7 ■ siete.

18.8K 1.9K 30
                                    

"Ini benar-benar kebetulan. Siapa sangka bahwa Harvey juga ada di sini dan lihat, mereka tengah memesan minuman sekarang."

Ara tidak berhenti berbicara kepada Joanne. Melaporkan apa yang tengah dilakukan Harvey di sana dan mulai menebak minuman apa yang dipesan oleh pria itu.

"Oh ya?" Balas Joanne kenapa Ara sambil menyesap minumannya. Joanne mengangkat sebelah alisnya kepada Ara.

Ara tampak memainkan pulpennya kemudian berkata, "Tadi kamu mengatakan sesuatu tentang 'aku dan Harvey'. Lalu apa kelanjutannya? Ada apa antara kamu dan... ouch."

Ara berhenti saat Joanne menyikut temannya, membuat Ara meringis pelan. Joanne berpindah dari hadapan Ara menjadi duduk di sebelah perempuan itu.

"Joanne..." Ara memanggil Joanne sambil meringis pelan memegangi tempat dimana Joanne menyikutnya.

Ara tidak sempat melanjutkan kata-katanya karena Joanne berdesis pelan, jari telunjuk di bibirnya dengan kedua mata menyipit sengit.

Perempuan itu berkata, "Tidak ada apa-apa di antara kami berdua. Hanya teman, jadi lupakan saja, Ara. Lupakan. Dia ada di sini."

***

Joanne duduk berhadapan dengan Harvey sedangkan teman Harvey yang datang bersama pria itu duduk di hadapan Ara, Sebastian Jaelindo.

"Aku tidak berpikir bahwa kita akan bertemu di sini."

Itu adalah Harvey, pria itu tersenyum lebar dan pada saat Joanne melirik kepada teman Harvey yang bernama Sebastian, pria itu tampak ikut menyinggungkan senyum khas-nya kepada Joanne.

Joanne sangat senang saat membayangkan seseorang seperti Sebastian Jaelindo bisa menjadi model untuk busananya.

"Well, Harvey ini Ara dan Ara ini Harvey." Joanne memperkenalkan keduanya.

Ara tersenyum tipis dan Harvey membalas tersenyum dan berkata. Kemudian sebuah suara mengambil alih keheningan.

"Hai, Ara," Jae menyapa Ara yang duduk di hadapannya, sedangkan perempuan itu hanya membalas dengan sebelah alisnya yang terangkat. "Tidak menyangka bahwa kita akan bertemu lagi di sini."

"Kalian sudah saling mengenal?"

Harvey bertanya kepada Ara dan Jae atas ucapan Jae barusan dan juga respon Ara yang acuh tak acuh menandakan bahwa mereka cukup dekat.

"Tidak," Itu adalah Ara dengan suara datar seperti biasanya sedangkan Jae hanya mengangkat sebelah alisnya. "Hanya saja Sebastian pernah menjadi salah satu narasumberku." Tuntas Ara menjawab pertanyaan Harvey.

Joanne menatap kepada temannya dengan kagum, tidak menyangka bahwa Ara pernah mewawancarai seorang Sebastian Jaelindo.

Ponsel Ara berbunyi dan Ara berdiri dari duduknya dan sedikit menjauh dari meja mereka sebelum mengangkat panggilannya. Joanne melihat Ara berbicara dengan seseorang di seberang sana.

"Kurasa aku harus pergi sekarang." Kata Ara.

"Aku akan mengantarmu kembali."

Ara menggeleng dan kemudian berkata, "Aku akan naik taksi, J. Aku harus segera kembali ke kantor aku." Jelas Ara.

Setelah penjelasannya, Ara langsung berpamitan dengan Harvey dan juga Jae yang duduk di sisi Harvey kemudian Joanne.

Kepergian Ara membuat keadaan menjadi sedikit sepi sebelum akhirnya Jae yang bersuara, Jae yang duduk di sebelah Harvey tampak menyesap kopinya.

"Kurasa aku juga harus pergi sekarang, aku masih ada kegiatan pemotretan setelah ini."

"Aku akan menghubungimu lagi nanti." Kata Jae kepada Harvey sebelum berlalu dari sana.

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang