Tantangan Baru

3.3K 191 9
                                    

"Nanti pulang bareng aku," ucap El saat ia dan Delia berjalan beriringan di koridor.

"Aku bisa nolak gak?" Tanya Delia.

"Nggak."

Delia mencibir karena tahu pasti itu satu-satunya jawaban yang keluar dari mulut El saat ini.

"Aku males ah nungguin kamu kerja, lama. Eh, mau ngajak aku ke pasar malam lagi?" Wajah Delia langsung berbinar saat menyebut pasar malam.

"Lihat aja nanti." El berlari menaiki tangga menuju kelasnya, meninggalkan Delia yang menggerutu sendiri.

Di kelas Delia disuguhi selembar kertas yang membuatnya kembali kesal.

"Ahh jeblok lagi." Delia meremas kertas hasil remedial ulangan fisika.

"Pacaran terus sih," komentar Sarah yang duduk di belakangnya.

"Jones, syirik aja." Delia memutar tubuhnya menghadap Sarah.

"Gimana kabar pangeran impian lo?" Tanya Delia.

"Apaan sih lebay lo."

"Udah ketemu belom?" Delia kembali bertanya.

Wajah Sarah berubah sumringah, "Hari minggu nanti, bokap bakal ngajakin gue ketemu dia."

"Cieee yang mau ketemu pangeran impian," goda Delia. "Bentar lagi akan ada yang ganti status nih."

Sarah menyerang Delia dengan berbagai macam pukulan, dengan lihainya Delia selalu berhasil mengelak.

"Ada yang mau punya pacar niieh."

"Apaan sih Del canda mulu." Sarah menghentikan aksinya menyerang Delia. "Lagian, gimana kalo dia udah punya pacar?"

"Ah elah, masa kalah sebelum berperang. Pepet aja terus, rugi sepuluh tahun lo nunggu dia kalo gak lo dapetin."

"Kalo dia gak cinta sama gue?" Tanya Sarah ragu.

"Hati itu bisa berubah kapan saja, kalo lo mau berusaha buat dapetin hatinya lo pasti bisa. Hanya prosesnya mungkin butuh waktu lama," jelas Delia.

"Sejak pacaran sama El, otak lo jadi lebih encer. Sekarang aja lo jadi pakar cinta dadakan." Giliran Sarah yang kini menggoda Delia, membuat gadis itu menjadi salah tingkah.

"Jujur, lo udah mulai cinta kan sama El?"

"Ngaco lo! Udah pikirin aja pangeran impian lo itu." Delia langsung memutar tubuhnya, kembali ke meja miliknya, berusaha meredam detak jantungnya yang mendadak tak beraturan.

"Cieee yang mulai salting." Sarah mencolek punggung Delia, menggodanya.

"Cieee yang mau ketemu sang pangeran." Delia kembali membalas godaan Sarah, mengandalkan kelemahan gadis itu. Si pangeran impian.

Pangeran impian yang dimaksud Delia adalah pria yang pernah ditemui Sarah saat dia masih berumur 7 tahun. Ia bersama keluarganya bertemu dengan keluarga bos ayahnya, dan disanalah ia bertemu pria itu. Hanya karena pria itu pernah menolong Sarah saat jatuh ketika mereka bermain. Saat itulah Sarah menyebut pria itu pangeran impiannya, hanya saja mereka tidak pernah lagi bertemu. Hari minggu nanti Sarah akan bertemu dengan pria itu, sebagai sahabatnya Delia berharap pria itu masih sesuai harapan Sarah. Dan semua penantiannya yang menurut Delia konyol, bisa berakhir dengan indah.

 

***

Delia kembali memanyunkan bibirnya melihat deretan soal di layar laptopnya. Saat ini ia sedang berada di kafe tempat El bekerja, karena pria itu memaksanya untuk ikut. Ternyata usut punya usut, El sengaja mengajaknya untuk memaksa Delia belajar. El tahu nilai ulangan Delia jeblok dan harus remedial. Dan disinilah Delia sekarang duduk di sudut ruangan kafe, menghadapi rentetan soal di aplikasi belajar online yang diiklankan oleh penyanyi cantik Mayudi Ayunda.

The MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang