Ellard Daniswara

3.8K 207 7
                                    

Ardelia Putri Wijaya. Siapa yang tak mengenalnya? Seantero Teratai pasti tahu siapa dia. Sejak awal masuk Teratai dia sudah mencuri perhatian. Ditembak secara langsung oleh ketua OSIS saat upacara penyambutan murid baru. Itu menjadi salah satu faktor kepopulerannya.

Semua itu tak luput dari perhatian Ellard yang notabene murid tertutup di sekolah, tak pernah bergaul. Tapi harum nama Delia terlalu wangi untuk diabaikan.

Sehingga membuat El yang biasanya tak perduli akan keadaan di sekolah selain belajar, akhirnya turut penasaran. Tapi hanya untuk sekedar tahu sosoknya tanpa ingin mengenal lebih dalam.

Sampai akhirnya tanpa El duga sebelumnya, Delia mulai mendekatinya. Gadis itu selalu menanyakan keberadaannya kepada teman sekelasnya.

Gadis itu juga mengikutinya ke perpustakaan tempat ia biasa menghabiskan waktu istirahat. Hari itu adalah untuk pertama kalinya mereka bertukar pandang. Walaupun sebelumnya El pernah beberapa kali melihatnya dari kejauhan.

Tak hanya itu, gadis itu juga mengikutinya naik bis. Bukan El merasa gede rasa, tapi kenyataannya gadis itu selalu membawa mobil ke sekolahnya dan jika mobilnya mogok dia bisa ikut bersama teman-temannya yang juga selalu membawa kendaraan le sekolah. Tak perlu sampai berdesak-desakkan di dalam bis sampai harus mengalami insiden tak mengenakan, dibentak-bentak kernet bertato. Dan El paling benci melihat itu.

Setelah kejadian di bis, gadis itu semakin berani mendekati El. Bersikap sok akrab, dan El tidak suka itu. Karena ia tahu, ia hanya akan dijadikan target mainan gadis itu hanya karena tahun ini El masuk daftar the most wanted. Survei konyol yang dilakukan majalah sekolah.

Gosip Delia yang seorang play girl dan selalu menjadikan para pria populer target mainannya terlalu menyengat untuk diabaikan, sampai El muak mendengarnya.

Dan sekarang gadis itu menjadikannya target?
Tidak! Terimakasih. El sama sekali tidak tertarik.

Setelah menerima penolakan, akhirnya gadis itu mulai mundur. Dia bahkan tak menghiraukan El saat pesta salah satu temannya di tempat El bekerja.

Tapi insiden yang menyebabkan El dipecat sepertinya membuat gadis itu merasa bersalah, terbukti dari cara dia berlari mengejar El selama hampir setengah jam hanya untuk meminta maaf setelah sebelumnya menyerahkan sebuah sapu tangan saat El sudah berada di dalam bis.

El sempat berpikir gadis itu akan kembali mengejarnya. Tapi tidak, dia tidak pernah lagi melihat gadis itu di perpustakaan ataupun datang ke kelas untuk bertanya tentang keberadaannya. Setelah terakhir kali ia melihat gadis itu berdiri mematung saat ia hendak meminum air mineral yang diberikan Jovita seusai bertanding futsal.

Malam ini El tengah bersiap mengenakan seragam bartender. Bukan. Ini bukan pekerjaan baru El. Ia hanya diminta menggantikan salah seorang temannya yang tidak bisa bekerja, untuk malam ini saja.

Awalnya El menolak, karena meracik minuman bukanlah keahliannya. Walaupun sebenarnya El tahu semua jenis minuman terutama yang digemari para pengunjung kelab.

Berkat kegigihan temannya membujuk El dan juga izin dari manajer kelab, akhirnya El bersedia. Lagipula besok ia sudah mendapatkan pekerjaan baru.

Dibantu dengan bartender lain, El mulai melayani pengunjung yang datang.

Semakin malam suasana semakin ramai, ditambah dentuman suara musik dari DJ.

Dance Floor mulai dipenuhi para pengunjung yang tengah asyik menari mengikuti irama musik DJ.

Di tengah kerlap-kerlip lampu disko, mata El menangkap sosok familiar yang tengah asyik menari dikelilingi beberapa pria yang ia kenali sebagai teman sekolahnya.

The MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang