Tin tin tin
Kayla mendongak menatap keluar pagar. Mang Jono-satpam rumah Kayla membukakan pintu untuk pemilik motor tersebut.
Motor tersebut berhenti tepat didepan teras rumah Kayla yang berkeramik berwarna gold.
Pemilik motor ninja berwarna hitam itu membuka helmnya.
Kayla berdiri lalu berjalan kearah motor tersebut. "Kak Angga?" Kayla mengernyit heran.
"Iya?" tanya balik Angga.
Kayla memutar bola matanya. "Ngapain kesini?"
"Jangan GR lo! Gue mau pergi bareng abang lo. Sama Daffa juga, sekalian makan gitu. Ntar yang lain pada dateng juga, kecuali Nolan. Soalnya dia nganterin lo beli isi binder kan."
Kayla menangguk-angguk. Kemudian terdengar klakson yang mirip dengan klakson motor milik Angga didepan pagar rumah Kayla. Mang Jono membukakan pintu untuknya kemudian motor itu berhenti didepan motor ninja hitam milik Angga.
Kayla yang menyadari kalau itu motor milik Nolan lantas tersenyum. Lalu berjalan cepat kearah kursi yang tadi dia duduki untuk mengambil tas selempang berwarna hitam miliknya.
Kemudian berbalik dan berdiri diantara dua motor ninja hitam dan hijau.
Kayla menatap Angga. "Kak, gue pergi dulu ya," pamit Kayla.
"Iya hati-hati." Angga tersenyum.
Kayla ikut tersenyum. Kemudian berjalan kearah motor milik Nolan. Kayla berhenti disamping kanan Nolan.
Nolan meneliti penampilan Kayla dari ujung kaki sampai ujung rambut. "Lo pergi pake sendal jepit?"
"Iya. Kenapa? Malu ya jalan sama gue?"
Nolan menggeleng sambil tersenyum. "Ngapain malu? Biruan naik." Nolan menyerahkan helm ditangannya.
Kayla menerimanya, lalu naik ke jok motor belakang Nolan. Nolan menyalakan mesin lalu pergi dari rumah Kayla. Kayla berdadah sambil tersenyum ke arah Angga yang masih setia melihatnya sampai hilang dibelokan.
..
"Beli isi binder dulu atau makan dulu?"
"Beli isi binder dulu deh. Yuk!" Kayla menarik pergelangan tangan Nolan ke arah Gramedia yang berada dilantai dasar.
"Tempat pensilnya lucu, kak!" Kayla menunjukkan kotak pensil warna peach yang dipojok kanannya ada boneka kecil berwarna putih.
"Iya lucu. Mau?"
"Iyalah!"
"Udah semua?"
Kayla mengangguk. "Yuk kasir!"
"Totalnya 120 ribu kak." kata seorang kasir wanita.
Kayla memberikan 3 lembar lima puluh ribuan.
Kasir memberikan satu kantong kresek yang berisi isi binder, note book, kotak pensil, penggaris dan selusin pulpen warna-warni. Dan satu lembar uang dua puluh ribuan dan selembar uang sepuluh ribuan.
Kayla menerimanya lalu pergi keluar bersama Nolan dari Gramedia.
"Kemana lagi?"
"Makan?"
"Dimana?"
Kayla melihat sekeliling mal, dan matanya berhenti pada salah satu restoran bergaya Eropa. "Sana!" Kayla menunjuk restoran itu menggunakan telunjuk kanannya.
Nolan melihat arah yang ditunjuk lalu menurunkan tangan kanan Kayla.
"Gak boleh nunjuk-nunjuk gitu. Ntar orang lain ngiranya lo nunjuk dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla?
Teen FictionPerempuan biasa, punya cerita yang menyedihkan dimasa lalunya. Bertemu dengan dua orang lelaki yang sangat baik kepadanya. Dua orang lelaki itu adalah sahabat dari SD. Mereka berdua mencintai Kayla. Perempuan biasa yang tidak gampang terbuka. Cuek...