Bagian 21

19 4 0
                                    

[Dini]

"7 tahun sudah berlalu,tak kusangka kau telah lama meninggalkanku disini. Sejak kepergianmu,banyak orang yang merasa kehilangan,terutama aku. Kupikir,kita akan berakhir bahagia seperti Gricelle dan Henry ataupun Shina dan Tian yang segera melaksanakan pernikahan mereka. Sebelumnya,beberapa bulan setelah kematianmu,banyak hal yang berubah disini. Semua negara menginginkan batu Quincyon kebanggaan kita,hingga PD III (Perang Dunia III) dimulai. Banyak korban yang mati sia-sia akibat perang itu. Akhirnya,9 negara pemilik bom nuklir pun memutuskan untuk melepaskan bom itu ke seluruh dunia dan PD III berakhir setelah berlangsung selama 5 tahun. Banyak korban jiwa melayang disebabkan insiden tragis itu. Banyak orang menyebut kejadian itu adalah 'Era Anti-Nuklir' karena nuklir sudah dianggap punah dan keberadaannya sudah tidak diketahui lagi. Untung saja Shocker City tidak mendapatkan radiasi dari bom nuklir itu sehingga para warga masih hidup tentram dan damai disini. Tapi,walaupun PD III telah berakhir,ternyata hal itu masih menyimpan luka,derita dari orang-orang yang selamat dari bom itu. Banyak terjadi perbudakan,penjajahan,perebutan kekuasaan,dan hal lain yang membuat dunia ini semakin kacau. Oh iya,berkat doamu dialam sana. Aku dan teman-teman dapat membangun sebuah tembok raksasa yang berfungsi untuk menutup seluruh kota dari pengaruh luar. Tapi,tembok itu belum sepenuhnya selesai karena proses pembangunan membutuhkan waktu 19 tahun,jadi tembok masih menutupi seperempat kota. Hmm..apakah aku terlalu banyak bercerita?? Semoga kau mendengarnya dialam sana. Apa lagi ya yang harus kusampaikan lagi ke kamu? Ehm,iyaa aku baru ingat. Sekarang perusahaan diketuai oleh Henry,karena dia adalah satu-satunya orang yang dapat menggantikan posisimu,Chiko sih sebenarnya juga bisa menjadi CEO,tapi para dewan tetap memilih Henry untuk meraih jabatan itu. Chiko merasa kalau hal itu memang benar dan seharusnya Henry yang mengelola perusahaan ini. Oh iya,Gricelle dan Henry akhirnya tinggal dirumah yang dulu pernah kau berikan padanya dan mereka juga mempunyai seorang anak laki-laki,namanya Nino Izagi. Hehehehehe,Gricelle memberi nama Izagi dibelakang nama anaknya untuk mengenangmu. Lalu,ada Shina dan Tian yang sudah menjalin hubungan selama 7 tahun,mereka berdua akan melangsungkan pernikahan minggu depan. Harusnya kau juga ikut melihat pernikahan itu,sayangnya kamu lebih dulu meninggalkan kita semua. Chiko dan Freedom memilih untuk tetap tinggal bersamaku,sedangkan Arai ikut Tian yang tinggal dirumah Henry. Dr.Bryan akhirnya bekerjasama dengan perusahaan yang kau bangun selama ini. Izagi Stone Foundation. Jujur saja,sampai sekarang aku masih bingung kenapa Dr.Bryan ingin sekali menjodohkan putrinya dengan Tian,apakah ada hal lain yang diinginkan Dr.Bryan,aku masih belum tahu apa itu. Yah,mungkin inilah kisah cinta kita berdua. Tuhan memanggilmu karena Dia lebih menyayangimu. Walaupun kau telah meninggal,hatiku ini akan tertutup bagi orang lain. Aku lebih mencintaimu,lebih dari yang lain."

"Raijoo Izagi,semoga saja kau mendengar semua perkataan dan keluh kesahku ini. Titipkan salamku untuk Tuhan yang mungkin sekarang ada disampingmu. Aku sendirian dikota ini,meskipun teman-teman masih ada disisiku,tapi aku tetap merasa sendirian disini tanpamu. Dan dari kesendirianku itu,aku menyadari kalau masih ada orang yang sangat mempedulikanku dan menyayangiku. Orang itu adalah Kak Xion. Dialah yang membuatku sejenak melupakan masa kelam semenjak PD III berlangsung hingga sekarang,dan Kak Xion pula yang selalu berada di sampingku saat aku membutuhkan dia. Mungkin Kak Xion tidak sengaja telah membuatmu terbunuh,tapi dia sudah menjelaskan padaku. Aku pun dulunya mau tak mau memaafkannya,tapi ternyata Kak Xion merubah sikapnya yang dulu sangat sombong dan ambisius,sekarang dia lebih bersikap dewasa dan pintar mengambil keputusan. Akhirnya aku mengakuinya sebagai kakak kandungku lagi. Kami sering bertemu,bahkan kita biasanya pergi ke kuburanmu diwaktu yang bersamaan tanpa ada perjanjian terlebih dahulu. Tapi,meskipun begitu. Henry dan yang lain masih ada rasa dendam dengan Kak Xion. Akhirnya aku bertemu Kak Xion secara diam-diam,yang tahu kalau aku bertemu dengannya hanya Chiko dan Freedom. Mereka berdua biasanya juga berinteraksi dengan Kak Xion layaknya sahabat di rumah. Kak Xion tidak kuperbolehkan tinggal dirumah karena biasanya Henry datang kerumah untuk menjengukku,apabila dia tahu keberadaan kakakku. Pasti Kak Xion diusir dari kota. Aku tak mau hal itu terjadi. Hmm,cukup disini saja pembicaraanku Rai. Aku harus pulang sekarang karena aku akan pergi bekerja. Sampai jumpa Raijoo Izagi,aku akan menjengukmu lagi disini minggu depan."

[Author]

Begitulah kegiatan Dini selama 7 tahun terakhir. Dia biasanya menjenguk makam Rai untuk sekedar mengingat kenangannya dengan Rai atau membersihkan makam Rai. Di lubuk hatinya yang paling dalam,Dini sangat menginginkan untuk bisa bertemu kembali dengan Rai.

Diwaktu bersamaan,Dini yang sedang jongkok sambil mengusap makam Rai yang terbuat dari batu Quincyon. Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam muncul dibelakang Dini. Bayangan itu adalah Xion,sang kakak yang telah merubah sikapnya menjadi lebih pendiam tapi masih mempunyai sisi seorang kakak yang baik dan penyayang.

Xion berkata dari belakang kepada makam Rai. "Rai,7 tahun kita dipisahkan oleh Tuhan. Semoga kita bisa dipertemukan lagi di masa mendatang."

Dini yang tidak menyadari kedatangan Xion sontak kaget dengan teriakan Xion dari belakang. Dini menoleh dan berdiri menatap Xion,ia berjalan pelan kearah Xion lalu perlahan Dini memeluknya. Pelukan itu makin erat,Dini berkata kepada Xion.

"Kak,terimakasih atas rasa sayangmu terhadapku. Aku merasa seakan Ayah dan Ibu sedang memeluk kita berdua."

"Tidak,adikku. Orang tua kita sudah meninggal sejak lama. Pastinya Ayah dan Ibu sudah bangga akan pencapaianmu sekarang ini." Jawab Xion dengan senyum tipisnya.

Dini melanjutkan perkataannya.

"Kak,moga aja Rai juga senang dengan pencapaianku ini."

"Iyaa adikku sayang."
Jawab Xion dengan ikut memeluk Dini dipemakaman itu.

Semilir angin berhembus membuat daun berguguran satu per satu. Matahari mulai naik diatas ubun-ubun yang menandakan hari sudah siang. Xion dan Dini pun akhirnya meninggalkan makam itu berdua. Mereka berdua berpisah di depan makam untuk melaksanakan pekerjaan masing-masing.

Hai,ketemu lagi..hehehehehe

Gimana kelanjutan ceritanya?,maaf yaa kalo cuma sedikit. Karena aku juga sedikit ide nih..wkwkwkwkwk

Mau tahu kelanjutannya??

Next Chapter,Coming Soon!! Moga kalian suka yaa baca MBMH..

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang