Missed call from Harvey.
Missed call from Harvey.
Joanne mengabaikan panggilan yang terus memenuhi ponselnya sedari tadi, Joanne menatap jengah pada layar ponselnya yang penuh.
Ia sudah pulang ke rumah dengan selamat dan Ezra tidak menyebabkan insiden apa pun malam ini. Saat Joanne kembali ke ballroom setelah percakapannya dengan Harvey.
Joanne menemukan Ezra yang sudah menunggunya dan pada saat itu ia sendirian dan pada saat Joanne mendekatinya, Ezra membawa kabar terbaik yang ingin Joanne dengar, bahwa akhirnya mereka akan pulang.
Ini sudah hampir tengah malam dan Joanne bahkan tidak bisa memejamkan matanya sama sekali.
Dan tanpa bisa ditahan, Joanne memuaskan keinginannya untuk mengintip ke balik jendela kamarnya dan benar seperti apa yang sudah Joanne perkirakan, ia menemukan mobil berwarna putih milik Harvey di sana.
Meski cukup jauh namun pengelihatan Joanne masih bisa menjangkaunya. Joanne menutup rapat-rapat tirai kamarnya, menolak untuk menatap lebih lama lagi ke luar jendelanya.
Ponsel Joanne menyala lagi tanpa suara, menandakan ada pesan yang masuk. Satu dari sekian banyak pesan yang sudah masuk kepadanya.
Harvey : Aku ada di depan rumah kamu.
Harvey : We need to talk, J.
Joanne hanya menatap pada layar ponselnya, tidak menyentuhnya. Joanne hanya membacanya dari luar tanpa membuka seluruh pesan tersebut.
Joanne menjauhkan ponselnya kemudian ia naik ke atas tempat tidurnya. Mencoba untuk menghibur dirinya dengan bujukan yang ia buat.
Mengabaikan bahwa Harvey ada di luar sana, menunggunya keluar. Joanne tahu jika saja tidak ada kejadian yang barusan dan juga tiga hari lalu. Mungkin tidak ada alasan bagi Joanne untuk menemui Harvey di luar sana. Meski dengan akibat terburuknya adalah tertangkap oleh Ezra atau pun Darent.
Joanne memejamkan matanya, mencoba menjauhkan Harvey dari pikirannya.
Hampir tiga puluh menit berlalu atau mungkin bisa saja lebih lama lagi. Joanne mencoba untuk tidur dengan memejamkan kedua matanya dengan sebuah bantal menutupi wajahnya.
Joanne gagal melakukannya, saat ia membuka matanya kembali ia tidak bisa menahan dirinya untuk mengintip ke balik tirai dan mendapati mobil milik Harvey masih terparkir di tempatnya barusan.
Pemandangan itu membuat Joanne menghela nafas pelan hingga bahunya merosot. Joanne menatap keluar sana cukup lama, cukup untuk membuat dirinya goyah.
Joanne terlalu mengenal Harvey dan ia yakin pria itu mungkin tidak akan beranjak sampai besok pagi. Memikirkan hal itu membuat Joanne merasa ada sesuatu yang aneh di dalam dirinya.
Akan menjadi masalah jika salah satu dari kakak laki-lakinya mendapati Harvey di luar sana, karena hal itu pernah sudah pernah terjadi sekali.
Joanne membalik tubuhnya, hendak kembali mencoba untuk memejamkan matanya dan mencoba tidur. Joanne merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya, tubuhnya lelah namun ia tetap tidak bisa tertidur sekeras apa pun Joanne mencoba.
Mara Joanne terpaku pada tirai kamarnya yang tertutup rapat. Tatapannya menerawang selama beberapa lama.
Joanne memejamkan matanya sejenak.