Pipi Kayla terasa panas. Beruntung setelah Nolan berbalik, jika tidak sudah dipastikan ia bakal malu! Dengan bibir tersenyum malu, Kayla masuk kelas untuk memakan nasi goreng yang diberikan Nolan tadi. Kebetulan sekali perutnya sangat lapar.
***
"Widih, apaan tu Kay? Bisalah bagi-bagi." canda Sarah tepat saat Kayla duduk dibangkunya.
Kayla menatap tajam Sarah. "Lo udah sarapan! Gue belom. Gak, gak." ucapnya lalu mulai memakan nasi goreng.
Tak lama setelah Kayla selesai memakan nasi goreng, Kian datang dengan tas yang hanya tersampir di bahu kanannya. Karna anak kelas sedang sibuk dengan urusannya sendiri, jadi tidak ada yang menyadari Kian datang terlambat. Mungkin hanya Kayla, Sarah dan Abi yang menyadari. Mungkin.
"Kok lo telat?" tanya Kayla, badannya ia putar menghadap belakang.
"Tadi masih ke bk dulu." jawab Kian.
"Dipanggil ngapain? Emang lo ada buat masalah disekolah?" tanya Bagas teman sebangku Kian.
Kian menggeleng. "Gue keseringan bolos, padahal belom satu semester sekolah disini. Kalo gue sehari aja tanpa keterangan lagi, gue bakal dipindahin kesekolah lain."
"Mangkanya jangan bolos-bolos!" ucap Sarah.
"Iya nih, kita yang udah mau satu tahun sekolah disini aja belom pernah bolos." Abi ikutan.
"Kalian harus menikmati masa sma, guys. Masa sma itu masa yang paling indah. Dan bolos itu indah." Kian tertawa pelan.
Kayla memutar bola matanya. "Masa yang indah itu juga bisa dinikmati tanpa bolos! Dan lo itu bolosnya hampir tiap hari!"
"Iya iya. Sorry. Gak lagi deh, janji."
"Alah. Gak usah janji sama kita-kit"
"Gue janji sama Kayla doang, Bi." potong Kian.
Abi melotot tajam. "Whatever lah! Lo janji aja sama diri lo sendiri. Kalau lo langgar, lo sendiri yang dapet hukumannya. Pindah sekolah dan gak ketemu kita, apalagi Kayla!"
"Bener tuh. Gak bisa ketemu sama Kayla, Abi, Sarah. Gak bisa dapet chairmate seasik gue, apalagi temen kelas se kompak ips 1."
Kayla, Sarah dan Abi mengangguk setuju.
"Astaga, iya iya. Gue gak bolos lagi. Fine, gue terpojokkan sekarang." Kian mengalah. Lucu juga mukanya saat melemas begitu, haha.
"Apaan tuh mojok-mojok?" ucap Mario tiba-tiba.
Kayla mengerling tajam pada Mario yang tiba-tiba sudah berdiri disamping kirinya. Yang ditatap hanya cengengesan saja.
"Yeee. Giliran mojok aja, nomer satu lo!" kata Bagas.
"Lah gue cuman nanya. Di pojok ada apaan, gitu doang. Lo aja yang mikirnya ngeres. Yeuu!" Mario membela dirinya.
"Ni anak ya! Jelas-jelas lo bilang 'apaan tuh mojok-mojok' bukan 'di pojok ada apaan'. Stres ya lu?" Sarah menyentuh jidat Mario menggunakan punggung tangannya. "Gak panas loh padahal."
Mario melepas tangan Sarah dijidatnya. "Apaan sih. Gak usah megang-megang gue. Ntar gue di labrak lagi sama Jacob, gak mau gue."
"Abang gue gak segitunya ya."
"Gak bakal di labrak kok, Yo. Cuman adu jotos aja di tengah lapangan basket." Abi terkekeh.
***
Kayla pov:
Saat istirahat pertama, aku memutuskan tidak pergi ke kantin seperti biasanya. Karna sudah kenyang. Aku diam di dalam kelas, tidak sendiri. Ada geng kutu buku yang memilih makan didalam kelas, dan Kian yang dari tadi asik bermain game di hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla?
Teen FictionPerempuan biasa, punya cerita yang menyedihkan dimasa lalunya. Bertemu dengan dua orang lelaki yang sangat baik kepadanya. Dua orang lelaki itu adalah sahabat dari SD. Mereka berdua mencintai Kayla. Perempuan biasa yang tidak gampang terbuka. Cuek...