III

14.5K 1.1K 11
                                    

Dua tahun yang lalu

Keluarga Rochefort sedang mengadakan pesta untuk berkenalan dengan tetangga baru mereka. Rumah tudor baru milik mereka ditata sedemikian mewah, memamerkan jelas kekayaan keluarga Rochefort. Meja-meja besar berjejer di depan taman rumah itu di atasnya tersusun berbagai macam makanan berkelas. Tak lupa gemerlap lilin menerangi seluruh rumah itu hingga terlihat dari kejauhan.

Tamu-tamu mulai berdatangan memenuhi rumah tudor Rochefort. Robert dan Rosanne, sepasang suami-istri Rochefort sibuk menyambut tamu-tamu mereka di halaman depan sembari berbincang-bincang kosong pada beberapa tamu mereka. Setelah sebagian besar tamu telah hadir, Robert mempersilahkan para tamu untuk berdansa. Tamu-tamu itu mulai mengambil posisi mereka dan berdansa dengan lawan jenis. Hentakan kaki dan instrumen musik sederhana mewarnai pesta mereka. Para tamu bahkan menyanyi bersama untuk menghidupkan suasana. Minimnya alat musik yang baru dikenal membuat orang-orang memilih menghentakan kaki dan menyanyi bersama sebagai pengiring pesta. Beberapa tamu ada yang memilih untuk menepi dan menikmati jamuan makanan. Tidak semua tamu undangan tahu cara bagaimana berdansa. Hal ini wajar, karena sebagian tamu-tamu itu adalah penduduk desa yang sederhana. Mereka lebih sering menghabiskan waktu di ladang daripada belajar berdansa.

"Membosankan," keluh Eric seraya menghela nafas.

Lelaki itu sedari berlangsungnya pesta hanya berdiri di pojok ruangan dansa. Namun, para wanita tak hentinya mencuri pandang padanya bahkan beberapa berusaha menggodanya. Bagaimana gadis-gadis desa itu tidak tergiur, Eric memiliki paras tampan lengkap dengan rambut blonde-nya dan mata biru lautnya yang menambah pesonanya. Tidak hanya itu, berasal dari keluarga kaya menambah nilai plus lelaki itu di mata gadis-gadis. Dan Eric selalu melontarkan penolakan ketika gadis-gadis mencoba mendekatinya. Pandangannya sibuk menelusur setiap sudut ruangan pesta itu mencari sesuatu yang menarik untuk menghilangkan rasa bosannya. Karena tidak didapatinya sesuatu yang menarik perhatiannya, Eric beranjak dari tempatnya. Ia memutuskan keluar menuju kebun di halaman belakang untuk menghindar dari keramaian dan menghirup udara segar.

Eric hampir mengurungkan niatnya ke belakang rumahnya setelah mendapati seorang gadis berada disana. Ia hanya tidak ingin jika gadis itu seperti gadis lain yang baru saja mengerumuninya. Eric membalikkan langkahnya berniat mencari tempat lain di rumahnya yang sepi. Namun, ketika itu pula seorang wanita menghampirinya mencoba mengajaknya berdansa.

Eric mencoba menolak ajakan wanita di depannya, "Maafkan saya, my lady. Saya sedang tidak mood untuk berdansa."

Eric terpaksa kembali menuju kebun itu agar segera pergi dari wanita yang tak hentinya mengajaknya untuk berdansa. Sekilas ia menatap punggung gadis yang tak bergeming berdiri dengan menengadahkan kepalanya, mungkin sedang menikmati langit tenang di malam itu. Dilihatnya gadis itu memakai terusan putih polos.

Kenapa ia memakai pakaian seperti itu di pesta. Aku memahami bahwa yang datang di pesta ini kebanyakan orang desa, tetapi setidaknya ia bisa menyewa gaun untuk pesta, bukan?

Eric berdiri tepat di samping gadis itu. Di selaraskan tangannya pada pembatas kayu dikebunnya. Sekilas ia mencuri pandang pada gadis itu menatap pemilik paras yang tampaknya mengabaikan kehadirannya.

Tetapi jika dilihat-lihat, wajahnya juga tidak terlalu buruk.

Gadis itu menyadari tatapan seorang pria yang intens dilontarkan padanya. Ia berbalik menatap pria itu. Keduanya bertemu pandang sejenak. Deg... entah kenapa jantung Eric berdetak sedikit lebih cepat. Eric membuang muka, melepaskan tatapannya dari gadis itu. Sementara gadis itu terlihat tidak peduli dan langsung pergi meninggalkan Eric.

"Eric Rochefort. Aku putra pemilik rumah ini, dan kau?"

Tidak didengarnya sebuah suara, Eric melirik ke tempat sebelumnya gadis itu berada. Betapa terkejutnya ia saat melihat tidak ada siapapun di sekitarnya kini.

A Lady in ArmorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang