Joanne terbangun pada pukul sepuluh siang, rekor tersiang yang pernah ia lakukan.
Setelah semalaman tidak bisa tidur Joanne akhirnya terlelap pada pukul dua subuh dimana tepat ia mendengar suara mobil masuk ke halaman rumahnya dan Joanne bisa menebak bahwa itu adalah Darent yang baru pulang.
Saat Joanne mengecek ponselnya, perempuan mengerutkan keningnya saat menemukan beberapa pesan tidak terbaca di atas sana.
Semua itu dari Harvey, pria itu mengatakan bahwa ia tidak sempat menelefon dan meninggalkan pesan singkat berupa ucapan singkat kepada Joanne bahwa ia sedang sibuk dengan beberapa urusan yang perlu ia selesai.
Dan Joanne seharusnya membalas pesan itu namun pada kenyataannya perempuan itu hanya menutup pesannya dan melempar ponselnya kembali ke atas tempat tidur.
Pikiran Joanne kacau dan saat perempuan itu menyeret langkahnya keluar kamarnya.
Ia menemukan Ezra yang juga baru keluar dari kamarnya yang berada di bagian seberang ruangan, jarak yang luas kosong memisahkan Joanne dan kedua bersaudara itu saling menatap satu sama lain.
Hanya ada Ezra dan Joanne bisa tahu bahwa tidak ada siapa-siapa lagi di sana, tidak ada Darent. Kakak keduanya itu pasti sudah berangkat pagi-pagi sekali dari rumah.
"Jadi, dia meninggalkanmu."
Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan oleh Ezra kepada Joanne. Kakak sulungnya jauh lebih dingin dari sebelumnya. Setelah pertengkaran mereka, Ezra jauh lebih buruk dari yang kemarin.
Joanne mengeraskan rahangnya dan Ezra tampak menyadari apa yang tengah dirasakan oleh Joanne, namun perempuan itu tidak mengatakan apa pun untuk membalas ucapan Ezra barusan.
Ezra bisa melihat lingkaran gelap di bawah mata adiknya dan juga pakaian yang sama seperti yang dikenakan oleh Joanne saat beradu mulut dengannya di dapur, menandakan bahwa Joanne belum membersihkan dirinya sejak semalam.
Ezra tampak beranjak sedikit dari hadapan pintu kamarnya yang tertutup, kedua tangannya diselipkan di dalam saku celananya dan tatapannya tajam penuh penialan seperti apa yang biasa ia lakukan.
"Kamu bilang bahwa dia adalah satu-satunya yang akan menghampiri kamu, bukan?"
Ezra menyindir Joanne, menatap dengan tatapan sinis pada adik perempuannya itu lalu tampak sudut bibirnya yang naik saat melihat Joanne tampak mengulum bibirnya yang kering.
"Lalu, dimana dia sekarang?"
"Harvey tidak akan datang hanya untuk meladeni egomu, Ezra," balas Joanne.
"Ironis, Joanne," Ezra tersenyum ironis, hanya sedikit sebelum itu menghilang oleh kata-kata yang keluar berikutnya. "Ini bukan tentang ego-ku dan juga bukan tentang apa itu mencintai, ini adalah tentang bagaimana cara aku menjaga adikku yang bodoh."
"Aku tidak bodoh."
"Tidak bodoh namun kamu hanya perlu menyadari atas apa yang kamu katakan. Bahwa satu-satunya orang yang ada di hadapanmu saat ini adalah aku, bukan Harvey."
"Tidak..."
"Berhenti menyangkal, Joanne."
Ezra memotong kalimat Joanne, tatapan pria itu kini tampak tidak terbaca. Joanne sendiri menelan ludahnya, tubuhnya terasa lemas dan ia nyaris kehilangan pijakannya jika saja Ezra tidak melangkah maju dengan cepat dan meraih tubuhnya.
Satu-satunya yang Joanne tahu adalah itu adalah pertama kali sejak beberapa tahun lamanya. Sentuhan Ezra kepadanya berbeda dengan apa yang selalu pria itu katakan dan tunjukannya kepadanya.
Ezra bahkan menyentuh kening Joanne dengan punggung tangannya yang besar.
"Sakit karena cinta?"
"Kamu adalah perempuan cerdas namun ternyata cinta berhasil membodohimu," kata Ezra.
"Bukan cinta..," kata Joanne dan mencoba menepis Ezra dari dirinya saat Joanne berhasil mendapatkan keseimbangannya kembali.
"Aku tahu, bukan cinta tapi dia yang membuatmu seperti ini. Harvey Dominique Diyosa."
Ezra menyebut nama itu dengan penuh penekanan seakan ia tengah mengucapkan kata paling menyebalkan yang pernah ia dengar dan pada saat bersamaan Ezra menjauhkan tubuhnya dari Joanne.
Tatapannya matanya lurus dan tajam ke bawah, sentuhannya lepas dari Joanne meninggalkan rasa dingin di atas kulit Joanne yang panas.
"Dan seharusnya aku tahu bahwa keadaannya akan menjadi seperti ini, jadi aku bisa membunuhnya sejak delapan tahun yang lalu."
■ 210317 ■