18.

1.1K 67 0
                                    

Sebelum dibaca, vote dulu ya...

Sore ini, Kayla dan sahabat-sahabatnya akan balik ke Jakarta. Sekarang, mereka sudah berada diluar vila.

Jacob sedang memasukan tas milik Sarah ke bagasi mobil Nolan. Lalu Nolan memasukan tas miliknya dan Kayla.

"Udah semua nih?" Jacob menutup pintu bagasi mobil Nolan.

Semua mengangguk. "Gak ada yang ketinggalan kan barangnya? Charger? Laptop? Hp? Tas? Dompet? Baju? Sepa-"

"Udah semuaaa" potong semua berbarengan.

Jacob hanya cengengesan. "Ya udah ayok! Biar gak ke maleman nyampe Jakartanya." Jacob masuk ke mobil Nolan. Lalu semua masuk ke mobil masing-masing.

Didalam mobil Nolan...

"Jadi mampir Indomaret gak, Sar?" tanya Kayla saat mobil Nolan sudah keluar dari perumahan vila.

Sarah melepas sebelah headsetnya. "Jadi." lalu memasang kembali headsetnya.

"Mau beli apaan, Kay?"

"Gak tau Sarah. Tadi minta ke indomaret aja"

Nolan menganggukkan kepalanya. "Nyalain tape nya dong Kay"

"Masukin kaset yang mana?" Kayla membuka dashboard.

"Apa aja"

Kayla memutuskan untuk mengambil flashdisc yang ada didalam dashboard itu.

"Tadi nanyain masukin kaset mana, sekarang malah flasdisc" Nolan menggelengkan kepalanya.

Kayla cengengesan. Kepalanya mengikuti irama lagu Stitches milik Shawn Mendes. Sesekali ia ikut bernyanyi.

"Lo suka Shawn?"

Kayla mengangguk.

Tiba-tiba, kepala Jacob muncul diantara Kayla dan Nolan. Tepatnya menoleh kearah Kayla. "Ada jajan gak, dek?" tangan kanan Jacob sudah berada didepan wajah Kayla.

Kayla mengambil kresek yang berada dikakinya lalu memberikan semuanya pada Jacob.

Jacob menerimanya kemudian kembali ke posisinya.

"Lo jadi liburan kemana?"

Kayla mengedikan bahu. Masih bingung dengan pilihan yang diberikan Indi. Sebenarnya ia ingin diam dirumah saja. Tapi, keluarganya hanya bisa liburan bersama saat liburan semester atau kenaikan kelas seperti ini. Jadinya, Kayla harus ikut tetap liburan dan memilih akan pergi kemana.

"Gue kasi tau Bunda sama Ayah, ah. Buat ikut liburan bareng keluarga lo. Biar bisa liburan bareng lagi" Nolan tersenyum memamerkan gigi putihnya yang rapi.

"Ah iya! Ajak aja! Gue juga kangen sama Evan. Udah kelas berapa dia sekarang?"

"Lo kan seumuran sama Evan. Tapi dulu dia jarang banget mau main. Mendingan dengerin lagu dirumah haha. Dia sekolah di SMA Pelita. Gak mau satu sekolah sama kita"

"Iya, ya seumuran. Ah coba aja dia satu sekolah sama gue. Pasti seru."

"Seru apaan?" Nolan mengernyit.

"Seru dikelilingin cowo cowo ganteng haha"

"Ganteng lah! Kan anaknya Ayah Aldric. Tapi masih gantengan gue" Nolan memukul dadanya pelan. Menyombongkan diri.

Kayla hanya menatap sinis Nolan. "Kapan-kapan, ajak gue kerumah ya?"

Nolan mengangguk.

"Lo kenapa gak pindah ke depan rumah sih? Kan bisa kaya dulu lagi" Kayla cemberut mengingat Nolan yang tidak tinggal didepan rumahnya lagi.

"Tenang aja. Masih deket kok, masih satu gang juga" Nolan mengelus rambut rambut Kayla.

"Tapi kan.." Ia tidak melanjutkan ucapannya, ia merasa sedikit kecewa.

"Udah ya? Yang penting gue balik kan?"

Kayla tersenyum paksa. Ia memainkan seatbeltnya. "Oh ya kak. Lo darimana kenal kak Angga?"

"Kita kenal di Bali. Gue kenal waktu smp. Dia murid pindahan waktu kelas dua dikelas gue. Gue duduk semeja sama dia. Terus ya gitu, sahabatan. Gue main kerumahnya dia juga main kerumah gue. Jadinya orang tua kita saling kenal. Tapi waktu kenaikan kelas tiga, dia pindah ke Jakarta. Tapi kita masih kontekan gitu sampe sekarang." jelas Nolan panjang lebar.

Kayla mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Lo belom pernah pacaran?" entah kenapa Kayla bertanya seperti itu. Yang ada di kepalanya hanya kalimat tanya seperti itu, dan spontan mulutnya mengucapkan kalimat itu.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. Dia menjawab jujur. "Gue belom pernah pacaran dari lahir"

"Kok gitu? Kalo suka sama cewe pernah?"

"Pernah. Dan, di satu cewe. Perasaan suka itu masih sampe sekarang."

"Dari kapan lo suka sama tu cewe?"

"Gue sayang sama dia dari pertama kenal. Terus gue sadar kalo gue suka sama dia waktu gue pindah keluar daerah. Kurang lebih, udah delapan tahunan lah"

"Keren banget. Beruntung banget tu cewe. Kalo udah selama itu, bukan suka lagi namanya kak. Sayang, atau bahkan cinta!"

"Iya mungkin" Nolan mengulum mulutnya tersenyum.

"Namanya siapa kak? Orangnya kaya gimana? Baik gak?"

"Namanya rahasia. Orangnya baik, manis, perhatian, doyan dengerin lagu, penggemar berat Ed Sheran. Satu yang paling menonjol, gak suka pake bikini. Padahal dia bule"

"Ih, kaya gue banget! Kapan-kapan kenalin ya kak! Pasti gue klop banget deh sama dia" Kayla tersenyum antusias.

Kenalin? Gue gak tau gimana caranya, batin Nolan menjawab.

Setelah dibaca, di komen yaa...

Kayla?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang