Pertandingan 'TheDeathMatch' berlanjut ke babak semifinal dari petarung solo yaitu Xion Asyura, kakak kandung Dini yang akan berhadapan dengan bawahan Commander Viper yaitu General Justice. Banyak orang yang menantikan pertarungan menegangkan ini karena dalam riwayat pertandingan. Mereka berdua adalah petarung yang sanggup mengalahkan lawan-lawannya dalam waktu beberapa menit saja sehingga banyak penonton yang menjagokannya. Di Coloseum yang terletak di Shocker City, awan-awan di langit menutupi sinar matahari dan menambah ketegangan. Tampak salah satu pengikut Commander Viper keluar dari ruang monitor dan mengumumkan sesuatu.
"Yap, setelah pertandingan semifinal sebelumnya yang sungguh mengagumkan. Inilah saatnya kita menginjak pertandingan Final dari para petarung solo. Di sisi kanan Coloseum ada jawara kita yang sangat hebat, yaitu General Justice, dan di sisi kiri ada penantang yaitu Xion Asyura yang merupakan seorang mutan. Bagaimana keseruan dan ketegangan yang akan disajikan dalam pertandingan ini? Warga Shocker City dan seluruh dunia, Selamat menyaksikan!"
Gemuruh teriakan penonton yang tidak sabar melihat pertandingan ini. Xion yang akan memasuki arena bertemu dengan adiknya yaitu Dini. Sebelum pergi, Dini mengucapkan sesuatu kepada Xion.
"Semoga berhasil, kak Xion.". Ucap Dini sembari memeluk Xion.
"Baiklah, Dini. Di pertandingan sebelumnya kau sangat hebat. Aku bangga padamu.". Jawab Xion dengan senyuman tipisnya.
"Terima kasih, kak. Sekarang masuklah ke arena dan buat aku bangga juga karena memiliki kakak yang hebat.". Dini tersenyum menatap Xion sembari melepaskan pelukannya. Xion kemudian masuk ke dalam arena bersamaan dengan General Justice yang juga masuk ke dalam arena. Beberapa diantara penonton menyoraki dan meneriakkan nama General Justice. Namun sorakan mereka tak dihiraukan olehnya. Setelah masuk ke dalam arena, mereka saling menatap satu sama lain.
"Xion Asyura, kau sudah sampai ke babak ini. Tampaknya aku tidak boleh bermain-main lagi.". Ucap General Justice dengan menyedekapkan kedua tangannya dengan wajah yang tertutup topeng.
"Aku hanya ingin mencari tahu apa yang sedang kau dan atasanmu rencanakan.". Sahut Xion dengan tatapan dingin.
"Kami hanya ingin memberi perdamaian pada dunia yang kacau ini! Tidak ada yang lain.". General Justice dengan tatapan sinisnya.
Lonceng pertandingan pun berbunyi dan sekejap Xion melancarkan pukulannya yang secepat cahaya, beruntung General Justice bersiap untuk menahannya.
"Urghh, serangannya sangatlah cepat. Sebenarnya aku bisa kalah dengan mudah seperti dulu, tapi setidaknya aku akan mengulurnya untuk menghibur para penonton.". Batin General Justice yang masih menahan pukulan dari Xion.
General Justice pun menangkis pukulan Xion dengan sekuat tenaga lalu mulai melakukan gerakan cepat secara acak, di sisi lain Xion mencoba untuk membaca pergerakan General Justice.
"Gerakan orang ini sangat familiar bagiku, aku akan mengulurnya terlebih dahulu." Gumam Xion sembari mengikuti gerakan General Justice.
General Justice dengan cepat segera memukul Xion dengan tangan kirinya yang terbuat dari batu Quincyon, Xion masih mampu menangkisnya dan mencoba untuk memberikan serangan balik namun dengan segera General Justice memberi hantaman bertubi-tubi. Serangan dari General Justice seketika mengingatkan Xion akan sesuatu.
"Gerakan yang dia pakai, sama persis dengan orang yang pernah berhadapan denganku. Apa mungkin orang ini adalah Joe? Seingatku, gerakannya juga sama. Bahkan tangan kirinya juga batu Quincyon." Batin Xion yang kemudian menanyai General Justice.
"Siapa kau sebenarnya? Dan mau apa kau?" Tanya Xion yang seolah-olah memancing General Justice.
"Aku adalah General Justice, tugasku adalah memberi perdamaian dunia dibawah naungan Commander Viper." Jawab General Justice dingin.
Xion dengan mengejutkan berlari kearah General Justice dan membisikkan sesuatu.
"Aku tahu kau itu Joe, dimana Rai dan kenapa kau masih hidup?" Bisik Xion yang langsung dibalas bogeman dari General Justice.
"Kau tak perlu tahu! Rasakan ini." General Justice mencoba untuk memberikan pukulan kepada Xion. Namun, secara mengejutkan.
"Baiklah, main-mainnya sudah selesai." Xion langsung menggunakan mode seriusnya dan kedua warna matanya berubah menjadi warna kuning dan gerakannya sangat cepat. Penonton dibangku Coloseum tidak dapat melihat gerakan Xion.
"Seperti biasa, dia itu mengulur-ulur." Ujar ZeroPain dibangku penonton.
"Hmm, ciri khas dari Xion tak pernah berubah." Balas Ryu dengan santai.
Di sisi bangku yang lain..
"Tampaknya Xion menang dengan mudah seperti sebelumnya." Ucap Freedom sembari menyedekapkan tangannya. Dini dan Chiko mengangguk sependapat dengan Freedom.
General Justice pun diserang secara terus menerus oleh Xion hingga akhirnya ia terpental dan dinyatakan kalah.
"Sungguh tidak dapat dipercaya, General Justice berhasil ditumbangkan oleh Xion Asyura dengan begitu mudahnya. Tampaknya Commander Viper harus sedikit berhati-hati dengannya. Dengan ini, babak Final akan berlangsung besok. Di bagian tim, ada tim dari Dini Asyura menghadapi tim Leon. Di bagian solo, mempertemukan Xion Asyura melawan Commander Viper. Dengan ini kami pamit undur diri dan sampai jumpa di pertandingan final."
Xion yang berhasil memenangkan pertandingan segera menghampiri General Justice yang terpental guna untuk menginterogasinya. Sayangnya, General Justice sudah kabur terlebih dahulu.
"Perlahan-lahan semua kedokmu akan terungkap, Commander Viper." Batin Xion sembari meninggalkan arena dan menghampiri Dini, Chiko, dan Freedom.
Dini segera menemui Xion, kemudian mereka bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan pertandingan final yang diadakan esok hari. Ketika di rumah, Xion dan Dini sedang berbincang di ruang tengah untuk menceritakan apa yang telah ia dapatkan.
"Dini, aku sudah mulai tahu kalau pertandingan ini ada maksud terselubung." Kata Xion mengawali pembicaraan.
"Jadi, kita sudah semakin dekat dengan titik terangnya. Lalu, apa yang kakak dapat dipertandingan tadi?" Tanya Dini penasaran.
"Saat aku berhadapan dengan General Justice, aku mengamati gerakannya dan aku pun sadar, dia adalah Joe, temanmu yang dulu meninggal bersama Rai 7 tahun yang lalu." Jelas Xion yang membuat Dini terkejut.
"Benarkah itu kak? Jika Joe masih hidup, maka..." Kalimat Dini segera dibalas oleh Xion.
"Kemungkinan Rai masih hidup, tapi kita harus tetap mencari tahu." Xion dengan serius.
"Jika Rai masih hidup, kenapa dia bersembunyi? Apa yang dia rencanakan?" Tanya Dini sedih.
"Bisa saja Rai itu masih hidup namun dengan kondisi koma, lalu Joe melakukan kerjasama dengan Commander Viper agar hidup Rai terjamin. Ini masih perkiraanku." Jawab Xion dengan wajah berpikir.
Chiko dan Freedom datang ke ruang tengah dan ikut berbincang bersama Dini dan Xion.
"Kalian berdua membicarakan rencana untuk besok final ya?" Tanya Chiko yang duduk disamping Xion.
"Ada apa Dini? Kelihatannya kau bersedih." Tanya Freedom disamping Dini.
"Joe masih hidup, kemungkinan Rai juga masih hidup." Jawab Dini yang masih bersedih.
"Apa?? Mana mungkin dia bisa hidup setelah ledakan besar seperti itu?" Tanya Chiko heran.
"Mungkin saja dia terkena ledakan itu tapi kondisinya kritis sehingga Joe tidak ada pilihan lain untuk membawanya pergi agar tidak diincar oleh Xion." Jelas Freedom.
Dan tiba-tiba pintu rumah Dini terbuka, terlihat beberapa sosok yang familiar memasuki ruangan.
"Jika kemungkinan Rai masih hidup, kita berdua bisa melakukan kerja sama untuk memecahkan masalah ini." Ujar sosok tersebut yang ternyata adalah Dr. Bryan, diikuti oleh kedua bodyguard setianya yaitu Bryan dan Alice.
Seketika suasana menjadi hening, Xion, Dini, dan yang lainnya terkejut melihat kedatangan Dr. Bryan.
"Perlahan-lahan kita akan tahu kedok Commander Viper yang sebenarnya.". Lanjut Dr. Bryan.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Dini bekerja sama dengan Dr. Bryan?
Next Chapter, Coming Soon!!
![](https://img.wattpad.com/cover/92314652-288-k436046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy,My Hero
ФэнтезиLagi dan lagi.. Rai harus dihadapkan dengan para Mutan yang lebih berbahaya yang dipimpin oleh musuh bebuyutannya..Ryu Seiha. Kemudian,datanglah seorang mutan lain yang bernama Xion Asyura..dia lebih memilih untuk bertarung sendiri. Konon,kekuatanny...