Cinta dan Sahabat

3.3K 185 25
                                        

Sesuai janji El datang menjemput Delia jam 10 pagi. Karena kendali di tangan Delia, maka tempat yang akan mereka tujupun harus sesuai keinginan Delia. Dan Delia mengarahkan El menuju kota tua. Awalnya El mengira Delia ingin mengunjungi museum, tapi ternyata salah. Gadis itu justru mengeluarkan kostum dari tas besar yang di bawanya.

"Ini apa?" Tanya El membeberkan kostum tokoh disney, Anna adik dari Ratu Elsa di film kartun Frozen.

"Ini kostumnya Anna," jawab Delia dengan senyuman misterius.

"Walaupun aku gak nonton filmnya, aku tahu ini kostum tokoh frozen itu. Yang aku tanya, ini maksudnya apa kamu bawa ginian?" El memperjelas pertanyaannya.

"Ini permintaan pertamaku, aku mau kamu nraktir aku makan pake uang hasil kerja keras kamu hari ini."

"Maksudnya?"

"Agar kamu dapat uang buat nraktir aku, kamu harus jadi patung pake kostum Anna." Delia menjelaska maksudnya, dan mulut El terbuka seketika seirama dengan matanya yang membulat. Ekspresi yang Delia tunggu sejak semalam.

"Gak mungkinlah aku pake kostum cewek, kalau ada anak kecil yang lihat itu gak baik buat psikologi mereka dan ju..."

"Gak usah ceramah," potong Delia cepat. "Kamu udah janji nurutin apapun keinginan aku."

"Iya tapi..."

"Gak usah ngeles, cepet ganti baju!"

El terdiam membayangkan tubuhnya dibalut kostum tokoh Anna lengkap dengan jubah pink di punggungnya. Tubuhnya bergidik ngeri. Ia harus menghindar dari keinginan konyol Delia, karena ia tak bisa menolak permintaan gadis itu, satu-satunya solusi sekarang adalah memikirkan cara mengalihkan keinginan Delia ke hal yang lebih lazim.

"Ayo dong ganti bajunya, biar lebih cepet dapet uangnya." Delia menghentikan otak El yang sedang bekerja mencari sebuah alasan.

El melihat senyum Delia penuh kemenangan, dengan sekotak alat rias di tangannya. Ia melirik kota tersebut bergantian dengan kostum yang kini ada di tangannya. Seharusnya ia sudah curiga melihat antusiasme Delia tadi yang dengan bangganya membawa tas besar yang ternyata berisi barang lebih menyeramkan dari pada bom.

"Ayo El!" Seruan Delia kembali menghembuskan napasnya keras.

Dengan langkah lunglai El berjalan menuju toilet umum. Delia tersenyum bahagia melihat kepergian El, ia sudah tidak sabar ingin merias wajah El membuatnya semirip mungkin dengan tokoh disney Anna, ia juga sudah menyiapkan rambut palsu untuk menyempurnakan penampilan El nanti.

Membayangkan wajah El nanti, membuat Delia ingin tertawa. Rencananya mengerjai El sepertinya akan berjalan mulus. Semua ide itu berkat kostum Anna yang sempat ia kenakan di pesta ulang tahun temannya tahun lalu, awalnya ia mencemooh temannya itu yang mengadakan pesta ulang tahun dengan dress code tokoh disney yang menurutnya sangat kekanakan. Tapi sekarang kostumnya itu sangat berguna.

Delia melihat ke arah beberapa patung hidup, nanti El akan menjadi salah satu dari mereka. Hanya saja, jika yang lain dengan karakter tokoh pahlawan maka El dengan tokoh disney. Ia semakin tak sabar menunggu El yang entah kenapa tak kunjung muncul.

Sebuah pikiran buruk tentang El yang mungkin saja kabur, membuat Delia berniat menyusul. Tapi ia urungkan karena sosok El terlihat berjalan dengan santai ke arahnya, hanya saja ia masih berpakaian lengkap seperti yang ia kenakan saat datang.

"Kenapa kostumnya gak dipake?" Cerocos Delia di hadapan El.

"Kostumnya..."

"Jangan banyak alasan, kamu pasti mau ingkar janji." Delia memotong ucapan El dengan wajah cemberut.

The MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang