[Author]
Beberapa menit sudah tidak terasa,Rai dan Xion sudah bertarung sampai titik darah penghabisan. Dihiasi awan yang menutupi rembulan agar tidak bisa menyinari pertarungan mereka berdua. Dari dalam gudang,Rai sudah nampak kelelahan dengan armor yang sudah tampak hancur dan retak di hampir seluruh tubuhnya. Sedangkan Xion mengalami luka yang cukup parah sehingga kondisi mereka berdua sangatlah lemah. Akhirnya,Rai berdiri sempoyongan menghampiri Katana Kaguya yang tergeletak dilantai karena Xion yang sudah tidak kuat membawa Katana itu dan tidak kuat berdiri karena kakinya yang ditebas hingga darahnya mengalir cukup banyak. Rai pun berkata sambil menghampiri Xion.
"Kali ini,kau sudah benar-benar kalah!! Habislah kau!!" Rai berteriak keras dan mengayunkan Katana Kaguya yang sudah ada ditangannya.
Xion merespon cepat,Ia menendang perut Rai dan memukul wajah Rai hingga akhirnya Rai tergeletak lemas. Pertarungan pun dimenangkan Xion. Rai sudah lemas karena tenaganya sudah habis dan dia sudah tidak kuat menahan serangan Xion lagi. Xion dengan wajah dinginnya yang bersimbah darah mengubah wujud mutannya menjadi bentuk manusia. Ia pun berkata kepada Rai yang tergeletak.
"Akhirnya kau kalah,jadi kuanggap kau bukanlah orang yang pantas untuk Dini. Tapi untuk orang sepertimu,kau bukan orang yang pantang menyerah. Aku menghargai usahamu itu,tapi tetap saja,kau tak akan pernah bisa mengalahkanku." Jelas Xion sambil menatap Rai yang sangat lemas.
Xion pun meninggalkan Rai,tetapi hal mengejutkan terjadi. Dari arah belakang,Rai melempar sebuah bom granat kearah Xion. Xion menoleh kebelakang dan langsung menangkap bom itu dan melempar balik kearah Rai sehingga seisi gudang terbakar dan meledak,Xion berhasil selamat. Tapi malangnya nasib Rai,dia belum sempat menyelamatkan diri sehingga dia ikut meledak digudang itu.
Diwaktu bersamaan,Joe sudah sampai di gudang,sayangnya dia tidak datang tepat waktu. Joe kaget karena gudang kosong itu terbakar dan hancur berantakan,Joe melihat sekelebat bayangan hitam yang diduga adalah Xion yang melarikan diri. Joe mencoba mengejar Xion,tapi dia mengurungkan niatnya dan memilih mencari Rai di dalam gudang itu. Joe berteriak mencari Rai diruangan yang sedang dilalap si jago merah itu.
"Rai,dimana kau? Rai!!" Teriak Joe yang berulang-ulang. Dia mencari keseluruh sudut ruangan,tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya Joe melihat tangan yang ternyata itu adalah Rai yang tertimbun kayu besar. Atap gudang mulai berjatuhan,Joe segera menolong Rai yang terhimpit reruntuhan bangunan. Joe mengangkat Rai dan meletakannya dipangkuannya. Tampak Rai sudah tidak sadarkan diri dengan wajah yang hancur sehingga hampir tidak dapat dikenali lagi. Tapi Joe tetap menganggap kalau orang itu adalah Rai. Joe sangat menyesal karena tidak berhasil membawa pulang Rai dengan selamat. Dia meneteskan air mata untuk pertama kalinya.
"Rai,maafkan aku kalau aku tidak bisa menyelamatkanmu tepat waktu. Aku belum bisa membalas kebaikanmu selama ini kepadaku." Jelas Joe sambil berurai air mata,dia merasa sangat bersalah karena kejadian itu.
Joe berteriak sejadi-jadinya,dia tidak terima kalau Rai meninggal begitu saja.
"Tidakkk!! Ini tak mungkin terjadi!!!" Teriak Joe yang membuat kekuatannya keluar dan gudang yang terbakar itu mulai hancur rata dengan tanah. Diwaktu bersamaan,Joe berkata dalam hati.
"Rai,lebih baik. Kita pergi bersama-sama. Aku merasa kalau diriku ini tidak dibutuhkan di dunia."
Akhirnya,Joe tidak sempat menyelamatkan diri dan ikut tertimbun bersama dengan Rai ditempat itu. Para warga disekitar tempat itu mulai berdatangan,polisi dan pemadam kebakaran menuju ke dermaga dengan cepat. Para wartawan juga mulai datang untuk menginformasikan kabar yang barusan terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy,My Hero
FantasyLagi dan lagi.. Rai harus dihadapkan dengan para Mutan yang lebih berbahaya yang dipimpin oleh musuh bebuyutannya..Ryu Seiha. Kemudian,datanglah seorang mutan lain yang bernama Xion Asyura..dia lebih memilih untuk bertarung sendiri. Konon,kekuatanny...