Setelah percakapan mereka di telefon semalam, Harvey tidak lagi bisa menghubungi Joanne.
Panggilan terakhir mereka berakhir secara sepihak dan pada saat Harvey mencoba untuk menghubungi Joanne kembali namun perempuan itu tidak mengangkatnya.
Hingga keesokan paginya, Harvey mencoba kembali menyambungkan panggilan kepada Joanne. Namun tidak ada yang terjadi, perempuan itu tidak menjawabnya sama sekali. Namun Harvey tidak punya waktu untuk menatap ponselnya lebih lama.
Sejak kemarin banyak hal yang harus Harvey lakukan, setelah keributan yang dibuat oleh sepupunya kini Harvey harud bertemu dengan salah seorang temannya di bagian atas taman tempatnya menginap.
Harvey akan menghubungi Joanne nanti, setelah ia menyelesaikan segala urusannya. Pria itu mengkhawatirkan keadaan Joanne, berharap Ezra tidak melakukan hal yang berlebihan kepada adik perempuan satu-satunya.
Harvey meninggalkan sepupunya, Arvin, di kamar hotel tanpa mempedulikan apa yang diminta oleh sepupunya itu. Harvey perlu menyelesaikan urusannya di sini lalu kembali ke Jakarta secepatnya dengan waktu penerbangan terdekat yang bisa ia temui.
Harvey memasuki area sky garden dan mencari temannya di sana. Harvey menemukan sosok Liam Kenward Chaim duduk di meja bagian pojok yang dekat dengan pemandangan ke bawah dan Harvey segera menghampiri temannya itu.
Setelah hampir berada di dekat meja dimana temannya itu duduk, Harvey melihat seorang perempuan yang duduk di sisi Liam dan Harvey merasa seperti mengenalnya.
"Harvey?"
"Kamu?"
Reaksi keduanya sama-sama terkejut, tatapan matanya menyipit pada sosok yang duduk diam di hadapan sana.
Yang Harvey maksud adalah perempuan dengan rambut panjang gelap dan mata bulat cerah menatap kepadanya. Perempuan itu duduk di sisi pria yang hendak di temuinya.
Keterkejutan Harvey sedikit bertambah oleh penjelasan singkat dari Liam Kenward Chaim.
"Harvey, ini adik aku. Elisa Vanesin Chaim."
***
Harvey mengatakan bahwa ia hendak ke belakang namun pada kenyataannya ia kini tengah berdiri di lorong penghubung ke arah bagian luar taman dan pria itu tampak mengeluarkan ponselnya.
Sekarang waktu sudah hampir menunjukan pukul dua siang dan Harvey yakin bahwa pasti Joanne sudah ada di tempat kerjanya.
Maka Harvey kembali mencoba untuk menghubungi Joanne dan tidak mendapati apa pun karena panggilannya yang tidak terjawab oleh perempuan itu.
Harvey menurunkan ponselnya lalu pada sat ia hendak menghubungi Joanne kembali
"Mencoba untuk menghubungi seseorang?"
Suara itu tiba-tiba terdengar dari arah belakangnya san pada saat Harvey menoleh ke belakang, ia mendapati seorang perempuan berdiri di sana.
Harvey menyipitkan matanya kepada perempuan yang kini berdiri tepat di hadapannya itu. Perempuan itu menatapnya dengan tatapan biasa seakan ia mengetahui sesuatu yang tidak Harvey ketahui.
"Joanne," jawab Harvey.
Kemudian perempuan itu tampak tersenyum tipis atas jawaban Harvey dan Harvey merasa aneh pada senyuman yang diberikan oleh perempuan itu kepada Harvey.
"Kita tidak sempat berkenalan secara langsung," kata perempuan itu sambil mengulas senyum di bibirnya lalu berkata, "Tapi aku yakin kita sudah saling mengenal sekarang, aku melihat kamu mendatanginya di rumahku beberapa hari lalu."