"Maaf, J. Tapi aku harus pulang sekarang."
Suara di seberang sana terdengar benar-benar menyesal sedangkan kening Joanne mengerut mendengar kalimat dari seberang sana.
"Memangnya ada apa? Ini masih sangat awal dan pestanya baru dimulai." Joanne berbisik.
Ara tidak kembali dari toilet dan perempuan itu malah menelefonnya dan mengatakan bahwa dia harus pulang awal.
"Umm, aku tiba-tiba merasa tidak enak badan, J." Jawab Ara dari seberang sana.
Joanne bisa mendengar suara Ara yang terdengar serak dan kemudian berkata, "Kamu mau aku antar pulang? Tadi aku yang membawa mobil, kamu datang sama aku."
"Tidak perlu, J. Aku bisa pulang sendiri menggunakan taksi." Jawab Ara cepat.
Joanne menyipitkan matanya. "Kamu gila, ini udah malam, Ara."
Terdengar suara tawa pelan dari seberang sana.
"Ya ampun, J. Ini baru jam sembilan dan itu belum malam untukku dan kamu juga bilang tadi bahwa ini masih awal," Joanne mengerut saat Ara kembali berkata, "Aku bisa menjaga diriku sendiri, tenang saja, lagi pula aku pernah pulang di jam yang lebih malam daripada yang ini."
"Itu beda cerita, Ra. Kamu bilang bahwa kamu sedang sakit. Sekarang kamu ada dimana?" Tanya Joanne tanpa mengindahkan ucapan Ara yang sebelumnya.
"Aku sudah berada di depan, J."
"Tunggu di sana. Aku akan segera ke sana sekarang. Kamu harus pulang sama aku..."
Joanne baru hendak turun dari tempat duduknya sebelum Ara kembali menyelanya dari seberang sana.
"Ah, itu taksi aku sudah datang."
"Ra, tunggu..."
"Udah ya, aku udah masuk ke dalam taksi."
"Turun dari taksi itu, Ra. Sial, jangan masuk ke dalam sana. Kamu pulang sama aku."
Namun dari seberang sana terdengar suara Ara yang samar-samar tengah berbicara dengan seseorang dan Joanne meyakini bahwa temannya itu tengah berbicara pada sang supir taksi.
Ara tidak menanggapi ucapan Joanne, saat perempuan itu kembali terdengar di seberang telefon.
Ara hanya berkata, "Bye, J."
Dan kemudian panggilan berakhir secara sepihak, Ara mematikan telefonnya.
Joanne menatap layar ponselnya setelah menjauhkannya dari telinga dengan frustasi karena Ara mematikannya secara sepihak dan Joanne merasa khawatir kepada temannya itu.
Pasalnya Ara baik-baik saja tadi saat mereka datang namun baru saja temannya itu mengatakan bahwa dia sedang tidak enak badan lalu pulang begitu saja menggunakan taksi.
"Kamu mau kemana?"
"Pulang."
Harvey mengerutkan keningnya mendengar jawaban singkat Joanne.
"Ini masih sangat awal, J." Kata pria itu dengan nada yang sedikit bingung.
Joanne baru hendak membuka mulutnya untuk berkata-kata namun suara ponselnya membuat Joanne mengurungkan niatnya, perempuan itu beralih untuk memeriksa ponselnya.
Sebuah pesan dari Ara.
Joanne langsung membukanya. Matanya menyipit saat membaca deretan kata yang tertera di atas sana.
Jangan susul aku, J. Atau aku akan marah. I am fine, just enjoy the party without me, Babe.
Joanne sontak menjatuhkan tangannya yang menggenggam ponsel setelah membaca pesan tersebut sekaligus ia langsung mengurungkan niatnya untuk mengejar Ara.