42.

1.2K 36 3
                                    

Sampai rumah, Kayla langsung membersihkan badannya. Dari pulang sekolah, Kayla masih memakai seragamnya. Karna lupa, Kayla tidak menyimpan satu pun kaos kedalam tasnya.

Untung besok libur.

Kayla mengambil hpnya diatas meja belajar. Melihat jam, baru jam delapan malam. Niatnya, malam ini juga Kayla ingin menjelaskan kepada Angga. Kayla tidak suka musuhan.

Memang mereka musuhan? Sepertinya tidak. Hanya salah paham.

Setelah puas membalas pesan dari teman-temannya dan Nolan. Kayla menelfon Angga. Tidak lama, terdengar suara Angga diseberang sana.

"Halo?"

"Malem, kak." ucap Kayla berusaha tenang.

Angga tertawa pelan disana. "Santai aja kali, Kay. Kaya sama siapa aja."

"Engggg, kak? Ada yang mau gue omongin." Kayla membuka pintu kaca yang menghubungkan ke balkon kamarnya.

"Silahkan. Pasti yang tadi ya?"

Kayla menggaruk tengkuknya. "Iya kak."

"Ya udah. Silahkan."

"Mulai darimana ya? Kak Angga gak sibuk kan? Mungkin gue ngomongnya bakal lama soalnya." Tangannya bertumpu pada pagar balkon yang terbuat dari besi itu.

"Gak kok. Besok kan libur. Santai aja."

"Oh oke. Gini kak. Sebelumnya, gue minta maaf banget sama kak Angga. Karna gue secara gak langsung nolak kak Angga yang mau deketin gue. Oke, gue ngomong itu udah dua kali hari ini."

Angga tertawa.

"Tapi, gue memang lagi pengen sendiri kak. Gue lagi pengen ngabisin waktu gue, untuk sekarang ini, sama Nolan. Gue bener-bener kangen dia kak. Ketemu sama dia itu, gue bahagia banget. Sekarang ini gue bahagia. Gue bahagia tanpa pacar. Gue bahagia sama keluarga gue, sahabat gue, temen temen gue juga. Gue gak mau lo ngejauhin gue dan gue juga gak akan pernah ngejauhin lo."

Angga diam sebentar. Mungkin sedang mencerna kata-kata yang Kayla ucapkan tadi. Hembusan nafas terdengar oleh Kayla. "Gue usahain."

"Lo mau tau rahasia?"

"Apaan?"

"Alasan gue gak mau pacaran dulu sekarang ini bukan cuman gara-gara itu. Luka yang mantan gue buat dulu, masih membekas, kak. Gue masih sakit hati. Belum berani buka hati gue. Takut. Bukan berarti gue gak bakalan buka hati gue sama sekali. Gue bakal buka hati gue, tapi gak sekarang." Kayla menghembuskan nafasnya. "Gue udah moveon. Seratus persen udah. Tapi gue takut disakitin untuk kedua kalinya. Luka yang mantan gue buat, terlalu sempurna kak. Rahasia ini cuman di tau sama orang tua gue, abang, Sarah, Abi, Nolan sama lo. Gue harap lo gak bakalan bahas ini. Karna semakin gue inget mantan gue, bukan gue gagal moveon. Gue malah makin benci diri gue yang segampang itu nerima dia jadi cowo gue saat itu."

"Maaf Kay. Gue gak maksud..."

"Gue yang pengen cerita. Supaya lo tau, alasan kenapa gue gak mau deket atau pacaran dulu untuk saat ini." Kayla tersenyum.

"Oke. Kita ganti topik. Lo lagi ngapain? Minggu ikut nganterin kembar ke airport?"

"Lagi ngeliat langit yang tumben ada bintang. Ikut dong, pasti. Lo ikut?"

"Ikut. Lo di balkon? Gak dingin apa?" Angga menggeleng-gelengkan kepalanya disana.

"Gue pake sweater. Walaupun pake celana pendek haha"

"Bisa jalan, gak?"

"Bisa. Kenapa?"

"Jalan yuk."

Kayla?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang