Bagian 26

8 3 0
                                    

[Author]

Sesampainya dirumah,Henry segera turun dari mobil dan pergi menuju kamarnya. Gricelle dan Nino segera menyusul. Tian dan Arai yang sudah sampai ke rumah melihat Henry dengan wajah yang marah pergi menuju kamar. Gricelle yang menyusul bersama Nino ditanyai oleh Tian.

"Kak Grice,ada apa dengan Kak Henry? Tampaknya sangat marah."
Tanya Tian.

Gricelle menyuruh Nino untuk ikut dengan Tian.

"Nino,ikutlah dengan Kak Tian sama Kak Arai. Ibu mau menemui Ayah."
Suruh Gricelle kepada Nino.

"Tapi,nanti kalau Ibu kenapa-napa bagaimana?"
Tanya Nino mencoba menolak.

"Tidak apa-apa Nino,ikut kak Arai dulu ya?"
Ajak Arai kepada Nino.

Nino pun mematuhi Arai dan dia diajak menonton TV diruang tengah. Sementara itu,Tian masih menanyai Gricelle.

"Kenapa Kak? Kenapa Kak Henry marah seperti itu?"
Tanya Tian lagi.

"Henry bertengkar dengan Dini,dia memutuskan tali persahabatan dengannya karena Xion ada dirumah."
Jelas Gricelle sambil berjalan menuju kamar.

"Xion? Dia kerumah? Kenapa?"
Tanya Tian lagi.

"Kakak tak punya waktu untuk menjelaskannya. Temani Nino saja sana."
Gertak Gricelle yang sangat terburu-buru.

Tian berhenti bertanya dan terdiam di lorong rumah. Dia bingung dengan sikap Henry yang tiba-tiba berubah. Akhirnya Tian pun pergi dari tempat itu dan menemui Arai yang sedang menemani Nino bermain PS4 kesukaannya. Arai menanyai Tian yang duduk disampingnya.

"Kenapa Tian? Kak Henry kenapa?"
Tanya Arai sambil ikut bermain PS4.

"Tampaknya kita tak bekerja di Izagi Stone Foundation lagi."
Jawab Tian sambil memegangi kepalanya.

"Kok bisa?"
Tanya Arai yang panik dan menoleh kearah Tian.

"Kak Henry memutus tali persahabatannya dengan Kak Dini."
Jawab Tian yang masih pusing.

"Aduhh,lalu kita bekerja dimana?"
Tanya Arai lagi.

"Mungkin kita akan duduk menjadi staf administrasi pemerintahan Shocker City,kan Kak Henry bekerja sebagai walikota sekarang."
Jawab Tian yang mulai pergi meninggalkan Arai dan Nino.

"Shina sudah tahu hal ini?"
Tanya Arai sebelum Tian pergi.

"Aku akan menelpon dia sekarang. Kuharap kita menemukan solusi supaya Kak Henry tidak bertikai dengan Kak Dini dan teman-teman yang lain."
Jelas Tian yang akhirnya meninggalkan Arai dan Nino.

Tian pergi menuju kamarnya dan berbaring dikasur. Sementara itu,Arai mengajak Nino untuk tidur karena sudah malam.

Dikamar Henry,Gricelle sudah masuk kedalam kamar melihat Henry yang memandangi luar jendela. Dia mendekati Henry dan mengelus bahunya seraya berkata.

"Kamu tak harus melakukan itu,Dini tetaplah sahabat kita. Bahkan keluarga!"
Kata Gricelle dengan halus.

"Tapi aku tak percaya kalau Dini melakukan hal seperti itu,Grice!"
Gertak Henry dengan tangannya yang mengepal.

"Ini hanyalah salah paham Henry. Mengertilah!"
Kata Gricelle dengan wajah sedikit memelas.

Henry menoleh menatap Gricelle dan berkata.

"Jangan berwajah seperti itu! Aku takkan terpengaruh lagi dengan ekspresimu!"
Gertak Henry kepada Gricelle.

"Lupakan saja Grice! Lupakan Dini dari ingatanmu! Kita takkan berurusan dengan dia lagi! Selamanya!"
Lanjut Henry kepada Gricelle.

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang