Bagian 41

16 2 0
                                    

[Author]

Akhirnya setelah pertandingan kematian bernama 'TheDeathMatch' diadakan. Tersisa beberapa negara yang berhasil bertahan,yaitu negara Inggris dan Prancis yang bergabung menjadi negara 'United Kingdom',tiga negara di Asia yaitu India,Pakistan,dan China yang disebut dengan 'Three Holy Lands',Rusia yang dikuasai perusahaan bernama 'RusCorp',Amerika Serikat yang dikuasai perusahaan bernama 'USACORP',dan Korea Utara yang berhasil mempersatukan tanah Korea. Yang berhasil masuk adalah tim yang diisi oleh RusCorp,USACORP,Three Holy Lands,tim Henry,tim Dini,dan tim Leon. Sementara di bagian solo diisi oleh Korut,negara antah berantah yang berlokasi di Afrika,Xion,dan General Justice.

Persaingan semakin ketat karena mereka juga dipilih penonton secara online,jika mereka tidak bisa menonton pertarungan secara langsung maka mereka bisa live streaming dengan membayar memakai uang Shocker City. Dan akhirnya pertarungan pertama dimulai dari tim Dini melawan tim RusCorp,tentu saja juara dari pertarungan itu adalah tim Dini karena ketangkasan dan kecepatan bertarung yang sangat cepat. Disisi lain,tim Henry berhasil menaklukan USACORP dengan begitu mudah. Sementara itu tim Leon menghabisi Three Holy Lands dan membunuhnya tanpa ampun. Akhirnya para petarung yang masuk bagian tim telah melaju ke babak semifinal.

Di babak semifinal, di bagian tim yaitu tim Dini akan dihadapkan dengan tim Henry. Untuk tim Leon akan bertanding apabila salah satu dari tim sebelumnya memenangkan pertandingan. Sementara itu, di bagian solo diisi oleh Xion dan General Justice. Mereka semua telah bertarung sejauh ini demi mencari tahu asal muasal turnamen ini diadakan. Babak semifinal ini berlangsung 3 hari setelah pertandingan sebelumnya. 

Tiga hari kemudian, pertandingan semifinal pun dimulai. suasananya yang cukup menegangkan antara kubu Dini dan Henry yang notabene menjadi saling bertolak belakang karena kesalahpahaman diantara mereka. Di atas Coloseum, pengikut Commander Viper mulai mengumandangkan terompet tanda pertandingan akan segera dimulai.

"Yakk, selamat datang di Coloseum yang mana kita semua bisa menyaksikan secara langsung ataupun secara streaming pertandingan berdarah ini. Pada kesempatan kali ini, kita sudah menginjak babak semifinal. Apa saja keseruan dan kengerian yang disajikan pada pertandingan kali ini. Mari kita lihat bersama! Dengan ini, pertandingan semifinal 'TheDeathMatch' dimulai!"

Gemuruh suara para penonton di bangku Coloseum memecah kesunyian kota, para penonton sangat antusias dan tidak sabar untuk melihat pertandingan tersebut.

"Nampaknya pertandingan ini akan menjadi pertarungan yang sangat epik!". Ucap salah satu penonton.

"Benar sekali, Tn. Henry akan menghadapi Nona Dini. Ketegangan mereka selama ini akan terbayarkan disini! Ayo cepatlah dimulai pertandingannya!". Ujar penonton lain.

"Untuk pertandingan pertama, dimulai dari tim Dini Asyura melawan tim Henry Bagaskara!!". seketika itu pula, para penonton berteriak riuh layaknya para anjing yang kelaparan.

"Di sisi kanan Coloseum, ada tim Dini yang berisi dua mutan bernama Freedom dan Chiko, dan di sisi kiri ada tim Henry yang berisi dua manusia lincah bernama Sebastian dan Arai. Hmm, kira-kira siapa yang akan memenangkan pertandingan ini??".

Dini beserta tim nya keluar menuju Coloseum dibarengi Henry di sisi seberang. 

"Apa kita benar-benar menghadapi mereka, Dini?". Tanya Chiko yang nampak tidak siap.

"Hanya ini yang bisa kita lakukan teman. Kalian siap?". Jawab Dini yang nampak sangat tegar.

Di sisi seberang, Henry berteriak kepada Dini.

"Dini, pertandingan ini akan membuktikan. Bahwa manusia masih bisa menunjukkan sisi kuatnya dan tidak akan mudah berputus asa dengan menjadi mutan dan menindas yang lemah!"

"Aku juga akan membuktikan bahwa tidak semua mutan adalah musuh. Masih ada mutan yang baik. Tolong buka matamu Henry, tidakkah kau mengingatnya? Kita juga memiliki sahabat mutan yaitu Chiko dan juga Freedom.". Teriak Dini dengan wajah penuh harap.

"Jadi kau tetap membela mutan yang sudah jelas membunuh kekasihmu dan juga sahabatku? Baiklah, tidak ada cara lain!". Kata-kata terakhir Henry sambil mengeluarkan pedang Sabretooth-nya. Penonton sontak menjadi lebih riuh.

Dan akhirnya, lonceng berbunyi tanda dimulainya pertandingan. Dengan cepat Henry berlari menghunuskan pedangnya kearah Dini namun dengan mudah ditangkis oleh Dini dengan pedangnya disambung Chiko dan Freedom yang berhadapan dengan Arai dan Tian.

"Hai Chiko, sayang sekali kita bertemu namun bukan sebagai teman.". Ucap Arai sambil menyerang Chiko.

"Haha, tenang saja. Meskipun kita bertarung, kita tetap teman kan?". Sahut Chiko dengan senyuman sambil menangkis beberapa serangan Arai..

Sementara itu, jual beli serangan juga dilakukan oleh Tian dan Freedom. Namun,Tian masih memikirkan rahasia besar Dr. Bryan beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa Freedom addalah ayah biologis dari istrinya, Shina, sehingga Tian merasa tidak enak menghadapi Freedom dengan serius.

"Nampaknya kau tidak fokus, Tian. Bertarunglah dengan serius!". Gertak Freedom yang memukul Tian. Pukulan itu sangat keras hingga menggetarkan Coloseum. Penonton ada yang panik dan ada juga yang tetap bersemangat menyaksikan pertandingan.

"...Baiklah, kalau ini yang kau minta. Terimalah ini!". Tian langsung mengayunkan sabitnya kearah Freedom. Sabetannya menimbulkan angin yang sangat kencang menerjang Freedom namun masih bisa ditahan.

Di bagian monitor Coloseum, Commander Viper mengamati perkembangan pertarungan didampingi beberapa anak buahnya. Raut wajahnya nampak serius dan perlahan dia pun tersenyum.

"Hmph, ini akan menjadi pertarungan penuh drama.". Ucapnya.

Setengah jam telah berlalu, pertarungan dari kedua kubu masih sangat ketat. Saling serang satu sama lain masih terus dilancarkan. Di bangku penonton, tim Leon mengamati pertandingan sambil menunggu giliran.

"Tampaknya mereka tidak serius dalam bertarung.". Ucap Eryn yang menahan kantuk.

"Sampai kapan mereka akan seperti ini, penonton bodoh ini akan menonton pertarungan tanpa arti.". Ejek ZeroPain.

"Daripada kalian mengoceh tak jelas, apa kalian tidak sadar kalau Ryu tidak ada disini?". Tanya Leon langsung membuat ZeroPain dan Eryn terkejut.

"Lahh iya, dimana Ryu? Huh aku akan pergi mencarinya. Pasti dia tidak jauh dari sini.". ZeroPain segera pergi mencari Ryu.

Sementara itu, Ryu sedang berjalan menyusuri kota yang begitu sepi. Dia ingin menemui anaknya dari Gricelle yaitu Nino. Namun masih setengah jalan, dia dijemput oleh ZeroPain.

"Ryu, dari mana saja kau? Ayo kita kembali.". Ajak ZeroPain.

"Aku ingin menemui anakku, ZeroPain. Aku ingin melihat wajahnya.". Ujar Ryu yang tampak menolak ajakan ZeroPain.

"Kita bisa menemuinya nanti kawan. Ayolah.". ZeroPain memaksa.

"Hmmm, baiklah. Tampaknya ini juga bukanlah waktu yang tepat untuk menemuinya.". Ryu akhirnya kembali bersama ZeroPain.

Di Coloseum, Henry menebas pedangnya dengan cepat dan akhirnya berhasil mengenai lengan Dini. Untung saja dia menggunakan gelang armor untuk pertahanan diri sehingga tidak menimbulkan luka berarti.

"Lebih baik kita sudahi saja Dini, menyerahlah! Dan biarkan kami para manusia untuk menuntaskan semua ini". Ujar Henry dan mengetatkan genggaman pedangnya.

"Jangan menjadi orang yang egois, Henry. Para mutan dan manusia masih bisa bersatu untuk menyelesaikannya.". Jawab Dini yang masih teguh dengan pendiriannya.

Tanpa basa basi, akhirnya Henry pun serius dengan mengayunkan beberapa serangan kepada Dini, namun Dini dengan lincah masih bisa mengimbanginya. Henry langsung menggunakan kekuatan matahari dari tato lengannya untuk menambah kerusakan dari serangannya. Mengetahui hal itu, Freedom seketika berubah menjadi mutan singa dan menerjang Henry agar serangannya tidak mengenai Dini. Pertarungan menjadi lebih menegangkan karena kedua kubu mulai mengeluarkan kekuatan mereka yang sebenarnya.

Siapakah yang akan muncul sebagai pemenang dan menghadapi tim Leon di babak final? Next Chapter, Coming Soon!!

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang