49 ■ quarante-neuf.

7.6K 826 7
                                    

Harvey membawa Joanne keluar dari apartmentnya, keduanya pergi sarapan karena tidak ada apa pun yang bisa mereka makan di apartment Harvey selain minuman di dalam kulkas apartment tersebut.

Keduanya pergi ke sebuah restoran yang menyajikan hidangan laut. Percakapan berjalan ringan di antara keduanya hingga Harvey bertanya kepada Joanne.

"Kamu akan pergi ke toko setelah ini?"

Pertanyaan Harvey membuat Joanne menghentikan kegiatan makannya, menatap kepada Harvey yang juga tengah melakukan hal yang sama kepadanya lalu Joanne menggeleng dengan senyum di wajahnya.

Membuat Harvey menyadari bahwa perempuan itu begitu ceria sejak tadi pagi. Keadaan mereka menjadi lebih baik bahkan jauh lebih baik dari pada apa yang pernah terjadi di masa lalu.

"Aku tidak akan pergi kemana pun setelah ini," balas Joanne kepada Harvey.

Namun di lain sisi Harvey terdengar tidak setuju dengan ide Joanne.

Pria itu berkata, "Aku rasa kamu harus kembali. Kamu tidak seharusnya pergi seperti ini."

Joannr menggeleng. "Aku punya Sheila, dia bisa menanganinya selama aku tidak ada."

Sheila, perempuan itu sudah bekerja dengannya sejak awal tokonya dibuka. Perempuan yang beberapa tahun lebih muda darinya itu bisa melakukan semuanya dengan baik tanpa Joanne di sana. Sheila sudah seperti adik Joanne sendiri, perempuan itu selalu bisa melakukan tugasnya dengan baik.

"Kalau begitu, aku akan mengantar kamu pulang ke rumah setelah ini," kata Harvey sambil menyuapkan sendok ke dalam mulutnya.

Sedangkan raut wajah Joanne sontak berubah. Namun sebelum Joanne mengatakan sesuatu, Harvey yang mengatakannya yang terlebih dahulu.

"Kamu harus pulang ke rumah, J," kata Harvey, tahu bahwa Joanne akan menolaknya.

Joanne menurunkan sendok makannya, kedua matanya menatap cemas kepada Harvey saat mulutnya membuka bersamaan dengan suaranya yang juga terdengar cemas.

"Tunggu..."

Di sisi lainnya, Harvey masih mencoba untuk menenangkan Joanne dengan mengatakan bahwa mungkin Ezra khawatir dan Darent juga. Namun Joanne tidak peduli, ini tidak pernah terpikir oleh Joanne bahwa Harvey akan menyuruhnya kembali.

"Setelah apa yang aku katakan? Lalu aku kembali?"

Joanne menggelengkan kepalanya lalu dengan sebelah tangannya ia mengacak rambutnya pelan dan tampak sudut bibirnya terangkat miris.

"Ezra akan membunuh aku."

"Ezra tidak akan membunuh adiknya sendiri, J," kata Harvey dengan nada seakan mengatakan 'sudah pasti'. "Dan aku sendiri yang akan mengantar kamu pulang ke rumah."

Serangan panik cukup untuk membuat Joanne kembali menggeleng kuat lalu berkata dengan nada yang jauh lebih waspada. "Tidak, tidak bisa."

Harvey menatap pada Joanne, tampak kerutan di keningnya saat Harvey menyebut nama perempuan yang duduk di hadapannya.

"Joanne."

Dan pada saat yang bersamaan, Joanne juga dengan sengaja menyebut nama pria itu.

"Harvey."

Harvey tampak meletakan kembali garpu dan sendoknya, menatap Joanne dengan tatapan serius. Seakan pria itu tengah menyampaikan sesuatu melalui tatapan matanya itu.

"Aku tidak akan kembali."

Joanne berkata, membalas menatap Harvey.

"Kita kembali ke apartmentmu, aku bisa menunggu di sana jika memang kamu harus pergi bekerja."

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang