13.

1.2K 48 1
                                    


"Maksut kita, nama cewenya siapa. Lo udah 18 tahun, bang! Jangan bego!" Kayla memutar bola matanya. Entah untuk yang kesekian kalinya dihari ini.

"Ada deh"

Sarah, Kayla dan Nolan dibuat penasaran oleh Jacob.

Kayla langsung menghadap belakang dengan bibir bawah yang dimajukan. "Lo anggep gue apa, bang? Lo gak ngasi tau gue? Terus aja. Semua lo rahasian dari gue." ia langsung berbalik menghadap depan lagi.

"Bukan gitu dek. Aduh susah ngomongnya." Jacob menggaruk keras pipinya.

"Siapa mangkanya bang. Tinggal kasi tau aja susah banget sih" Sarah mengelap mulutnya.

Jacob menghela nafas keras. Sampai semua yang ada dimobil itu bisa mendengar. "Gue suka sama lo" Jacob menatap Sarah.

Sarah masih diam diposisinya. Ia masih menghadap depan. Belum menoleh kesamping kirinya.

Kayla langsung menghadap belakang. "Lo suka sam-"

"Adek lo?!" Teriak Sarah. Ia memotong ucapan Kayla yang belum selesai.

Kayla dan Jacob menatap Sarah bingung.

"Lo bego atau gimana sih, Sar?! Jelas-jelas gue adeknya bang Jac. Yang dia bilang 'lo' itu, elo Sar! Sarah Jessica! Double S"

"Gue gak nyangka lo bego dalam hal ini Sar" Jacob menatap datar Sarah.

"Ecieeeee Jacobbb. Dibalik suka gangguin Sarah ternyata suka yaaa. Cinta monyet banget lo!" tawa Nolan meledak.

Kayla ikut tertawa. "Kaya sengaja jailin biar deket sama Sarah gitu kak ya" Kayla memukul bahu Nolan.

"Kalo lucu jangan mukul-mukul juga dong" ucap Nolan diantara tawanya.

"Gue serius. Gak usah pada ketawa"

Suasana langsung hening. Tape sudah dimatikan oleh Kayla.

"Jadi gimana bang? PDKT?"

"Gue bantu deh Jac. Gue udah berpengalaman" Nolan menepuk dada bidangnya sombong.

"Emang lo pernah pacaran kak?"

Jacob hanya nyengir kearah Kayla.

Sarah hanya diam melihat semuanya. Ia shock. Ternyata Jacob memiliki rasa terhadapnya. Ternyata selama ini Jacob menjahilinya karna ingin mendapatkan perhatian darinya.

Ternyata ada maksud terselubung dari sikap Jacob selama ini.

"Gue gak tau. Kalo Sarah punya perasaan yang sama, ya gue deketin. Kalo engga punya, ya udah," Jacob menghela nafasnya.

Kayla yang melihat itu mengelus pundak abangnya. Kayla sangat sayang terhadap Jacob. Ia lebih dekat dengan Jacob daripada Litha. Karna Litha sejak kecil sudah sering dibawa keluar kota oleh Indi. Roy sering ada pekerjaan diluar kota atau negri dan sebagai istri yang baik, Indi menemani Roy. Dan semenjak ada Litha, Indi jadi sering mengajak Litha ikut.

Tapi, kalau Roy ada kerjaan diluar saat Jacob atau Kayla ulangan umum atau ulangan harian sekalipun, Indi pasti diam dirumah. Mengawasi anaknya belajar atau membantu anaknya belajar.

"Ya udah. Sekarang tergantung Sarah-nya. Lo ada rasa gak Sar sama Jacob?" Nolan bertanya tapi tetap memfokuskan pandangannya pada jalan.

Sarah yang ditanya diam. Ia bukan melamun. Ia bingung dengan perasaannya.

"Gue bingung" Sarah angkat bicara setelah 10 menit 3 orang yang ada dimobil itu menunggu.

Kayla tersenyum bijak. Kayla mengerti apa yang dirasakan Sarah. "Jangan dijawab sekarang juga. Abang kan belom nembak lo juga"

Jacob yang merasa ditatap menoleh kesamping kanannya. Disana, Sarah sedang menatapnya dengan tatapan bersalah.

Jacob teranyuh dengan tatapan itu. Ingin sekali ia memeluk orang yang disayanginya ini. Tapi, dia tidak pantas. Takutnya, Sarah malah ilfeel dengannya. Ia hanya tersenyum. Tangannya bergerak mengelus rambut Sarah yang tergerai indah.

"Udah ah. Sekarang turun kita makan siang" Nolan menarik rem tangan mobilnya.

Mereka berhenti di restoran siap saji terkenal didunia.

"Mobilnya kak Angga mana kak? Kok engga ada?" Kayla celingukan mencari mobil hitam milik Kayla yang sudah ia hapali bentuknya.

Nolan membuka hpnya lalu menelfon Angga.

"Hal-"

"Gue lagi di pom bensin. Si Abi kebelet pipis"

"Iya iya. Gue di Mcd nih. Sini ya"

"Sip! Tunggu ya. Byeee"

Telfon diputuskan sepihak oleh Angga.

Nolan memasukan ponselnya kesaku celananya. "Masih di pom bensin. Abi kebelet pipis"

Kayla mengangguk kemudian semua keluar dari mobil.

"Mesen sendiri-sendiri aja ya?"

"Gue barengin sama lo dek ya"

Kayla mengangguk.

"Gue pesenin lo deh, Sar" Nolan bangun. Kemudian mengajak Kayla untuk memesan makanan.

15 menit kemudian mereka kembali. Mereka tidak mengantri karna suasana restoran itu sepi. Hanya ada beberapa pegawai kantoran yang sedang makan siang.

"Bang, ganti ya uang gue." Kayla duduk dihadapan Jacob disamping Nolan.

Yang diajak berbicara hanya melongo. Sejak kapan lo jadi pelit, dek?

"Kalo gue ganti gak, kak?" Sarah menatap Nolan didepannya dengan wajah memelas. Berharap ditraktir Nolan.

"Engga usah bayar. Tapi lo harus buka hati lo buat Jacob."

Sarah salah tingkah.

Pintu restoran cepat saji itu terbuka, meja yang Kayla tempati lumayan dekat dengan pintu. Hanya berjarak 10 meter. Mata Kayla otomatis melihat kearah Pintu.

Disana ada orang yang mereka tunggu dari tadi. Siapa lagi kalau bukan Angga, Daffa, dan sepasang kekasih(read Devin Abi).

Kayla melambaikan tangannya karna Daffa terlihat mencari sosok mereka. Mereka melihat lalu berjalan kearah meja yang Kayla tempati.

"Gue yang mesen ya. Daf temenin." Belum sempat Daffa duduk sudah ditarik oleh Devin.

Semua hanya menggelengkan kepalanya melihat.

Angga duduk disamping kanan Kayla, "Devin udah kelaperan banget. Di mobil dia bilang pengen cepet makan siang" Angga mencomot kentang goreng milik Jacob.

"Kak. Lo belok cuci tangan" sinis Kayla pada Angga.

Angga cengengesan lalu berjalan kearah wastafel di restoran tersebut.

"Jajan yang lo beliin buat kita sisa dikit tau, Kay. Devin yang ngabisin. Coklat gue juga dimakan. Kesel gue" Abi melipat tangannya didepan dada.

Kayla yang diajak bicara hanya terkekeh. "Pacar lo tuh"

"Emang gue pacarnya Abi." Devin tiba-tiba sudah duduk disamping Abi.

"Gak kaget wo" Kayla menjulurkan lidahnya meledek Devin. Ia tau pasti niat Devin adalah mengagetkan orang-orang yang ada dimeja itu.

"Yang ngagetin siapa," Devin membela diri.

"Gue hapal kak sama sifat lo." Kayla melempar kentang goreng milik Jacob.

"Lo lempar sih lempar, tapi gak usah pake kentang gue juga kali" Jacob memakan paksa kentang gorengnya.

"Lempar aja, Kay. Kalo udah tiga kali, dapet piring cantik"

Mereka semua tertawa karna lelucon Nolan.

Kayla?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang