Kayla menggeliat diatas kasurnya. Matahari berusaha membangunkan Kayla dengan sinarnya. Sinar matahari berusaha masuk lewat celah-celah korden kamarnya yang tidak tertutup rapat.
Kayla merenggangkan ototnya kemudian bangun. Melakukan hal yang biasa ia lakukan sebelum kekamar mandi. Setelah selesai, ia melihat jam yang sudah menunjukkan setengah tujuh.
Tadi malam, Kayla bertanya pada papanya jam berapa akan berangkat ke bandara. Papanya menjawab jam tujuh sudah jalan dari rumah.
Jadi Kayla langsung kekamar mandi untuk mandi.
Sekitar dua puluh menit kemudian, Kayla keluar dari kamar mandi. Lalu ia masuk kekamar gantinya, ia memutuskan memakai ripped jeans berwarna putih, baju tanpa lengan berwarna hitam serta boomber jacket berwarn maroon. Untuk alas kaki, ia menggunakan sneakers nike berwarna hitam putih.
Ia memoleskan sedikit bedak dan liptint kemudian menyemprotkan parfum di seluruh tubuhnya.
Mengambil hpnya yang dicahrger kemudian memasukan kabel dan kepala chargernya kedalam tas ransel kecil berwarna abu-abu yang akan ia bawa nanti.
Kopernya sudah dibawah, sekarang tinggal turun untuk sarapan lalu jalan ke bandara.
***
"Aku duduk deket jendela kan, pa?" Kayla bertanya pada papanya yang sedang sibuk mencari ticket pesawat didalam tas hitamnya.
Ketemu, "Iya. Kamu disampingnya Jacob sama Nolan."
Kayla tersenyum senang. "Keluarga kak Nolan mana, ma? Kok belom nyampe juga?"
"Coba lo telfon Nolan dek. Lagi bentar cek-in "
Kayla mengambil ponsel didalam saku celananya. Mencari kontak Nolan kemudian men-dial nya.
"Halo kak? Dimana? Kok lama banget?"
"Lo yang pake boomber jacket maroon sama reeped jeans warna putih bukan?"
"Iya itu. Buruan kesini!"
"Sabar sabar" sambungan langsung terputus.
"Maaf nih telat"
***
"Aku sekamar sama siapa? Sendiri aja deh, pa" Kayla menyeret kopernya menuju loby hotel yang dipesan papanya dan ayah.
"Kamu emang sendiri. Emang mau sekamar sama tiga cowo itu?" Papa menggoda anak gadisnya itu.
Kayla mendengus sebal.
Total kamar yang disewa adalah empat kamar. Dua kamar untuk pasangan suami istri itu. Litha satu kamar dengan mama dan papanya.
Satu kamar untuk tiga lelaki itu. Dan satu kamar untuk Kayla.
"Kalo ada apa-apa gedor aja ya? Kamar gue depan kamar lo." Jacob mengatakan itu lalu lansung masuk kedalam kamarnya, menyisakan Evan dan Nolan di lorong itu.
"Telfon gue aja kak kalo ada apa-apa" Evan terkekeh lalu menyusul Jacob.
"Mau ditemenin?"
Kayla menggeleng cepat. "Lo bosen hidup ya?! Mau dapet ini dari semua cowo?" Kayla mengepalkan tangannya didepan wajah Nolan.
Nolan hanya terkekeh, "Ya bilang lah kalo kita gak ngelakuin apa-apa"
"Udah deh kak. Gue cape. Mau tidur. Bye" Kayla langsung masuk kamarnya. Meninggalkan Nolan yang masih tersenyum menatap pintu kamar didepannya.
Gue rela jadi sahabat lo dulu dekat-dekat ini. Asalkan nanti, lo harus jadi milik gue, Nolan lalu masuk kamarnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla?
Novela JuvenilPerempuan biasa, punya cerita yang menyedihkan dimasa lalunya. Bertemu dengan dua orang lelaki yang sangat baik kepadanya. Dua orang lelaki itu adalah sahabat dari SD. Mereka berdua mencintai Kayla. Perempuan biasa yang tidak gampang terbuka. Cuek...