Delapan tahun yang lalu...
"Mau beli apa?"
Joanne bertanya kepada Harvey yang tampak bingung di hadapan rak berisi permen sedangkan Joanne berdiri di sisi Harvey.
"Kamu sudah berdiri di sini hampir lima menit hanya untuk menatap barang-barang itu. Jika memang mau, maka ambillah satu, H."
Ucapan Joanne membuat Harvey menoleh kepada perempuan itu. Harvey membalas tatapan Joanne kepadanya, perempuan itu tampak memperhatikan Harvey dengan tatapan anehnya.
"Sebentar lagi Valentine, J."
"Ya, lalu?" Joanne membalas singkat.
"Kamu tidak membeli cokelat, J?" Tanya Harvey.
Pertanyaan Harvey membuat Joanne menyipitkan sebelah matanya lalu berkata, "Apa tidak ada hal yang lebih baik dari pada sekedar memberi cokelat di hari Valentine, H?"
Harvey mengangkat bahunya pelan lalu berkata, "Siapa tahu kamu ingin memberikannya kepada Darent dan Ezra?"
Tampak seringai di wajah Harvey saat ia mengatakan hal itu sedangkan Joanne mengerutkan hidungnya.
"Darent mungkin akan bertingkah aneh jika aku melakukannya dan Ezra mungkin akan langsung membawaku ke dokter karena berpikir aku kehilangan akal sehatku karena demam dengan memberikan cokelat kepada mereka berdua." Ucap Joanne panjang lebar dengan ekspresi yang dibuat-buat olehnya.
Itu Harvey tertawa mendengar ucapan Joanne.
"Kurasa itu berlebihan namun kurasa mungkin itu karena kamu tidak pernah menunjukkan kasih sayangmu kepada mereka berdua?"
"Kasih sayang itu tidak perlu ditunjukkan secara terang-terangan, H." Balas Joanne.
Harvey menyeringai mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Joanne.
"Mungkin itulah alasan kenapa Ezra akan membawa kamu ke dokter hanya karena memberinya sebuah cokelat." Harvey terdengar geli saat mengatakannya.
Joanne memutar bola matanya mendengar ucapan Harvey dan berkata, "Terserah, H. Terserah. Cepat pilih apa yang ingin kamu beli di sini, karena setelah ini kita masih harus mencari barang lainnya."
Harvey tampak mengamati Joanne yang berdiri dengan tubuh bersandar pada rak.
Mereka berdua sedang mendapatkan tugas untuk memberi barang keperluan untuk kelas praktek memasak sekolah mereka.
Namun perhatian Harvey dengan mudah teralih kepada rak yang berisi permen dan cokelat dengan ragam model yang lucu. Hari Valentine sisa beberapa hari lagi dan hiasan berwarna merah muda mulai memenuhi setiap sudutnya.
"Kita sudah berteman lama dan kamu belum pernah sekali pun memberikan cokelat kepada aku, J."
Ucapan Harvey barusan mengundang sudut bibir Joanne untuk terangkat, perempuan itu menatap geli kepada Harvey karena apa yang baru saja pria itu katakan.
"Tidak akan ada seorang pun yang akan menerima cokelat dari aku di Hari Valentine, H."
Harvey menipiskan bibirnya mendengar ucapan Joanne lalu berkata, "Bagaimana jika tidak? Tentu suatu hari kamu akan memberikannya kepada seseorang nanti, J. Misalnya aku."
Senyum percaya diri dari Harvey membuat Joanne merasa geli dan tanpa bisa dicegah, Joanne membalas mencibir kepada pria itu, menjauh dari sandarannya dan meninju pelan sebelah lengan Harvey.
"Jika kamu menerima cokelat dari aku. Maka itu pertanda bahwa dunia akan segera kiamat, H."
"Lalu bagaimana dengan suami kamu nanti?"