11 ■ onze.

15.9K 1.6K 15
                                    

Ara memangku dagunya, menatap kepada Joanne. Memperhatikan perempuan itu yang sibuk dengan kertas gambar serta pensil di genggaman tangannya.

Perempuan itu bekerja dengan serius lebih dari biasanya. Joanne tampak sedang memikirkan konsep untuk pakaian rancangannya.

"Ingin pergi ke cafe?"

Joanne sedikit mengangkat pandangan dari pekerjaannya. Matanya menatap Ara yang duduk di kursi yang tepat berada di hadapannya.

"Apa aku terlihat sekacau itu?" Joanne membalas bertanya kepada Ara.

Ara hanya mengangkat bahunya pelan kemudian berkata, "Tidak, hanya saja kurasa bekerja di cafe yang jaraknya hanya beberapa blok dari sini tidaklah buruk."

Joanne tersenyum tipis mendengar ucapan Ara kemudian menarik nafas dan berkata, "Memang tidak buruk, itu ide bagus."

Joanne mengira Ara mengajaknya ke cafe karena ia terlihat kacau karena pekerjaannya.

"Jadi, sekarang kamu sedang mengerjakan apa, J?" Tanya Ara atas rasa penasarannya sedari tadi.

"Rancangan untuk gaun pengantin." Jawab Joanne.

Ara tampak berdiri sedikit, mengintip ke kertas kerja Joanne sementara perempuan itu menulis beberapa catatan kecil di salah satu sudut kertas tersebut.

"Untuk siapa?" Tanya Ara.

Joanne tidak langsung menjawab, perempuan itu menutup kertas gambarnya dan memasukan kembali peralatannya.

"Harvey." Jawab Joanne singkat.

Ara terdiam selama beberapa saat, perempuan itu memiringkan kepalanya sedikit kepada Joanne yang mulai memasukan barangnya ke dalam tas selempangnya yang berukuran sedang.

"Jadi, dia benar-benar akan menikah." Kata Ara.

"Ya, Harvey akan menikah." Joanne membenarkan tanpa menatap Ara yang duduk di hadapannya.

"Tapi ini sedikit aneh, J."

Joanne mengangkat wajahnya, menegakan tubuhnya saat ia berdiri dari duduknya. Bersamaan dengan Ara yang juga ikut berdiri.

"Apa yang aneh?" Tanya Joanne.

"Kamu bilang bahwa Harvey akan menikah. Tapi tidak ada yang membicarakan hal itu di kantor aku."

"Maksud kamu?"

"Kamu tahu sendiri, para perempuan di kantorku bekerja adalah penggosip yang ulung." Kata Ara.

Joanne tersenyum geli mendengar ucapan Ara kemudian membalas, "Aku tahu, kamu sering mengatakan hal itu kepadaku."

"Well, jadi... bukankah terasa aneh jika tidak ada gosip atau setidaknya sedikit kabar burung tentang berita pernikahan Harvey?" Ara menyuarakan pemikirannya kepada Joanne.

"Mungkin mereka ingin merahasiakannya." Kata Joanne dan apa yang baru saja dikatakan oleh Joanne itu terdengar tidak masuk akal bagi Ara.

"Itu lucu. Kenapa?"

Joanne menggeleng kemudian berkata, "Mungkin saja bukan? Aku tidak tahu."

"Tidak, itu tidak mungkin," Ara memutar bola matanya. "Kecuali jika Harvey menikahi perempuan yang tidak direstui oleh orangtuanya maka dia mempunyai alasan untuk merahasiakannya."

Joanne tertawa mendengar ucapan Ara.

"Aku serius, J." Kata Ara saat Joanne tertawa atas yang ia katakan barusan.

"Apa kamu bertanya kepada dia tentang siapa perempuan yang akan menikah dengan dia?" Tanya Ara.

"Well, ya."

"Lalu apa dia memberitahu kepadamu dengan siapa dia akan menikah, J?"

Joanne bergeming sebelum akhirnya gerakan kepalanya yang berupa gelengan kepada Ara.

"Tidak, dia tidak memberitahuku."

"Kenapa?"

Joanne menatap Ara yang meminta penjelasan.

"Kupikir kamu tidak peduli dengan hal yang semacam ini, Ra?" Joanne menipiskan bibirnya.

Ara tidak memberi reaksi yang berlebihan, perempuan itu hanya menggeleng pelan.

"Memang tidak. Tapi aku merasa bahwa untuk yang kali ada sesuatu ini sedikit aneh dan itu membuatku merasa penasaran," jelas Ara. "Jadi, kenapa, J?"

Joanne menggeleng. "Tidak ada alasan khusus, Ara. Dia hanya tidak ingin memberitahunya."

"Lalu? Dia bilang apa? Setidaknya ada satu atau dua hal yang ia katakan saat ia tidak ingin memberitahumu." Ara terdengar sedikit mendesak kepada Joanne.

Sementara Joanne bergeming selama beberapa saat sebelum perempuan itu berkata, "Dia bilang, bahwa nanti aku akan tahu sendiri siapa perempuan itu."

Mendengar ucapan Joanne, sontak Ara menghela nafas. Mengendikan bahunya pelan kepada Joanne sebelum menyinggungkan senyum kecut di bibirnya kepada Joanne yang tengah menatapnya.

"Well, that was savage, J." Kata Ara.[]

■ 270117 ■

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang