20.

1.1K 54 0
                                    

Sebelum dibaca vote dulu ya...

Langit berubah perlahan menjadi gelap. Yang tadinya matahari masih bersinar terang, sekarang ditutupi oleh awan-awan yang ingin menumpahkan airnya ke bumi.

Jarum pendek menujuk keangka 5, sedangkan jarum panjang mengarah keangka 4.

Kayla dan sahabatnya masih dalam perjalanan menuju Jakarta. Hari ini hari minggu. Banyak warga Jakarta yang menghabiskan akhir pekannya di Bandung.

Oleh sebab itu, mereka masih terjebak macet dijalan. Seharusnya mereka sampai rumah 1 jam lagi. Tapi karna posisi mereka masih disekitar Bandung, diperkirakan mereka akan sampai rumah telat. Sangat telat.

"Kak, kalo cape ganti aja." Kayla mengucapkan kalimat itu sudah lebih dari 20 kali. Nolan tidak menghitungnya, tapi mengira-ngira.

Gelengan menjadi jawab Nolan, entah untuk yang ke berapa kali. Nolan menjawabnya dengan gelengan, kalau tidak ia akan berkata 'gak'. Dan itu tidak bisa dibantah karna nada bicaranya yang tegas.

Kayla mendengus. Ia menoleh kebelakang, memastikan penumpang selain dirinya masih sadar alias belum tidur. Tapi, Sarah dan Jacob tertidur pulas dengan pundak Jacob yang dijadikan bantal oleh Sarah. Dan kepala Sarah ditindas oleh kepala Jacob. Tidak lupa, tangan Jacob merangkul pundak Sarah. Modus

Nolan mengantuk. Mengantuk bukan karna kelelahan, tapi karna lagu yang diputar dan elusan lembut di kepalanya. Jangan tanya siapa yang mengelus, jawabannya ya pasti Kayla.

Kayla tersenyum puas melihat Nolan mengantuk. "Ngantuk kan? Ganti ya? Gak usah ngeles" Kayla sudah bersiap membuka pintu, tapi lengannya ditahan oleh Nolan.

"Lo yakin?" Nolan menatap Kayla ragu.

Kayla mengangguk yakin. Kemudian membuka pintu dan berputar ketempat pengemudi. Melihat Nolan belum keluar juga, ia membukakan pintu. Nolan belum keluar, ia menatap Kayla tidak yakin. Kayla sedikit membungkukkan badannya, "Yakin kak. Gue pernah nyetir kok. Santai aja. Lebay parah lo kak"

Nolan berdiri ragu, "Hati-hati, ya"

Kayla sudah berada dikursi pengemudi dengan Nolan disampingnya. Pas sekali mobil didepan jalan saat Nolan menutup pintu, Kayla langsung mengegas mobilnya untuk maju.

"Gue udah sering nyetir kak. Gak usah takut gitu." Kayla berkata seolah menjawab beberapa pertanyaan yang ada di kepala Nolan.

"Jangan ngebut ya?"

Kayla mengusap wajahnya lalu meringis. "Gimana caranya mau ngebut kak? Ini macet, hampir macet total"

Nolan hanya terkekeh. Dalam hati ia merutuki kebodohannya. Iya juga ya, mau ngebut gimana caranya coba. Otak gue jadi gak bener kalo deket Kayla ni, hadehh.

Selama dua jam lebih, kedua mobil terjebak macet dijalan menuju Jakarta. Dimobil Nolan, hanya Kayla dan pemilik mobil yang belum tertidur. Atau mungkin tidak akan tidur, mereka akan tidur jika sudah sampai rumah. Mungkin.

Dan dimobil Angga, hanya tersisa dirinya dan Daffa. Dua sejoli sudah tertidur dengan posisi yang menyerupai Jacob dan Sarah. Hanya saja, mereka menambahkan dengan menggenggam tangan mereka. Pasangan romantis

Kayla tidak merasa ngantuk sama sekali. Nolan pun begitu. Bahkan Angga dan Daffa juga tidak mengantuk sama sekali. Mereka sedang bertelfon ria yang disambungkan pada tape dimasing-masing-masing mobilnya menggunakan bluetooth.

Sekitar lima belas menit setelah Kayla duduk dibalik kemudi, ia menelfon Angga dengan alasan agar tidak merasa bosan. Jadinya mereka berempat sudah bertelfon lebih dari dua jam. Untung Kayla menggunakan sisa paket telfonnya yang kebetulan sisa sepuluh jam telfon kesemua operator dan masa tenggangnya besok. Jadi ya, sekalian menghabiskan paket haha.

Kayla?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang