Akhir Pesta

2.3K 145 6
                                    

"Apa-apaan ini?" Teriak El melihat Bimo dan Sandi mengapit Delia yang berpakaian tak pantas dalam keadaan lemah dengan mulut disumpal kain.

"Jadi ini yang lo sebut jackpot? Brengsek!" El merangsek berdiri siap menerjang Rico namun kedua lengannya langsung ditahan. Sebelah kanan oleh Levin dan Gio dari sebelah kiri. Entah sejak kapan Gio berada di sampingnya.

"Lepasin gue!" Bentak El tepat di depan wajah Gio.

"Berisik lo!" Gio balas membentak. "Seharusnya lo gak usah datang kesini, pengacau lo!"

El berontak tapi cengkeraman kedua temannya semakin menguat.

"Tenang El! Gue udah berbaik hati ngundang lo buat ikut andil dalam acara ini, jadi lo harus duduk manis dan menikmatinya. Bukan begitu sayang?" Rico mencolek dagu Delia yang kini sudah duduk di singgasananya.

El menggeram melihat aksi Rico, tangannya sudah mengepal bersiap untuk memberikan bogemnya tapi apalah daya tangannya ditahan seperti tahanan. Ia bisa saja berontak, tapi ditahannya karena ingin tahu apa yang sedang direncanakan Rico.

"Malam ini dengan penuh kebanggaan gue persembahkan untuk kita semua nikmati bersama..." Rico berjongkok di bawah Delia, menggesekkan hidungnya di kaki telanjang Delia.

"Delia," ucapnya.

"Brengsek!" El berontak berusaha melepaskan diri sambil terus mengumpat memaki-maki Rico.

El terus saja berontak sampai Gio dan Levin nyaris kewalahan.

Plakkkk...

Tamparan keras dari Bimo menghentikan aksi berontak El.

"Berisik lo!" Bentak Bimo. "Kalau lo masih berisik kaya gini, gue tendang lo keluar."

"Heran gue, kenapa orang kaya lo bisa jadi mantannya Delia. Tampang lo sih oke, tapi otak lo cemen. Gak tahu caranya bersenang-senang, Rico udah ngasih kita jalan ke surga dunia tapi lo malah maki-maki dia."

"Udah Bim." Alvian menghentikan ocehan Bimo, mengajaknya untuk kembali duduk.

"Dramanya sudah selesai?" Tanya Rico mengejek El.

"Mari kita lanjutkan film kita! Gue adalah produser sekaligus sutradaranya di sini, jadi kalian harus ngikutin arahan gue."

Rico mengedarkan pandangannya ke semua orang hingga berakhir di El. "Karena pada dasarnya gue baik hati, jadi gue gak akan maksain kalian untuk tetap ikut andil dalam film gue. Kalian yang mau keluar, silakan keluar!"

Semuanya diam, termasuk El.

"Bimo?" Tanya Rico.

"Yang benar aja Ric, gue gak akan pernah ngelewatin kesempatan emas ini."  Bimo menatap Delia dengan pandangan mesum.

"Sandi?" Rico beralih pada Sandi yang hanya mengangguk kemudian menggeleng.

"Jawab yang bener." Rico membentak karena jawaban ambigu Sandi.

"Gue disini," jawab Sandi cepat.

"Gio?"

Gio tertawa mendengar Rico bertanya padanya. "Yang benar aja Ric, lo nanya gue? Ini ide lo tapi inspirasinya dari gue karena gue udah nikmatin temannya Delia sambil bayangin Delia hahaha... gue udah gak sabar seberapa nikmat orang aslinya."

"Bajingan!" umpat El berusaha melepaskan tangannya yang dicengkeram Gio. "Setelah ngebunuh anak orang masih berani lo ngelakuin hal ini!"

"Apa lo? Mau ngehajar gue? Nih rasain!" Gio memelintir tangan El sampai berbunyi krekk.

The MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang