"Belom tidur, bang?" Kayla hendak naik kekamarnya, tapi urung dilakukan karna melihat tv yang ada diruang keluarga masih menyala. Dan disofa Jacob sedang duduk."Duduk deh, dek." Jacob menepuk sofa disampingnya. Sofa itu bisa untuk duduk empat orang, atau lebih. Jadi masih banyak sisa.
Kayla menurut.
"Lo deket sama Kian?"
"Ha?" kerutan didahi Kayla yang sedikit jenong jelas terlihat. "Apaan deh. Kian tuh temen gue. Bang, gak semua yang deket sama gue berarti gue deket semacam suka sama suka sama tu orang. Gue deket sama semua temen gue, temen kelas gue, Kian juga. Lo tau gue berteman sama siapa aja kan? Gue gak milih-milih temen."
"Tapi gue ngerasa Kian kayanya suka sama lo."
Kayla tertawa, tapi Jacob tau kalau adiknya tertawa hanya untuk menutupi kegugupannya. Iya, gugup Jacob bicara seperti itu. Berbicara kalau Kian menyukainya.
"Tau apaan sih lo, bang. Kenal Kian juga baru."
Jacob mendengus. Memang susah berbicara dengan Kayla kalau tidak ada bukti yang kuat. Kalau tidak ada bukti, ia harus membuat Kayla percaya dengan omongannya. "Gue cowok, ya jelas gue tau gimana kalo cowo suka sama cewe. Lo yang gak tau, dek."
"Aduh. Udah deh bang. Gue tu sekarang lagi pusing mau milih kak Angga atau kak Nolan. Jangan nambah pikiran gue lagi kalo Kian suka sama gue. Cantik enggak, tinggi enggak, pinter enggak, kenapa coba banyak yang suka sama gue." Kayla menggelengkan kepalanya.
"Karna lo itu baik. Baik kesemua orang, jadi mereka baper dengan salah artikan kebaikan lo itu. Dan itu sama aja lo kasi harapan palsu ke mereka yang enggak lo bales perasaannya."
"Yakali gue harus jadi jahat, bang."
Jacob yang gemas langsung menjitak kepala Kayla cukup kuat. Membuat si empunya kepala mengaduh kesakitan.
"Kalo di kasi tau ngeyel terus ya."
"Salah mulu gue perasaan." ucap Kayla lalu menyenderkan punggungnya pada senderan sofa.
"Lo boleh baik, tapi jangan berlebihan. Bedain baik ke keluarga, temen, sahabat, sama orang yang lo suka. Lo baik kesemua sama rata, jadinya orangnya ngira lo ngasi harapan ke mereka karna lo punya perasaan ke mereka. Gak lucu kan kalo adek gue dibilang orang yang suka php? Abangnya aja hampir dua tahun jomblo."
"Iya bang iya. Makasi atas saran yang sudah diberikan. Saya, Kayla Stefanie Dolan ingin naik ke kamar untuk menonton drama korea yang sudah saya beli. Oleh sebab itu, saya izin dulu ya. Bye bang!" tanpa menunggu balasan abangnya, Kayla sudah berlari menuju tangga kemudian ke kamarnya.
"Adek kurang ajar." umpat Jacob pelan.
"Gue denger lo bang!"
"Bacot lo!"
"Kasar banget, Ani gak suka!"
"Bodo amat, dek. Bodok!"
***
Matahari yang masih sembunyi di balik awan masih malu-malu menampakkan cahayanya. Hari sabtu, hari libur di SMA Global. SMA Global hanya sekolah lima hari, senin sampai jumat. Dan pulangnya pukul empat sore. Kecuali hari jumat, pukul setengah dua belas siang.
Seperti hari libur biasanya, Kayla bangun pagi sedikit siang. Bagi kebanyakan orang atau remaja seusianya, mereka akan bangun pagi tapi tidak terlalu pagi untuk pergi bersama teman sebayanya.
Menikmati waktu remaja yang bebas. Pergi ke mall, cafe, dan tempat hits lainnya. Berfoto ria untuk di unggah ke instagram agar gaul.
Beda dengan Kayla, ia memilih bangun jam sebelas siang, mandi, lalu tidur lagi jam dua siang, sampai jam lima sore. Bangun, mandi, dan tidur lagi sampai besok. Semua orang rumah sudah tau kebiasaan Kayla itu. Oleh sebab itu, tidak ada yang membangunkan Kayla sampai Kayla bangun sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla?
Teen FictionPerempuan biasa, punya cerita yang menyedihkan dimasa lalunya. Bertemu dengan dua orang lelaki yang sangat baik kepadanya. Dua orang lelaki itu adalah sahabat dari SD. Mereka berdua mencintai Kayla. Perempuan biasa yang tidak gampang terbuka. Cuek...