Bagian 11

15 2 0
                                    

[Author]

Beberapa hari kemudian,tepatnya 3 hari sebelum pernikahan Henry dan Gricelle. Arai dan Tian berada disekolah,mereka berdua dikantin dan mengobrol. Saat mereka asyik mengobrol,Tian sadar kalau dia tidak bertemu Shina disekolah beberapa hari. Tian pun teringat dengan perkataan Shina. "Berjanjilah padaku Tian,kita akan bersahabat..aku belum memiliki sahabat laki-laki,dan aku ingin kamu jadi sahabatku." Kata terakhir Shina pada Tian. Tian tiba-tiba langsung pergi begitu saja dan meninggalkan Arai. Arai bingung dengan sikapnya,dia pun menyusuli Tian. Tian ternyata pergi ke kelas Shina. Dia menanyai salah satu teman Shina. "Hey,apa kau tahu Shina dimana??". "Shina ya?? Aku tidak tahu Tian,dia beberapa hari ini absen sekolah,aku pun tidak tahu dia kemana." Jawab teman Shina. "Oh baiklah,terima kasih infonya." Kata Tian mengucap terima kasih.

Lalu Tian hanya bisa berjalan pelan sambil memikirkan apa yang dialami Shina sehingga dia tidak sekolah beberapa hari. Arai mengejar Tian dan akhirnya menemukan Tian yang berada di lorong kelas. "Tiaann!!" Teriak Arai berlari menuju arah Tian. Tian berbalik dan melihat Arai yang berlari kearahnya. "Dicari kemana-mana ternyata disini. Kamu darimana aja Tian??" Tanya Arai yang terengah-engah. Tian menjawabnya dengan nada datar. "Shina tidak masuk sekolah selama beberapa hari."

Malamnya di rumah Rai,Tian dan Arai belajar bersama,sedangkan Rai dan Henry sedang mengobrol diruang keluarga,mereka membicarakan dekorasi pernikahan yang kurang 3 hari lagi. Ketika Tian dan Arai membicarakan tugas kelompok,HP Tian bergetar di meja belajarnya. Lalu Tian melihat pesan dari HP itu. Tian terkejut melihat isi pesan itu. Kemudian dengan cepat ia berganti pakaian dan berlari mengambil kunci mobil lalu pergi ke garasi. Rai melihat Tian yang tampak terburu-buru. "Kenapa kau terburu-buru seperti itu?? Kau mau kemana Tian??" Tanya Rai heran. Tian berhenti sebentar dan menjawab pertanyaan Rai. "Maaf kak,aku mau pergi sebentar,ada urusan yang harus kuselesaikan." Kata Tian yang melanjutkan larinya. Rai bingung dengan jawaban Tian. Akhirnya,Rai menyuruh Chiko dan Freedom untuk membuntuti Tian.

Tian pun menancap gas dengan cepat menuju suatu tempat hingga Tian berhenti di taman kota yang sebelumnya ia pernah ke tempat itu. Chiko dan Freedom mengintai Tian dibalik semak.  "Sedang apa dia disini??"
Tanya Chiko kepada Freedom. Freedom tidak menjawabnya,Chiko merasa jengkel. "Huh..kumat deh cueknya." Kata Chiko sambil menunjukkan wajah konyol kearah Freedom. Selang beberapa menit,seorang wanita berjalan kearah Tian. Dan ternyata,wanita itu adalah Shina. Jadi pesan di HP Tian adalah Shina yang menyuruh Tian untuk bertemu di taman.

Shina menghampiri Tian yang menunggu diluar mobil mengenakan jaket hitam dan bercelana jeans. Shina langsung memeluk Tian sambil menangis. "Auch..sialan!! Tian ternyata punya kenalan seorang cewek!!. Apa kau kenal dia Freedom??" Tanya Chiko. "Coba kulihat wajahnya." Kata Freedom yang merubah matanya menjadi mata mutan. "Freedom,kau melihatnya??" Tanya Chiko lagi. "Tidak mungkin!!"
Kata Freedom yang tampaknya mengenali Shina. "Hah?? Tidak mungkin kenapa Freedom??!" Tanya Chiko bingung. "Umm..maksudku..tidak mungkin Tian memiliki teman secantik itu." Kata Freedom yang membuat Chiko curiga. "Kau menyembunyikan sesuatu dariku??" Tanya Chiko yang menatap wajah Freedom. Tapi bagaimanapun juga,wajah Freedom tetap datar walaupun ia berbohong. Freedom tidak menjawab pertanyaan Chiko lagi dan memilih untuk tetap mengintai Tian.

Tian masih dipeluk erat oleh Shina. "Ehh Shina,kamu kenapa??" Tanya Tian bingung. "Ayahku jahat!! Dia tidak memperbolehkanku untuk menjadi temanmu." Jawab Shina yang bersedih. "Ayahmu mengenaliku??"
Tanya Tian lagi. "Dia mengenali seluruh teman-temanku,apabila aku berteman dengan seorang laki-laki,maka ayahku akan mengejarnya dan melenyapkannya. Aku takut kalau kamu korban selanjutnya." Jelas Shina. "Sudah,duduklah dulu. Tenangkan dirimu,ini pakai jaketku,disini dingin." Kata Tian sambil melepas jaketnya dan menyelimutkannya ke tubuh Shina. "Terima kasih Tian,kurasa tubuhku bisa sedikit hangat." Kata Shina yang tersenyum kembali.

Beberapa menit kemudian,Tian tidak sengaja memegang tangan Shina yang halus dan lembut. "Ehh maaf Shina..aku gak bermaksud tadi." Kata Tian meminta maaf ke Shina. Shina hanya diam dan menatap wajah Tian. Tian juga menatap wajah Shina. Shina secara tiba-tiba memeluk Tian. "Tian,aku tidak ingin kehilangan kamu,aku ingin selalu disampingmu." Kata Shina yang membuat Tian bingung.

Dan tiba-tiba,ada 2 orang yang menghampiri Shina dan Tian. Satu laki-laki berbadan kekar dengan wajah yang menakutkan. Satu lagi seorang perempuan memakai baju hitam ketat dan berwajah sadis. Mereka berdua berhenti. "Nona Shina,Anda dicari Tuan Rochefort,sebaiknya Nona pulang sekarang!!"
Kata orang yang berbadan kekar itu. "Bryan??,Alice?? Kalian tahu aku disini??" Tanya Shina yang tampak sangat mengenali mereka berdua. "Siapa mereka Shina??" Tanya Tian bingung. "Mereka berdua adalah bodyguard pribadiku dan juga bodyguard ayahku." Jawab Shina. "Kami tahu karena Nona selalu pergi ke tempat ini. Dan jika anda pergi,pasti tujuan Nona adalah tempat ini lagi." Jelas Alice,bodyguard wanita milik Shina. "Lebih baik Nona Shina pulang sekarang,kami akan menemanimu." Ajak Alice yang mengajak Shina pulang. Shina pun mematuhi perkataan Alice dan mengikutinya. "Maaf Tian,aku pergi dulu,kapan-kapan kita bertemu lagi." Kata Shina kepada Tian. Shina pulang dengan membawa jaket milik Tian. "Jangan khawatir dengan jaketmu,pasti kukembalikan." Kata Shina sambil tersenyum kecil. "Alice,bawa Nona Shina pulang lebih dulu,aku akan berbicara sebentar dengan orang ini." Perintah Bryan,bodyguard Shina yang wajahnya paling mengerikan. Alice dan Shina pun pergi dari tempat itu.

Sebelum menjauh,Shina berbalik melihat Tian. Shina melambaikan tangan tanda perpisahan dengan Tian. Tian hanya tersenyum dan membalas lambaian itu. Akhirnya,Shina pergi dari tempat itu. Chiko dan Freedom kaget dengan kedatangan Alice dan Bryan. "Siapa itu tadi??" Tanya Freedom. "Mana aku tahu,kau kira aku ini Google??" Jawab Chiko singkat. Chiko dan Freedom masih bersembuyi dan mengawasi Tian di malam hari yang dingin itu.

Next Chapter,Coming Soon!!

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang