arjuna. Karena Arjuna, Aalea...